Rafflesia Arnoldii merupakan ikon Indonesia di mata internasional. Bunga yang dijuluki puspa langka tersebut merupakan tanaman endemik Indonesia yang sering ditemukan di pulau Sumatra terutama daerah Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan. Rafflesia Arnoldii memiliki ciri mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar dapat membantu proses penyerbukan. Oleh sebab itu kebanyakan orang menganggap Rafflesia Arnoldii adalah bunga bangkai karena bau busuk yang dikeluarkan.
Ternyata hal tersebut salah lho, kawan GNFI. Rafflesia Arnoldii bukanlah bunga bangkai seperti apa yang selama ini kebanyakan orang kira.
Lalu, mana bunga bangkai yang sebenarnya?

Bunga bangkai adalah sebutan untuk bunga dengan nama latin Amorphophallus Titanum. Nah, Amorphophallus sendiri banyak ragamnya, seperti Amorphophallus Titanum atau yang sering disebut dengan Titan Arum, Amorphphallus Gigas, Amorphophallus Moeleri dan Amorphophallus Variabilis.
Jadi, apa sih perbedaan antara Amorphophallus dan Rafflesia Arnoldii?
Nah, agar kawan GNFI lebih mudah mencermati perbedaan antara Rafflesia Arnoldi dan Amorphophallus, yuk baca tabel di bawah ini.
Perbedaan | Amorphophallus | Rafflesia |
Nama Latin | Amorphophallus Titanum adalah nama latin untuk bunga bangkai. | Rafflesia Arnoldii adalah nama latin untuk padma raksasa. |
Bentuk Tanaman | Bunga bangkai memiliki tonggol (spadix) yang menjulang tinggi hingga mencapai 3 meter ke atas. | Bunga Rafflesia memiliki bentuk melebar dengan kelopak di sekelilingnya yang berwarna merah bata dan terdapat lubang di tengah bunga. |
Golongan Tumbuhan | Bunga bangkai merupakan tumbuhan dari jenis umbi-umbian yang terdiri dari umbi, batang hingga akar. | Bunga Rafflesia merupakan jenis tanaman parasit yang hidup bergantung pada tumbuhan inangnya yang bernama Tetrastigma. |
Ukuran Bunga | Bunga bangkai dapat tumbuh tinggi mencapai 2,5 meter dan lebar 1,5 meter saat mekar. | Bunga Rafflesia memiliki diameter yang beragam tergantung pada jenisnya. Namun, sering ditemukan diameter bunga Rafflesia antara 30 cm hingga 1 meter. |
Jenis Kelamin | Bunga bangkai memiliki satu jenis kelamin dalam satu bunga yakni jantan ataupun betina. | Bunga Rafflesia disebut dengan bunga berumah dua karena dalam satu bunga dapat memiliki dua jenis kelamin yakni jantan dan betina. |

Cara Berkembang biak | Bunga bangkai dapat tumbuh melalui biji maupun umbi. Namun, perkembang biakkan melalui biji membutuhkan waktu yang sangat lama. Lain hal jika dikembangbiakkan melalui umbi, hal tersebut dapat berlangsung lebih cepat tergantung dari usia umbi yang ditemukan. | Bunga Rafflesia tumbuh melalui biji dari pembuahan jantan dan betina. Namun, hal tersebut sukar ditemui karena pembuahan tersebut harus terjadi di waktu yang bersamaan saat mekar dengan dua kelamin yang berbeda. Oleh sebab itu, bunga Rafflesia lebih sukar dikembangbiakkan di luar habitatnya ketimbang dengan bunga bangkai. |
Cara Mencari Makan | Bunga bangkai dapat mencari makanan sendiri melalui umbi, karena bunga bangkai adalah jenis tanaman talas-talasan. | Bunga Rafflesia hidup bergantung dari pohon inangnya yakni Tetrastigma. Sehingga bunga Rafflesia tidak dapat mencari makan sendiri karena memang bunga Rafflesia adalah tanaman parasit. |
Siklus Hidup | Bunga bangkai memiliki dua fase pertumbuhan yakni fase vegetatif dan fase generatif. Proses pertumbuhan dari biji hingga menjadi bunga membutuhkan waktu sekitar 3 tahun. | Bunga Rafflesia membutuhkan waktu untuk pertumbuhan sekitar 9 bulan dan mekar selama 5 sampai 7 hari kemudian layu dan mati. |

Nah, setelah membaca isi tabel di atas, sekarang kawan GNFI sudah tahu kan perbedaan bunga bangkai dan bunga Rafflesia? Janngan salah sebut lagi ya, meskipun mereka serupa alias sama-sama mengeluarkan bau busuk, tetapi mereka itu tak sama lho.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News