Penjualan Mobil Q1 2020: Toyota Raja Domestik, Ekspor Daihatsu Melaju

Penjualan Mobil Q1 2020: Toyota Raja Domestik, Ekspor Daihatsu Melaju
info gambar utama

Kawan GNFI, meski pandemi Covid-19 memengaruhi secara umum industri manufaktur kendaraan di Indonesia, nyatanya ada catatan-catatan penjualan (wholesale), baik untuk ritel dan ekspor.

Dalam catatan asosiasi manufaktur kendaraan Indonesia (Gaikindo), ada lima besar jenama dalam posisi teratas, baik untuk penjualan domestik maupun ekspor.

Jenama-jenama tersebut adalah;

  • Toyota,
  • Mitsubishi,
  • Daihatsu,
  • Honda, dan
  • Suzuki.

Lantas seperti apa catatannya? Mari kita lihat pergerakan para jenama dalam ulasan berikut.

Toyota Jawara Q1 2020

ritel q1 2020 gaikindo

Dari lima besar jenama tersebut, Toyota masih menjadi produk yang paling diminati konsumen Indonesia dengan dominasi market share 30,8 persen. Meski unggul dari merek lain, terdapat penurunan signifikan dari produsen asal Jepang ini.

Grafik di atas menggambarkan, bahwa sejak Januari 2020 produsen ini berhasil mengirimkan 24,9 ribu unit kendaraan yang terus menurun grafiknya hingga April yang tercatat 8.443 unit. Artinya ada penurunan signifikan sekitar 65 persen pada periode itu.

''Pada April memang mulai terasa penurunan penjualannya karena imbas Covid-19. Pada hal ini, penurunan ekonomi juga berkontribusi, yang mengakibatkan pengetatan perusahaan pembiayaan. Kemudian, ada PSBB,'' kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, dalam diskusi virtual, Selasa (12/5/2020).

Kemudian Daihatsu yang merupakan produsen dengan pengiriman ritel kendaraan terbanyak ke-2, catatan persentase penurunannya kurang lebih sama, dari 14.582 unit ke 5.160 unit sepanjang Q1 2020. Dari data tersebut, Daihatsu mendulang market share sebesar 18,2 persen.

''Kami berharap kondisi ekonomi Indonesia ini dapat segera pulih, dan pasar otomotif dapat bangkit dan berkembang kembali,'' harap Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, Kamis (14/5).

Sementara Honda yang merupakan penjual kendaraan terbanyak ke-3 dengan market share 15,2 persen, terpantau penurunannya cukup signifikan. Dari 12.603 pada Januari, drop hingga 1.855 pada April. Pada April pula jenama ini tersusul penjualannya oleh Suzuki dan Mitsubishi.

Prediksi dan Rencana Gaikindo

Secara umum, Gaikindo menduga turunnya performa soal penjualan ritel kendaraan domestik (dari diler ke konsumen) pada Q1 2020 akibat dampak pandemi Covid-19, sehingga daya beli masyarakat turun drastis.

Gaikindo melaporkan penurunan penjualan ritell secara bulanan dalam kurun itu, yakni pada Januari ada di angka 81.067 unit. Kemudian Februari turun jadi 77.847 unit, Maret sebanyak 60.447 unit, dan April tercatat 24,276 unit.

Secara keseluruhan, angka itu turun sebesar 15 persen dari periode yang sama tahun lalu. Bahkan Gaikindo memprediksikan akan ada penurunan sekitar 40 persen secara keseluruhan hingga akhir 2020.

"Kita sudah memperkirakan bahwa ada penurunan hingga 40 persen hingga akhir tahun 2020. Hal ini mungkin akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan hingga Juli 2020. Kuartal tiga kita mulai recovery, harapannya seperti itu," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, pada Kompas.com, Kamis (16/4).

Untuk kembali membangkitkan penjualan kendaraan domestik, Gaikindo berencana tetap menyelanggarakan ajang pameran otomotif internasional tahunan mereka, yakni Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang akan berlangsung pada September dan Oktober 2020.

Ketua umum Gaikindo menyebut bahwa keputusan ini sudah menimbang dan merupakan hasil kesepakatan bersama para anggota Gaikindo.

''Kami harus berpikir kedepan, bahwa berbagai faktor harus kami prioritaskan, seperti kesehatan dan keselamatan masyarakat, kondisi perekonomian negara, dan selain itu kami juga harus memikirkan kepentingan industri, bahwa industri otomotif akan membutuhkan waktu untuk recovery, namun juga membutuhkan ajang untuk bangkit kembali,'' terang Nangoi dalam Gaikindo.or.id, Selasa (5/5).

Daihatsu Kuasai Ekspor Q1 2020

ekspor q1 2020 gaikindo

Jika berbicara soal ekspor kendaraan, maka kita tak bisa menepis jenama Daihatsu. Dalam laporan Gaikindo, merek ini mendominasi ekspor kendaraan pada periode Januari-April 2020, dengan market share 34,2 persen.

Pada Januari, jenama ini terkoreksi mengirimkan ekspor kendaraan sebanyak 11.010 unit, yang kemudian pada April tercatat turun hingga 4.800 unit. Dari angka itu, penurunannya pun tak terlau signifikan, hanya pada kisaran 2.000-3.000 unit saban bulannya.

Namun yang perlu dicatat, bahwa jumlah yang dibukukan oleh Daihatsu itu juga terdiri dari mobil-mobil merek Toyota yang mereka produksi, seperti Avanza, Rush, Wigo, dan Agya.

Nama Toyota kemudian ada diperingkat ke-2. Produsen ini berhasil membukukan market share sebanyak 26,2 persen dari manufaktur-manufaktur lainnya.

Penurunan kuantitas ekspor jenama ini tercatat drastis pada April, yakni hanya mampu mengapalkan 2.878 unit kendaraan. Drop sekitar 3.200-an unit ketimbang Maret (6.099 unit).

Menutup tiga besar manufaktur dengan pengekspor tertinggi ada Mitsubishi (Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia/MMKSI). Jenama yang kondang dengan produk MPV Xpander-nya ini bahkan mampu merajai ekspor pada Maret, dengan mengapalkan 8.441 unit mobil.

Sayangnya, tren positif tersebut tak dapat dilakukan pada April. Bahkan catatannya drop hingga 6.800-an unit kendaraan, hingga hanya mampu mengekspor 1.595 unit saja. Meski begitu, secara keseluruhan kontribusi market share MMKSI adalah sebesar 21,1 persen.

Catatan Positif Ekspor Mobil Saat Pandemi

Gaikindo mencatat ekspor mobil Indonesia untuk kendaraan utuh atau completely built-up (CBU) selama Q1 2020 meningkat 9,4 persen ketimbang tahun lalu.

Volume ekspor ini berhasil mencapai 77.315 unit, atau naik 6.678 unit (Januari-Maret) dari periode yang sama tahun lalu.

''Peningkatan ekspor CBU sampai 9,4 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu ini merupakan kabar baik. Ini menandakan bahwa kepercayaan dan kebutuhan atas mobil buatan Indonesia masih cukup tinggi walau di tengah pandemi virus corona (Covid-19)," kata Sekertaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, Minggu (19/4).

Volume ekspor mobil CBU ini ditopang oleh beberapa merek utama seperti Daihatsu, Toyota, Mitsubishi, dan Honda yang mulai unjuk gigi dengan mengekspor varian citycar, Brio.

Sementara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis data ekspor mobil CBU sebanyak 87.879 unit per 15 April 2020.

''Selain itu, ekspor komponen mobil juga tembus 11.099.550 pieces. Bahkan, perusahaan-perusahaan komponen lain seperti pesawat, kereta api, dan alat berat, juga masih aktif melakukan ekspor,'' terang Menteri Perindustrian, Agung Gumiwang Kartasasmita.

Agung optimistis, bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari negara yang diprediksi mengalami recovery lebih cepat dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pasca pandemi Covid-19.

''Ini merupakan sebuah optimisme yang harus kita jaga,'' harapnya.

Baca juga;

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini