Temanco, Ketika Para Terdampak Covid-19 Bergandeng Tangan

Temanco, Ketika Para Terdampak Covid-19 Bergandeng Tangan
info gambar utama

Kawan GNFI, Pandemi covid 19 di di Indonesia belum berakhir, bahkan penyebarannya kasus terus bertambah. Salah satunya adalah di Kota Bogor, Jawa Barat. Terkait hal itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bogor mengumumkan bahwa wilayah Kota Bogor masuk ke dalam zona merah.

Menyikapi penyebaran virus Corona yang terus tumbuh, serangkaian langkah diambil Wali Kota Bogor dan jajarannya untuk menekan penyebaran covid-19.

Selain pergerakan yang dilakukan Pemda, juga dilakukan sebagai masyarakat yang terketuk hatinya untuk menuntaskan permasalahan terkait pandemi ini.

Salah satunya seperti yang dilakukan lembaga kemanusiaan asal Kota Bogor, Salam Aid, yang kemudian tergerak memperkuat langkah dan komitmen dalam aksi-aksi nyata membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Apa itu Salam Aid?

Seperti disebutkan di atas tadi, Salam Aid merupakan lembaga kemanusiaan yang berinisiatif melakukan sejumlah langkah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Kota Bogor, terkait wabah pandemi ini.

Sejak Maret 2020 atau awal pandemi Covid-19 mulai mendera Indonesia, lembaga ini sudah penyaluran bantuan APD untuk sejumlah rumah sakit di Kota Bogor dan beberapa kota di Indonesia.

Kemudian mereka juga melakukan pendampingan pasien Covid-19 dengan penyediaan mobil siaga Covid-19 untuk pasien yang akan didampingi melakukan tes swab, dan menyalurkan bantuan--berupa sembako dan uang tunai--bagi keluarga yang terdampak Covid-19.

Lembaga ini juga menginisiasi keberadaan warung berkah yang menyediakan makanan gratis untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 secara ekonomi, semisal tukang ojek, ojol, dan masyarakat lainnya, setiap hari Jum’at.

Jika ditotal, sudah ada sekira 51.779 jiwa yang telah menerima manfaat dari serangkaian program Salam Aid di Kota Bogor dan kurang lebih 29 kota/kabupaten seluruh Indonesia.

Temanco, program baru yang bermanfaat untuk masyarakat

Pekan lalu, Salam Aid memperkuat semangat membantu masyarakat melalui kehadiran program Temanco. Menurut Direktur Salam Aid, Lutfi Kurnia, Temanco berbasis tiga aksi utama yang intinya menggenggam erat pasien covid-19 dan keluarganya.

''Aksi utama pertama Temanco adalah pendampingan psikis antara para relawan yang terdiri dari para survivor Covid-19 dengan para pasien covid-19. Para survivor akan menjadi teman cerita, teman curhat, dan teman berbagi bagi para pasien covid-19. Tugasnya bukan mengganti peran dokter atau perawat, tapi bagaimana mereka berbagi pengalaman ketika survive dari covid-19,'' tulis Lutfi dalam pesan singkat yang diterima GNFI.

Karena berbasis relawan, lanjut Lutfi, pihaknya membuka pendaftaran bagi para survivor Covid-19 yang ingin tergabung sebagai relawan Covid-19.

''Caranya mudah, siapapun tinggal mengakses tautan yang ada di instagram @salamaid dan langsung mendaftar,'' ungkapnya.

Untuk pasien Covid-19, program Temanco akan ditawarkan melalui Dinas Kesehatan sebagai pemilik database pasien Covid-19.

''Mereka yang bersedia didampingi ini, kemudian akan dihubungi para relawan survivor untuk berbagi cerita dan pengalaman survive dari covid-19,'' tambah Lutfi.

Lutfi bersyukur dalam perancangan program ini, Salam Aid dipertemukan dengan Teman Hijrah, sebuah komunitas kajian yang banyak diisi anak-anak muda.

''Sinergi pendampingan pasien Covid-19 juga akan menyentuh sisi spiritual melalui keterlibatan teman hijrah,'' ujarnya.

Pendaftaran anggota dalam program Temanco
info gambar

Aksi utama kedua Temanco, sambung Lutfi, adalah pendampingan ekonomi bagi keluarga pasien covid-19 dari keluarga tidak mampu. Seperti kita tahu bahwa Covid-19 tak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek ekonomi pasien.

''Kami ingin membantu warga yang terdampak dengan memastikan kebutuhan pokok mereka tercukupi ketika ada anggota keluarganya harus menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit,'' janjinya.

Sementara aksi ketiga yang dilakukan adalah edukasi kepada warga ketika ada tetangganya terkena Covid-19. Tak sedikit memang warga yang panik berlebihan dan justru berdampak pada buruk pada proses penyembuhan pasien covid-19.

''Kami ingin mengajak warga untuk merasakan empati lebih ketika ada tetangganya terkena covid-19. Khawatir dan hati-hati boleh, tetapi jangan sampai memberikan reaksi yang berlebihan. Nanti kami akan bergandengan dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan edukasi ini,'' jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyambut baik hadirnya program Temanco.

''Kami selaku pemerintah, tentu saja tidak bisa bergerak dan berjalan sendiri ditengah kenaikan kasus penyebaran Covid-19 ini. Gerakan seperti ini insyaAllah adalah bentuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat untuk bersama melawan covid-19,'' tandas Sri.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini