Mitsubishi Sudah Pastikan Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Mitsubishi Sudah Pastikan Produksi Mobil Listrik di Indonesia
info gambar utama

Indonesia akan semakin digandrungi perusahaan-perusahaan besar dunia dengan menanamkan modal di negeri ini, setidaknya itu indikasi yang tampak pada tahun ini. Salah satu isu yang paling sering disorot adalah soal pabrik baterai untuk mobil listrik dari para perusahaan besar dunia ‘’pencipta’’ mobil listrik.

Membangun pabrik baterai mobil listrik yang berbahan baku nikel memang menjadi sebuah keniscayaan di Indonesia. Tak heran memang, karena bahan baku nikel mentah di Indonesia jumlahnya melimpah. Hal itu pernah diakui oleh Elon Musk, pemilik Tesla, hingga dia pernah memuji bahwa nikel Indonesia merupakan yang terbaik di dunia.

Ramai-ramai membangun pabrik baterai mobil listrik

Beberapa manufaktur otomotif dunia pun mengincar Indonesia sebagai tempat ideal untuk membangun pabrik kendaraan berbasis listrik, seperti apa yang baru-baru ini diputuskan Honda. Lain itu, LG Energy Solution, anak usaha LG Chem, Korea Selatan, menjadi perusahaan pertama yang telah melakukan penandatanganan MoU dengan pemerintah pada 18 Desember 2020 lalu.

Menukil Korea Times, usaha patungan yang juga dilakukan antara LG Energy Solution dan Hyundai Motor sebagai pabrik kendaraan mobil listrik itu akan menanamkan modalnya hingga 10 triliun won atau setara dengan Rp130 triliun.

Selain LG Energy Solution, manufaktur baterai seperti China Contemorary Amperex Technology (CATL) juga sudah menandatangani komitmen investasi senilai 4,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp67,8 triliun untuk pengembangan komponen baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Mitsubishi pun tak mau kalah

Kabar teranyar datang dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) yang bakal melakukan langkah yang sama dengan Honda. President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura, mengungkapkan keinginan perusahaan untuk produksi mobil listrik di Indonesia.

Nakamura menyatakan bahwa tren mobilitas global menunjukkan pergeseran secara perlahan dari kendaraan konvensional menuju elektrifikasi, isu yang terus menjasi bahan diskusi di berbagai negara.

''...tentunya MMKSI bersama Mitsubishi Motors Corporation (MMC) berharap kami bisa memproduksi kendaraan tersebut di Indonesia,” katanya dalam jumpa pers online, Selasa (6/4/2021).

Ia juga bilang bahwa kebijakan dari pemerintah menjadi sangat vital untuk mewujudkan hal itu, agar pelaku industri manufaktur--khususnya otomotif--dapat mengimplementasikan serta mempersiapkan diri untuk melakukan produksi kendaraan listrik di Tanah Air.

Fokus pada 2 model

xpander
info gambar

Sebelumnya, komitmen MMC untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia sempat disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, saat berkunjung ke Jepang, Maret 2021. Ia menyebut bahwa Mitsubishi akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Mitsubishi Xpander tipe hybrid dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Disebut, pabrikan mobil asal Jepang ini akan menambah investasi di Indonesia sekira Rp11,2 triliun pada 2025, untuk meningkatan kapasitas produksi dari 220.000 menjadi 250.000 unit mobil.

Mitsubishi pun akan fokus mengembangkan dua model kendaraan berbasis elektrik di Indonesia, yakni Xpander hybrid dan plug-in hybrid. Pengembangan kedua model itu bakal ditujukan menjadi salah satu tulang punggung produk ekspor Indonesia.

Dalam laporan keuangan kuartal I (Q1) tahun fiskal 2020, MMC menyebutkan bahwa Xpander hybrid akan dipasarkan di Asia Tenggara--termasuk di Indonesia--mulai 2023.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini