Keren, BUMN Konstruksi Indonesia Ini Langganan Garap Proyek Pembangunan di Luar Negeri

Keren, BUMN Konstruksi Indonesia Ini Langganan Garap Proyek Pembangunan di Luar Negeri
info gambar utama

Indonesia menjadi negara dengan jumlah BUMN cukup banyak dibanding perusahaan dengan status dan kedudukan serupa yang dimiliki oleh beberapa negara lain khususnya di kawasan Asia. Tercatat bahwa per hari ini, Rabu, (16/6/2021) ada total 143 BUMN di Indonesia baik yang berbentuk Perum, Persero, atau Perseroan Terbuka (PT).

Di antara sekian banyak keberadaan BUMN yang hadir di Indonesia, tentu masing-masing memiliki pencapaian tersendiri yang sering kali memberikan kontribusi nyata dan pencapaian yang membanggakan bagi negara.

Tidak kalah dengan perusahaan berstatus serupa yang dimiliki oleh negara lain terutama dalam hal operasional bisnis secara internasional, Indonesia nyatanya juga berhasil melakukan langkah yang sama berkat pencapaian yang dimiliki oleh deretan BUMN yang eksis di tanah air.

Sebagai contoh, jika Singapura memiliki Temasek Holdings sebagai perusahaan investasi yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi performanya lewat investasi ke berbagai perusahaan dunia, Indonesia memiliki perusahaan pembangunan yang juga acap kali dipercaya untuk menggarap proyek pembangunan di berbagai negara, yaitu Wijaya Karya (WIKA).

Memang keduanya merupakan perusahaan yang bergerak di industri atau sektor yang berbeda, tapi pencapaian yang dimiliki Indonesia lewat BUMN satu ini setidaknya layak dijadikan tolak ukur bahwa kualitas perusahaan yang dimiliki negara tidak kalah membanggakan dan patut diperhitungkan secara internasional.

Baca juga 7 Perusahaan BUMN Pemilik Aset Terbesar 2020, Siapa Juaranya?

Mengenal singkat PT Wijaya Karya

Gedung Wijaya Karya
info gambar

WIKA sejatinya dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No.5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.

Kala itu, kegiatan usaha yang dikerjakan adalah instalasi listrik dan pipa air. Seiring berjalannya waktu dan sekian banyak proyek yang dilalui, BUMN satu ini akhirnya mulai fokus menjadi perusahaan kontraktor dan konstruksi yang menggarap berbagai proyek infrastruktur penting di tanah air.

Tahun 1982 menjadi awal mula WIKA melakukan perluasan bidang pembangunan lewat berbagai fokus divisi, di antaranya Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, dan masih banyak lagi.

Dalam perjalanannya, tentu sudah banyak berbagai hasil kerja berupa infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia baik berupa fasilitas negara atau fasilitas umum untuk masyarakat dan sejenisnya yang merupakan hasil karya WIKA.

Beberapa proyek besar yang pernah dijalankan atau sampai sekarang masih berdiri dengan kokoh sebagai hasil kerja BUMN satu ini di antaranya Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta pada tahun 1962, pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur, Jembatan Surabaya Madura, Jalan Tol Surabaya Mojokerto, dan masih banyak lagi.

Baca juga Kabar Baik Infrastruktur Indonesia Sepanjang 2020

Deretan proyek pembangunan WIKA di luar negeri

Tidak cukup hanya sebatas melakukan proyek pembangunan berskala besar di dalam negeri, WIKA sejatinya juga bukan sekali dua kali dipercaya sebagai pihak kontraktor yang menggarap berbagai pembangunan di berbagai negara lain.

WIKA diketahui sudah menjalankan operasional di berbagai negara yang tersebar di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Adapun beberapa negara yang dimaksud di antaranya adalah Malaysia, Myanmar, Filipina, Taiwan, Uni Emirat Arab, Algeria, Niger, dan Solomon.

Sampai saat ini, setidaknya tercatat ada 11 portofolio proyek yang dilakukan WIKA di negara-negara yang disebutkan, salah satunya proyek jalan tol canggih di Aljazair yaitu East-West Motorway, proyek tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 dan diklaim sebagai proyek pekerjaan umum terbesar di dunia pada saat itu.

Jalan yang menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur di Aljazair, Afrika Utara tersebut sebenarnya sudah selesai dibangun pada tahun 2010, namun WIKA dipercaya untuk mengerjakan proyek lanjutan yang akhirnya selesai pada tahun 2015.

Baca juga Karya WIKA di Perumahan Rakyat Aljazair

Adapun sejak tahun 2020 lalu, WIKA memiliki beberapa proyek internasional yang ditargetkan rampung di tahun 2021 ini. Di negara tetangga tepatnya Malaysia, WIKA dipercaya untuk menggarap stuktur utama jembatan dari Limbang Cable Stayed Bridge di Sarawak yang akan menghubungkan kota Limbang ke Brunei Darussalam. Jembatan yang memiliki panjang 772 meter ini sejatinya sudah dikerjakan oleh WIKA sejak tahun 2018 dan direncakan selesai pada tahun ini.

Di sisi lain, WIKA juga digandeng oleh perusahaan kontraktor terbesar di Taiwan yaitu RSEA Engineering Corporation untuk ikut menggarap proyek Sanying Metro Line Taiwan, lebih tepatnya bertanggung jawab pada bagian MRT inner ring road di kota New Taipei City. Dalam pengerjaannya, proyek ini turut melibatkan 133 orang pekerja asal tanah air.

Terbaru, perusahaan ini belum lama membagikan kabar soal keikutsertaan dalam proyek renovasi Istana Kepresidenan Republik Nigeria. Bukan proyek baru, WIKA sebenarnya sudah menggarap proyek ini sejak tahun 2018 dengan nilai kontrak 23,665 juta Euro atau setara Rp370 miliar pada kala itu.

WIKA diketahui bertanggung jawab menyelesaikan empat bangunan meliputi ballroom, head of state atau bangunan pendukung di sekitar ballroom, service building atau pusat kontrol, dan pavillion of President atau tempat tinggal Presiden beserta keluarga.

Terkait pengerjaannya, dilaporkan bahwa ada 70 pekerja asal tanah air dalam tim penggarapan proyek tersebut yang dikabarkan sudah mencapai tahap progres 91 persen pada bulan April 2021 lalu.

Baca juga Proyek-Proyek yang Jalan Terus di Tengah Pandemi Covid-19

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini