Proyek-Proyek yang Jalan Terus di Tengah Pandemi Covid-19

Proyek-Proyek yang Jalan Terus di Tengah Pandemi Covid-19
info gambar utama

Kawan GNFI, beberapa proyek dan pembangunan infrastruktur yang sedang dikerjalan pemerintah, dipastikan tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.

Proyek-proyek ini ada di beragam sektor, mulai dari jalan tol, kesiapan infrastruktur untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru, proyek tenaga listrik, dan proyek pembangunan infrastruktur pelabuhan.

Sebut saja keberlanjutan proyek jalan tol yang terus digenjot PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Meski begitu, kegiatan konstruksi proyek terus berjalan dengan memperhatikan kesehatan para pekerja. Demikian kata Direktur Pengembangan Jasa Marga, Adrian Priohutomo.

Dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (3/5/2020), Adrian mengatakan bahwa pada prinsipnya, tidak ada penghentian proyek, walau kecepatan penyelesaian pekerjaan di lapangan tentunya berpengaruh akibat pandemi Covid-19.

Adrian juga menyebut bahwa pengerjaan proyek jalan bebas hambatan itu dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah diatur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.

Misalnya pengukuran rutin suhu tubuh pekerja, penggunaan alat perlindungan diri (APD), dan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing).

Jasa Marga menargetkan sejumlah proyek jalan tol akan selesai konstruksinya pada akhir tahun 2020. Proyek-proyek yang dimaksud adalah pembangunan jalan tol JORR 2, Cinere-Serpong, Kunciran-Cengkareng, dan Manado-Bitung.

Upaya-upaya meneruskan kegiatan pembangunan proyek juga ditegaskan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Ia menyebut proyek pembangunan tol tetap berlanjut, kecuali bila ada permintaan proyek dihentikan dari operator.

''Kami siapkan pelaksanaan pekerjaan penyempurnaan jalan tol. Pelaksanaan konstruksi tetap dilakukan, kecuali ada permintaan operator,'' kata Basuki dalam rapat kerja virtual dengan Komisi V DPR, Rabu (6/5).

Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri PUPR No. 2 Tahun 2020. Dalam Instruksi tersebut dikatakan bahwa pelaksanaan jasa konstruksi dapat diberhentikan bila memiliki risiko tinggi akibat ada di pusat penyebaran covid-19, seperti ditemukan pekerja yang positif Covid-19 atau berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) atau pimpinan kemeterian/lembaga atau kepala daerah menyetop kegiatan tersebut.

Ada contoh proyek yang dihentikan kegiatannya selama masa pandemi Covid-19. Misalnya, pekerjaan tol Serang-Panimbang yang dihentikan sementara lantaran ada pekerja yang terpapar Covid-19.

Jasa Marga pernah menyebut pada awal tahun ini, bahwa rencana prioritas kerjanya untuk pembangunan JORR II. Hingga akhir tahun lalu, Jasa Marga terlibat pada 33 proyek pembangunan ruas tol yang akan diteruskan pada tahun ini.

Beberapa proyek ada yang sudah berstatus beroperasi sebagian, namun tak sedikit yang masih pada tahap pembebasan lahan dan pemasangan konstruksi.

''Kami juga menargetkan penyelesaian konstruksi beberapa jalan tol yang sudah beroperasi sebagian, seperti Jalan Tol BORR Seksi IIIA Sp. Yasmin-Semplak serta Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi I Km 13-Samboja dan Seksi V Km 13-Sepinggan,'' katanya.

Pembangun LRT Dilanjutkan

proyek LRT
info gambar

Selain pembangunan jalan tol, pembuatan jalur kereta ringan cepat (LRT) di Jabodebek juga dipastikan akan berlanjut.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. juga telah memastikan keamanan para pekerja proyek LRT Jabodebek terjamin saat harus berkegiatan di tengah pandemi.

''Untuk pelaksanaan pekerjaan kami menjaga jarak fisik antara pekerja satu dengan pekerja lainnya, kemudian kami juga mengutamakan pekerjaan-pekerjaan yang mengutamakan peralatan-peralatan mekanis, seperti alat pancang dan crane,'' terang General Manager Departemen Perkeretaapian Adhi Karya, Isman Widodo, dalam iNews (23/4).

Dalam datanya, Adhi Karya menyebut hingga 17 April lalu progres pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 72 persen. Proyek tersebut terdiri atas Lintas Pelayanan I (Cawang-Cibubur), Lintas Pelayanan II (Cawang-Dukuh Atas), dan Lintas Pelayanan III (Cawang-Bekasi Timur).

''Progres masing-masing lintas pelayanan adalah Lintas Pelayanan I mencapai 88 persen, kemudian Lintas Pelayanan II 67 persen dan Lintas Pelayanan III 64 persen," jelasnya.

Proyek untuk IKN

Sementara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas tetap melanjutkan proyek pembangunan IKN baru meski situasi negara berada di tengah pandemi.

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memastikan proyek pemindahan IKN baru yang dijalankan tidak bersifat pengerjaan fisik, namun lebih kepada kajian dan persiapan.

''Untuk kajian, tetap kita lakukan dengan pertimbangan. Kalau sifatnya pekerjaan yang fisik, tentu tidak dilakukan. Jadi, saat ekonomi recovery, kita sudah siap,'' terangnya saat rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (6/5).

Meski begitu, Suharso mengatakan pihaknya memotong anggaran--kajian--IKN baru sebesar Rp664 miliar, atau 35 persen dari total yang dianggarkan oleh kementerian.


''Kami melakukan penyesuaian anggaran, termasuk memotong anggaran sendiri, untuk penangan Covid-19,'' ungkapnya.

Sementara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Kennedy Simanjuntak, pernah mengatakan bahwa pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur masih dalam persiapan penyusunan master plan.

Kendati begitu, sambungnya, ada beberapa infrastruktur IKN baru yang terus berjalan, dan sebagian sudah terbangun. Misalnya, jalan tol yang sudah lima tahun lalu terbangun dan hingga kini masih diteruskan.

desain ibu kota baru
info gambar

Lain itu, pembangunan yang berlanjut untuk IKN baru adalah pembuatan jembatan yang digarap PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Bangun Cipta Konstruksi.

Hutama Karya menyebut dalam keteragan tertulisnya, bahwa progres pembangunan Jembatan Pulau Balang sepanjang 971 meter sudah hampir selesai.

Kepala Proyek Jembatan Pulau Balang, Dhono Nugroho, mengatakan bahwa hingga April 2020 proyek pembangunan infrastruktur ini sudah mencapai 76,58 persen.

Jembatan Pulau Balang dikatakan akan menjadi sarana lalu lintas dari dan menuju IKN baru. Diperkirakan jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam (lokasi IKN baru) akan terpangkas sekira 4 jam jika jembatan ini resmi dibuka.

Proyek pembangunan Jembatan Pulau Balang awalnya diproyeksi selesai akhir tahun ini. Menurut Dhono, proyeksi tersebut bisa terwujud meski pelaksanaan proyek terhambat lantaran pandemi Covid-19.

“Saat ini kami di proyek tetap bekerja dengan menerapkan protokol pembatasan penyebaran COVID-19 secara ketat sesuai aturan pemerintah dan perusahaan. Harapannya pembangunan tetap bisa terus berproges meski sedikit terhambat,” ujarnya.

Alasan lain tak dihentikannya proyek pembangunan IKN baru ini karena masih menarik perhatian investor. Hal itu seperti dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengutip Katadata (21/4).

Proyek Pembangkit Listrik

Pembangunan lain yang dipastikan tetap jalan di tengah pandemi Covid-19 adalah proyek-proyek ketenagalistrikan yang dikoordinasi oleh Kementerian ESDM.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, menegaskan kelanjutan proyek ketenagalistrikan di tengah pandemi ini adalah untuk memastikan pelayanan listrik kepada masyarakat tetap terjaga dan aman.

''Masalah pengoperasian dan maintenance, transmisi, distribusi tetap dilakukan seperti biasa karena itu untuk kepentingan publik sehingga listriknya tetap aman dan andal,'' kata Hendra, Selasa (14/4).

Kementerian ESDM menjadikan Program 35.000 Mega Watt (MW) sebagai prioritas untuk dijalankan semasa pandemi. Beberapa proyek itu yang tengah berjalan di antaranya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, PLTU Tanjung Jati, dan PLTU Tambak Lorok.

proyek PLTU batang
info gambar

Sebelum pandemi menyerang, pemerintah menargetkan tambahan daya sebesar 8.823 MW pada 2020. Bila target ini tercapai, pada akhir 2020 pembangkit yang beroperasi bakal memiliki daya total 15.634 MW, atau sekitar 44 persen dari target program penyediaan daya 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah.

Berdasarkan data PLN, konsumsi listrik di kuartal I 2020 mencapai 61,16 TeraWatthour (TWh). Angka ini tumbuh 4,61 persen ketimbang tahun (58,46 TWh).

Kenaikan konsumsi listrik ini berasal dari rumah tangga yang tumbuh 7,54 persen. Sementara konsumsi listrik bisnis dan industri cenderung rendah karena hanya tumbuh 4,07 persen dan 0,13 persen.

Proyek Infrastruktur Pelabuhan

Terakhir, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III telah memastikan empat proyek investasi besarnya tetap berjalan meski dalam situasi pandemi.

Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, menjelaskan bahwa saat ini salah satu proyek yang sedang dilakukan adalah proyek wisata maritim di Bali, yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang masih dalam proses desain dan perizinan.

BMTH ditargetkan dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, sehingga semakin memperkuat sektor pariwisata Bali.

Proyek lain yang digarap Pelindo III adalah Terminal Gilimas di pulau Lombok, NTB. Terminal ini diperuntukkan untuk sandar kapal pesiar yang dibangun untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang juga disiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan Lombok.

Proyek berikutnya yang sedang berjalan adalah pembangunan Terminal Multipurpose di Labuan Bajo, NTT, yang merupakan pelabuhan khusus logistik pertama di wilayah Labuan Bajo.

Terminal ini dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya dua dermaga utama yakni dermaga multipurpose dengan kapasitas kapal hingga 25.000 DWT dan dermaga curah cair dengan panjang 120 meter.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini