Batu Angkruk Dieng, Menikmati Indahnya Sunrise dan Berfoto di Jembatan Kaca

Batu Angkruk Dieng, Menikmati Indahnya Sunrise dan Berfoto di Jembatan Kaca
info gambar utama

Tanah para dewa yang memesona. Inilah dataran tinggi dieng. Tempat ini kerap punya tujuan wisata baru setiap waktunya dengan daya tariknya masing-masing. Salah satu yang sedang naik daun belakangan ini dan wajib untuk Anda kunjungi adalah Batu Angkruk.

Maha Sky Batu Angkruk atau yang kerap disebut sebagai Batu Angkruk ini adalah tujuan wisata yang mulai beroperasi sejak tahun 2020. Sejak awal dibuka, tempat ini langsung menyedot perhatian banyak orang.

Batu Angkruk ini sebenarnya adalah perpaduan antara wisata alami dan wisata buatan. Sehingga, siapapun cocok untuk berkunjung ke kawasan ini. Baik itu Anda seorang solo traveler, rombongan, maupun keluarga. Lalu, apa saja daya tariknya?

Bukan Dieng, Ini Distrik Terdingin di Indonesia

Menikmati sunrise tanpa trekking

Wisata Batu Angkruk sendiri termasuk ke wilayah Kabupaten Wonosobo. Tepatnya di Jl. Dieng KM 22, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar. Kurang lebih 20 kilometer dari alun-alun Kota Wonosobo dengan waktu jarak tempuh sekitar 30-40 menit.

Destinasi wisata ini menyuguhkan keindahan pegunungan khas dataran tinggi Dieng. Panoramanya pun tak kalah indah dengan Bukit Sikunir, tempat andalan yang kerap didatangi untuk menikmati sunrise di Dieng.

Kalau datang secara rombongan dan membawa anak kecil atau orang tua, Batu Angkruk juga mudah diakses. Sebab, tidak perlu melakukan trekking atau jalan kaki selama bermenit-menit untuk menikmati keindahannya.

Daya tarik utama lain di tempat ini adalah jembatan kacanya. Di sini, pengunjung bisa menikmati panorama barisan gunung secara lepas. Jembatan kaca ini juga jadi tempat yang sangat menarik kalau ingin melakukan selfie atau berfoto bersama. Namun, kapasitas maksimalnya adalah sepuluh orang.

Dari segi keamanan tidak perlu takut, sebab materialnya sudah dirancang sedemikian rupa untuk menahan beban. Kacanya tebal dan konstruksinya pun kokoh.

Purwaceng yang Hanya Hidup di Dieng

Bersantai menikmati panorama

Selain itu, ada banyak spot selfie di sekitar area wisata yang tak kalah menarik. Bila hendak bersantai saja menikmati suasana, di sini juga banyak spot untuk duduk-duduk dengan pemandangan khas Dieng yang punya banyak barisan pegunungan. Tempat bersantai ini juga lengkap dengan bean bag dan payung. Cocok bila Anda hendak bersantai atau bercengkrama berlama-lama sambil menikmati panorama.

Sebagai pelengkap, pengunjung juga bisa membeli makanan dan minuman yang dijual di sekitar kawasan Batu Angkruk.

Batu Angkruk juga memiliki spot bernama Teater Angkruk. Biasanya tempat ini kerap digunakan untuk berbagai kegiatan seperti acara pentas seni atau gathering. Uniknya lagi, penyewa tempat juga bisa request kepada pengelola untuk menampilkan kesenian tradisional khas Wonosobo untuk memeriahkan acara.

Potret Kelam Penjarahan dari Hilangnya 400 Candi Kuno Dieng

Operasional dan fasilitas

Jembatan kaca | @liatemanggung (Instagram)
info gambar

Tiket masuk ke Batu Angkruk sangat terjangkau. Dengan 15 ribu rupiah, Anda sudah bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada di sini. Kalau mau berfoto di berbagai spot menariknya pun tidak dikenakan biaya tambahan lagi.

Untuk jam operasionalnya, tempat ini buka setiap hari dari pukul 04.00 sampai 19.00. Bila ingin menikmati sunrise, datanglah sekitar pukul 4.30.

Fasilitas yang ada di Batu Angkruk juga sangatlah lengkap. Berikut adalah beberapa fasilitasnya :

  • Parkir luas lengkap dengan basement
  • Toilet
  • Mushola
  • Spot foto yang tersebar di berbagai titik
  • Teater
  • Beanbag dan tempat duduk yang banyak
  • Pusat oleh-oleh
  • Tempat makan
  • Taman bunga

Selain itu, tempat wisata ini juga sangat mudah diakses dan dekat dengan berbagai penginapan. Kalau ke Dieng, cobalah untuk mampir ke tempat ini ya.

Mie Ongklok, Mie Legendaris Wonosobo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini