Mengenal Istana Kerajaan yang Ada di NTB dan NTT

Mengenal Istana Kerajaan yang Ada di NTB dan NTT
info gambar utama

Setiap pulau besar di Indonesia setidaknya pernah menjadi rumah bagi berbagai kerajaan-kerajaan di Indonesia. Baik itu kerajaan yang memiliki nama kondang maupun kerajaan yang lingkup kekuasaannya tak terlalu besar.

Termasuk pula di kepulauan Nusa Tenggara, yang mana wilayah ini juga sempat menjadi wilayah dari berbagai kerajaan yang pernah berjaya di masanya. Peninggalan -peninggalannya pun masih ada yang bisa kita saksikan di masa sekarang, seperti istana-istana dari kerajaan tersebut.

Berikut adalah beberapa istana kerajaan yang kini bisa kita jumpai di kepulauan Nusa Tenggara.

Mengenal 5 Istana Kerajaan yang Ada di Kalimantan

Istana Dalam Loka

Istana ini adalah peninggalan dari Kerajaan Sumbawa. Pembangunan istana yang berbentuk rumah pangung ini diinisiasi oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah pada 1855. Lokasinya sendiri berada di tengah Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.

Istana kerajaan yang megah ini memiliki filosofi yang kental dengan nilai-nilai keislaman. Salah satunya bisa dilihat dari jumlah pilar yang berjumlah 99, yang mana angka tersebut melambangkan Asmaul Husna. Material utama dari bangunan didominasi oleh kayu dengan sistem baji yang tahan gempa.

Terhentinya Langkah Sang Penakluk Eropa Karena 'Sengatan Listrik' dari Sumbawa

Istana Bala Kuning

Sesuai dengan namanya, istana yang dibangun pada tahun 1941 ini didominasi oleh cat yang berwarna kuning. Istana ini merupakan milik Kesultanan Sumbawa dengan fungsi sebagai rumah dari keluarga Sultan Muhammad Kaharuddin III. Pemilihan warna kuning untuk istana ini sendiri didasarkan dari warna kebanggan kesultanan pada saat itu.

Lokasi dari Istana Bala Kuning ada di Kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sekarang, bangunan ini beralih fungsi menjadi tempat wisata yang menyimpan berbagai benda pusaka peninggalan kesultanan.

10 Makanan Khas Nusa Tenggara Barat (NTB) Paling Favorit

Istana Asi Mbojo

Beralih ke Nusa Tenggara Timur, di provinsi ini ada sebuah istana peninggalan Kerajaan Kesultanan Bima yang dibangun oleh Sultan Muhammad Salahudin pada tahun 1927. Secara bentuk bangunan, istana ini memiliki arsitektur yang merupakan gabungan antara gaya arsitektur lokal dengan Eropa.

Bangunan istana juga masih terlihat sangat kokoh dan terawat. Kini, istana difungsikan menjadi Museum Daerah Kabupaten Bima. Bila ingin berkunjung ke istana ini, maka bisa mendatanginya ke Kecamatan Rasanae Barat, Kabupaten Bima.

Peran Kesultanan Bima dalam Jejak Panjang Perlindungan Komodo dari Kepunahan

Istana Amarasi Kupang

Sama seperti Istana Asi Mbojo, istana yang satu ini juga memiliki gaya arsitektur yang terpengaruh dari gaya khas Eropa. Memang, Kerajaan Amarasi cakupan kekuasaannya tidak terlalu luas, tetapi bangunan dari istana ini masih tetap berdiri hingga sekaran, meskipun memang ada material bangunan yang tadinya berbahan kayu dan jerami, kini diganti dengan tembok.

Biarpun begitu, istana ini menjadi daya tarik tersendiri di Kecamatan Amarasi Barat. Di tempat ini juga bisa disaksikan proses pembuatan tenun khas Amarasi dan berbagai kegiatan budaya lainnya.

Selain dari kelima istana ini sebenarnya masih ada berbagai istana yang ada di wilayah Nusa Tenggara. Baik itu yang masih kokoh berdiri maupun yang kini hanya tersisa bekas-bekas peninggalannya saja.

Tapi, setidaknya gambaran akan mengenai beberapa istana yang ada di Nusa Tenggara tersebut menjadi bukti bila daerah ini juga punya sejarah dan dinamika perubahan masyarakat yang panjang sejak zaman dulu hingga sekarang.

Papua dan NTT Masih Mengandalkan Kayu Bakar Sebagai Bahan Bakar Memasak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini