Kabar Baik dari Purwakarta: Keterkaitan antara Gunung Parang dengan Kerajaan Padjadjaran

Kabar Baik dari Purwakarta: Keterkaitan antara Gunung Parang dengan Kerajaan Padjadjaran
info gambar utama

Alam adalah saksi nyata dari perjalanan panjang kehidupan manusia, baik individu maupun kelompok. Mereka merekam dan menjadi media untuk manusia dari zaman ke zaman dan dari masa ke masa.

Ya, seperti terlihat pada gambar diatas. Gunung Parang, sebutan yang terkenal untuk gunung yang memiliki nama asli Gunung Barang Panser Tunggal ini. Arti kata Gunung Barang Panser Tunggal yaitu : Barang berarti benda atau senjata dan Panser artinya berada di tengah-tengah Jawa Barat serta tunggal artinya satu atau bersatu diantara empu gunung ini.

Gunung ini menjulang tinggi dengan ketinggian mencapai 983 mdpl. Hamparan sawah dan kebun yang mengililinginya tak ayal membuatnya semakin mempesona. Gunung Parang ini merupakan pengunungan dengan batuan andesit purba yang terjadi disebakan sebuah proses intrusi, yang mana magma membeku sebelum muncul ke permukaan untuk menjadi gunung api.

Menurut @urangpurwakarta.id, Gunung Parang terletak di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini ternyata menjadi saksi sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Padjadjaran.

"Menurut masyarakat setempat, gunung ini gunakan untuk membuat senjata pusaka Prabu Siliwangi yang tempat pembuatan atau petapaannya ada di atas," Ujar Juri Kunci Gunung Parang, Abah Wahyudin dilansir dari laman detikjabar.com (02/03/2022).

Baca juga: Gunung Paluweh, Gunung di Tengah Lautan yang Tak Banyak Orang Tahu

Selain itu, di Gunung Barang ini terdapat lima makam empu yaitu Mak Eyang Barang, Mak Haji Bengker Buana Sakti, Mak Eyang Cakra Buana, Ibu Dewi Sekarwangi, dan Dewi Cahya Sakti. Kelima empu ini menggunakan seluruh hidupnya untuk membuat benda pusaka dari besi diatas gunung untuk kerajaan Padjadjaran. Di atas gunung ini terdapat benda-benda yang disebut menjadi barang bukti petilasan Raden Surya Kencana yang merupakan cucu dari Prabu Siliwangi seperti adanya tumpukan batu menyerupai bantal. Makam Mak Eyang Barang, Dewi Sekarwangi, dan Dewi Cahya Sakti dan Raden Surya Kencana berada di atas yang sekarang menjadi Pos 4. Makam Mak Haji Bengker Buana Sakti serang berada di pos 2.

Sejak tahun 2013, Gunung Parang dijadikan tempat wisata selain dijadikan tempat ziarah.

Selain itu, di Gunung Parang juga terdapat Goa Belanda yang menyimpan memori kelam masa penjajahan di Purwakarta. Goa Belanda ini digunakan oleh masyarakat untuk menyimpan hasil rampokannya dari penjajah Belanda. Usut punya usut, masyarakat sekitar ada yang bilang bahwa Goa Belanda ini merupakan jalur kereta api, untuk bersembunyi, serta sempat jadi incaran penambang intan dan emas.

Dibalik pesona Gunung Parang, salah satu gunung batu andesit tertinggi di Asia, bahkan dunia. Serta sebagai gunung pertama yang memiliki jalur via ferrata. Gunung ini juga memiliki mitos yang melegenda.

Konon katanya, banyak orang datang ke gunung ini untuk meminta diberikan kekayaan yang melimpah dengan cara-cara yang gaib. Selain itu, beredar di masyarakat mengenai Nyai Ronggeng, Ki Pat Tinggi, Ki Jonggrang, dan Mbah Jambrong yang memiliki kaitan dengan Kerajaan Padjadjaran.

Didongengkan, Ki Jonggrang dikenal sebagai sosok raksasa penjaga Gunung Parang ini yang karena ulahnya memancing selama 40 hari 40 malam, terbentuklah Gunung Bongkok. Tak ayal jika masyarakat disekitar Gunung Parang masih kental dengan kepercayaan mengenai hal-al misitis, seperti teluh (santet), pesugihan, dan lainnya.

Meskipun demikian, Gunung Parang masih menjadi primadona wisata alam sampai saat ini baik lokal maupun internasional. Sebab, di salah satu tebingnya telah dibangun jalur via ferrata yaitu jalur pendakian yang dilengkapi dengan tangga besi. Di Indonesia, Gunung Parang merupakan gunung perta yang memiliki jalur pendakian via ferrata.

Foto : https://wisatakita.com
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini