Sebaran Apem, Tradisi Sejak Abad-16 Masih Dihadiri Lautan Manusia Hingga Sekarang

Sebaran Apem, Tradisi Sejak Abad-16 Masih Dihadiri Lautan Manusia Hingga Sekarang
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Klaten, daerah yang dikenal dengan sebutan kota Seribu Candi. Selain menyimpan banyak destinasi wisata yang unik. Terdapat suatu tradisi yang terbentuk karena akulturasi budaya, salah satunya adalah tradisi Sebaran Apem yang digelar di kecamatan Jatinom, kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah.

Tradisi yang berawal dari penyebaran agama Islam di daerah Jawa ini selalu ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat baik itu dari daerah sekitar, luar daerah, bahkan dari luar provinsi yang rela mudik untuk mengikuti dan menyaksikan pergelaran tradisi yang memiliki filosofi mendalam ini.

Lestarikan Tradisi, Ribuan Apem Dibagikan di Objek wisata Religi Pengging | Foto: ANTARA News
info gambar

Tradisi legendaris ini berawal dari tokoh religius penyebar agama Islam di daerah Jatinom, Ki Ageng Gribig. Setelah pulang dari Mekkah dengan membawa beberapa kue affum. Kue-kue tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. Namun, karena kurangnya jumlah maka Ki Ageng Gribig meminta agar dibuatkan kue yang mirip dengan kue affum. Proses pembuatannya menggunakan adonan tepung dan parutan kelapa, akhirnya jadilah kue apem sebagai penggantinya. Kisah tersebut lalu dijadikan masyarakat daerah Klaten sebagai tradisi hingga sekarang.

Foto: iStock
info gambar

Acara ini juga memiliki nama lain yaitu Ya Qowiyyu. Nama ini diberikan karena pada saat itu Ki Ageng Gribig selalu memanjatkan doa “Yaa Qowiyyu yaa Azis qowina wal muslimin,” setiap penutupan pengajian. Selain itu, masyarakat juga menyebut tradisi ini dengan nama Saparan karena selalu digelar pada bulan Safar dalam kalender Islam.

Foto: Klatentv.com
info gambar

Dalam tradisi upacara ini, Kawan GNFI akan melihat banyak kue apem yang diterbangkan dari menara ke arah pengunjung. Hal ini cukup unik, karena jumlah kue ini disediakan sangat banyak hingga mencapai 4-6 Ton. Panasnya terik matahari tidak menyurutkan semangat para pengunjung untuk mendapat kue apem yang dibagikan dari atas menara meskipun harus berdesakan. Masyarakat menganggap tradisi ini membawa keberkahan.

Masyarakat berebut kue apem | Foto: Kompasiana
info gambar

"6 ton kue Apem dilempar kepada masyarakat yang memang datang ke sini untuk mendapatkan apem,” jelas Bupati Klaten Sri Mulyani kepada wartawan Kompas di lokasi.

Semangat Warga Sedekah perayaan sebar apem jatinom | Foto: kanaldesa
info gambar

Untuk menyaksikan keseruan acara Sebaran Apem, pengunjung akan melewati perkampungan penduduk dengan berjalan kaki menuju ke lokasi utama. Setelah sampai di lokasi utama, pengunjung akan mengikuti atau menyaksikan acara ini di Amphitheater lapangan Klampeyan, desa Jatinom. Pembacaan sholawat serta merdunya tabuhan rebana mengiringi pembagian ribuan kue apem yang dilemparakan dari atas menara. Doa-doa juga dipanjatkan bersama saat pembukaan dan penutupan acara. Menambah kemeriahan tradisi yang berumur ratusan tahun ini.

Tradisi Sebaran Apem memiliki filosofi yang mendalam. Bagaimana tidak, pengunjung yang datang berasal dari semua kalangan tanpa memandang fisik maupun golongan. Masyarakat menghiasi acara dengan penuh kegembiraan. Kemeriahan acara ini menambah rasa guyub rukun serta menjaga rasa kepedulian antar sesama masyarakat. Tidak hanya masyarakat saja yang antusias mengikuti, tokoh-tokoh penting seperti bupati dan gubernur setempat, hingga menteri juga kerap mengunjungi dan ikut serta dalam acara ini.

Hadiri Sebar Apem Yaqowiyyu, Ganjar Pimpin Doa Kelancaran Pelantikan Presiden | Foto: humas.jateng (slam)
info gambar

Tradisi Sebaran Apem diadakan setiap setahun sekali. Ramainya pengunjung serta pelaksanaan acara yang tergolong lancar membuat tradisi ini tetap bertahan hingga saat ini. Kemeriahan acara ini menjadi momentum yang banyak ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Berharap agar tradisi ini tetap lestari dan tidak lekang oleh zaman.

Tradisi dan Perayaan Sebaran Apem Yaa Qowiyyu Jatinom Klaten | Foto: Twitter (Kabar Klaten)
info gambar

Bagaimana dengan Kawan GNFI ? Tertarik menyaksikan tradisi acara Sebaran Apem yang sangat meriah ini ? Marilah ikut serta dalam melestarikan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia.

Referensi:Provinsi Jawa Tengah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BZ
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini