Ini Gunanya Tacit dan Explicit Knowledge di Organisasimu!

Ini Gunanya Tacit dan Explicit Knowledge di Organisasimu!
info gambar utama

Di dunia akademik, Kawan GNFI biasanya akan dikenalkan dengan dua istilah pengetahuain, yakni tacit dan explicit knowledge. Kira-kira apa, sih, arti dari dua istilah tersebut? Nah, sebelum Kawan GNFI mengenal hal itu, kamu perlu mengetahui arti dari knowledge.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah ilmu pengetahuan. Menurut sumber dari sis.binus.ac.id,knowledge atau ilmu pengetahuan adalah campuran informasi dengan pengalaman. Maka dari itu, untuk membentuk ilmu pengetahuan, maka informasi yang didapat dari panca indera perlu diperagakan lalu dicatat sebagai pengalaman.

Lalu, bagaimana caranya mencatat pengalaman tersebut? Dilansir dari Praxis Framework dan Binus University, menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), ada dua jenis dari knowledge management manusia, di antaranya

1. Tacit Knowledge

Menurut Pusat Pendidikan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, tacit knowledge adalah jenis pengetahuan yang sulit ditulisankan karena memiliki kualitas individu (gabungan antara pengetahuan kognitif dan praktek individu). Bagaimana cara mendapatkan jenis pengetahuan ini? Pada umumnya, Kawan bisa mendapatkan jenis pengetahuan tersebut dari self-learning (belajar otodidak), pengalaman berharga, keyakinan, dan pandangan hidup.

Istilah lain dari tacit knowledge adalah invicible knowledge atau abstract knowledge. Mengapa istilah itu disebut demikian? Sebab, tacit knowledge sulit untuk disalurkan kepada orang lain. Contohnya, ketika Kawan menemukan suatu cara ampuh dalam memenangkan debat dengan orang lain. Pastinya Kawan butuh metode tertentu atau bantuan untuk mendokumentasikan cara tersebut. Nah, untuk metode tersebut, tacit knowledge harus dikonversikan sebagai explicit knowledge.

Baca Juga: Haruskah Tinggalkan Organisasi Kampus, Lalu Melamar Magang?

2. Explicit Knowledge

Sebelumnya, Kawan GNFI sulit untuk mendokumentasikan pengetahuan yang didapat karena cenderung tertanam dalam otak (tidak terlihat dan tidak terbaca). Untuk itu, Kawan GNFI perlu mengonversikan tacit knowledge ke dalam explicit knowledge. Dalam artiannya, explicit knowledge adalah jenis pengetahuan yang dapat dilihat karena sudah didokumentasikan atau dirangkum dalam suatu karya.

Contohnya, Kawan GNFI telah menemukan cara ampuh untuk memenangkan debat. Selanjutnya, Kawan GNFI bisa mendokumentasikan cara tersebut dengan membuat karya, seperti buku, artikel jurnal, esai, atau carousels. Dalam penerapannya, explicit knowledge lebih mudah dipahami oleh orang lain.

Kegunaan Tacit dan Explicit Knowledge dalam Organisasi

Kegunaan tacit dan explicit knowledge
info gambar

Setelah mengenal istilah tacit dan explicit knowledge, harapannya Kawan GNFI bisa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Katakan saja Kawan GNFI adalah seorang penulis novel. Kawan GNFI bisa menggunakan pengalaman hidup pribadi sebagai referensi cerita dalam novel. Lalu, bagaimana kalau Kawan GNFI berkumpul dalam suatu organisasi baik sekolah, kampus, atau pekerjaan? Ada beberapa fungsi yang dapat diambil untuk perkembangan organisasi tersebut.

a. Kegunaan Tacit dan Explicit Knowledge pada Organisasi Sekolah

Bagi Kawan GNFI yang menyandang status pelajar, maka Kawan GNFI pasti sering menemukan organisasi sekolah baik dalam bentuk ekstrakurikuler atau OSIS. Dalam ekstrakurikuler, tentunya tacit dan explicit knowledge menjadi bahan penting untuk kemajuan ekstrakurikuler Kawan yang akhirnya bisa memenangkan lomba atau kejuaraan tertentu. Dalam OSIS, tacit dan explicit knowledge dapat menjadi sumber bagi kesejahteraan pelajar. Lalu, bagaimana fungsi tersebut digunakan dalam kedua organisasi penting di sekolah?

  • Sumber sharing antaranggota OSIS lain (tacit knowledge) dapat dijadikan evaluasi yang dituangkan dalam variasi dan perbaikan program kerja secara laporan/tulisan (explicit knowledge).
  • Observasi dari anggota ekstrakurikuler basket pada ektrakurikuler basket di sekolah lain (tacit knowledge) dapat dijadikan laporan atau papan strategi bagi permainan basket (explicit knowledge).
  • Mentor Pramuka memberikan isyarat atau kode bendera kepada anggota pramuka (tacit knowledge). Selanjutnya, isyarat atau kode bendera tersebut difoto sebagai bentuk dokumentasi bagi anggota pramuka yang baru (explicit knowledge).
Baca Juga: Antara Organisasi dan Kuliah, Kenapa Tidak Keduanya!

Masih banyak contoh dalam kegunaan tacit dan explicit knowledge pada organisasi sekolah. Pada intinya, Kawan yang sebagai pelajar tidak boleh pelit dalam berbagi pengetahuan pada orang lain.

b. Kegunaan Tacit dan Explicit Knowledge pada Organisasi Kampus

Untuk Kawan GNFI yang mahasiswa, tentu organisasi di kampus lebih beragam daripada organisasi sekolah. Ada beberapa tingkatan dari organisasi kampus, seperti tingkat jurusan (HIMA/HMJ), tingkat fakultas (BEM Fakultas), dan tingkat universitas (BEM/SEMA). Selanjutnya, ada organisasi yang berdiri sendiri, seperti organisasi bidang olahraga, organisasi bidang bahasa, dan keilmuan. Lalu, apa kegunaan tacit dan explicit knowledge dalam organisasi-organisasi di kampus?

  • Berbagi evaluasi antaranggota lalu didokumentasikan sebagai program kerja baru, seperti proposal kerja.
  • Pengalaman anggota yang pernah menekuni program kerja seminar di sekolahnya, lalu menerapkannya dalam bentuk proposal bagi program kerja organisasi kampusnya.
  • Hasil diskusi periode kepengurusan sebelumnya didokumentasikan sebagai artikel dan esai untuk pembelajaran kepengurusan selanjutnya.

Pada intinya, organisasi kampus perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perilaku pembelajar anggota-anggotanya. Buat Kawan GNFI yang jadi koordinator atau pemimpin dalam organisasi kampusnya, Kawan GNFI perlu lebih banyak mendengarkan mereka perihal berdiskusi atau berdialog dengan anggota. Alhasil, Kawan GNFI kemungkinan besar bisa mendapat tacit knowledge yang mewah untuk menghasilkan tacit knowledge terbaik di organisasi.

c. Kegunaan Tacit dan Explicit Knowledge pada Pekerjaan

Dalam lingkup pekerjaan, Kawan GNFI tidak akan jauh-jauh dengan lingkungan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan perlu menyusun strategi agar karyawannya tetap terorganisir dan terekam hasil pekerjaannya. Tidak heran, banyak perusahaan yang menghasilkan beragam explicit knowledge untuk memudahkan proses knowledge management-nya, seperti pada poin-poin berikut.

  • Demi memudahkan penyaluran informasi pada karyawan baru, karyawan lama/pensiun harap mendokumentasikan hasil kerjanya dalam bentuk laporan atau PPT.
  • Selanjutnya, untuk memudahkan prosedur, perusahaan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang dapat digunakan oleh beragam departemen dalam memproduksi atau melakukan pekerjaannya sesuai target/standar yang berlaku.
  • Rapat atau diskusi bersama rekan kerja lain didokumentasikan dalam bentuk notulensi atau MoM (Minutes of Meeting).
Baca Juga:Organisasi Eksternal Kampus yang Bisa Kamu Ikuti untuk Kembangkan Diri!

Beberapa benefit yang bisa didapatkan bila menggunakan tacit dan explicit knowledge di perusahaan adalah proses pembelajaran berkelanjutan dan inovasi, pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien, memperkuat koordinasi antarkaryawan, dan mempercepat rencana strategis perusahaan.

Tacit dan explicit knowledge memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan Kawan GNFI. Kedua hal inilah yang menuntun Kawan GNFI untuk bisa mencapai mimpi atau cita-cita. Dengan kata lain, lakukanlah kegiatan produktif, maka Kawan GNFI bisa mendapat perspektif baru tentang perjuangan serta motivasi hidup.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini