Ini Pecel Cingur, Bukan Rujak Cingur

Ini Pecel Cingur, Bukan Rujak Cingur
info gambar utama

Kudus adalah nama sebuah kota di Jawa Tengah yang terkenal wisata ziarahnya. Ada dua dari sembilan Walisongo (penyebar agama Islam di Jawa) yang dimakamkan di Kudus. Selain itu juga, kota ini terkenal dengan industri kreteknya, di mana menjadi industri yang bisa menampung banyak pekerja. Tidak heran, Kudus menjadi magnet yang menarik bagi pendatang, baik untuk tinggal menetap maupun hanya sekadar berkunjung.

Kudus tumbuh menjadi kota padat penduduk, begitu juga dengan kulinernya. Ada makanan asli Kudus dan ada kuliner pendatang. Mungkin kawan sudah pernah mendengar bahkan merasakan jenang asli Kudus yang berasa manis, bukan? Jenang asli Kudus populer di kalangan masyarakat. Bahkan, beberapa tahun ini sudah dibangun museum jenang yang selalu ramai oleh wisatawan.

Salah satu kuliner pendatang yang dijual di Kota Kudus adalah pecel cingur. Ini bukan salah tulis, ya, tapi memang pecel cingur bukan rujak cingur yang populer itu, Kawan!

Pecel merupakan sajian berupa sayur-sayuran yang direbus, lalu diperas, dan disajikan bersama dengan sambal kacang yang dilarutkan dengan air hangat.

"Menurut Babad Tanah Jawi, pecel asal muasalnya diceritakan dihidangkan di daerah Yogyakarta. Dipecel berarti daun daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan diperas, " kata ahli Gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, Kamis (22/2/2028), melansir dari travel.kompas.com.

Ie Bu Peudah, Santapan Berbuka Puasa Khas Aceh Besar yang Kaya Rempah

Jadi, pecel adalah kuliner dari Yogyakarta. Pecel adalah makanan rakyat yang sangat populer. Selain bahannya mudah didapat, rasanya juga sangat enak. Rasa segar sayur-sayuran rebus berpadu dengan rasa pedas dan gurih kacang menghadirkan kenikmatan tersendiri.

Melansir dari Wikipedia, rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama di daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa, kata cingur berarti “mulut”, hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan dalam hidangan.

Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan buah-buahan seperti timun, krai (timun khas Jawa Timur) bengkuang, mangga atau nanas yang dicampur dengan sayuran rebus, seperti kangkung dan tauge. Kemudian, ditambahkan bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, gula merah, cabai, kacang tanah, bawang goreng, garam dan air matang untuk mengencerkannya. Cingur rebus digunakan sebagai toppingnya. Bisa kawan bayangkan rasa gurih petis udang, kacang berpadu dengan rasa pedas cabai, kesegaran buah dan kekenyalan cingur. Pantaslah jika kuliner ini populer dan bertahan hingga sekarang.

Ketika kuliner khas Yogyakarta bertemu dengan kuliner khas Surabaya di Kota Kudus jadilah sebuah kuliner baru bernama pecel cingur. Kawan bisa mendapatkan di sebuah warung makan bernama Pecel Bu Sarmi yang beralamat di Jalan Mejobo No 43 Kudus.

Kue Asida, Takjil Andalan khas Maluku
Rumah Makan Pecel Cingur di Kudus
info gambar

Sebuah rumah makan yang cukup nyaman dengan meja dan kursi kayunya yang tertata dengan rapi. Penyajiannya cepat karena sayuran, bumbu pecel dan topping cingur sudah siap.

Pembeli bebas memilih jenis sayuran yang disukai, berapa banyak sambal kacang dan cingur yang diinginkan. Bagi kawan yang punya gangguan lambung sebaiknya memesan sambal kacang yang porsinya sedikit saja agar tidak terlalu pedas.

Warung pecel ini menyediakan sayuran yang sudah jarang kita jumpai seperti kembang turi dan semanggi. Sambal kacang yang dibuat cukup kental sehingga menimbulkan rasa gurih dan nikmat.

Bubur Suro, Kelezatan yang Dinantikan Masyarakat Palembang Saat Ramadan

Berbeda dengan rujak cingur yang menggunakan petis udang, cingur pada pecel cingur menggunakan bumbu merah, yaitu perpaduan dari bawang, kemiri dan cabe. Rasanya tetap kenyal, sedikit manis dan pedas.

Pengunjung bisa memilih nasi atau lontong sebagai teman bersantap pecel cingur. Minuman seperti teh maupun kolak juga tersedia di rumah makan ini.

Apakah Kawan tertarik mencobanya? Selamat berwisata di Kota Kudus, ya.

Referensi:Kompas Travel | Wikipedia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

DY
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini