Santan Indonesia tidak hanya laku di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Salah satu negara yang menerima santan Indonesia adalah China.
Siapa tidak tahu santan? Cairan dari perasan buah kelapa ini banyak digunakan sebagai bahan aneka makanan. Rasanya yang gurih dan bernuansa creamy membuatnya jadi bagian tak terpisahkan bagi berbagai santapan.
Di Indonesia, santan jelas banyak dibuat, dijual, dan dikonsumsi. Menariknya, Indonesia juga menjadikan santan sebagai komoditas ekspor yang bernilai dan menguntungkan.
Salah satu daerah di Indonesia yang mengekspor santan adalah Minahasa Utara. Di sana, produk santan dibuat dalam bentuk beku lalu diekspor ke China.
Santan beku dari Minahasa Utara diproduksi oleh PT Suryapratama Agung Bahtera SAB). Baru-baru ini, santan beku produksi perusahaan tersebut berjumlah 52 ton dan bernilai sebesar Rp675, 9 juta ini dilepas ke China lewat seremoni yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Minahasa Utara, Novly Wowiling, Jumat (17/2) lalu.
Santan beku dari Minahasa berhasil diekspor ke China setelah melewati serangkaian pemeriksaan guna menjaga kualitasnya. Santan tersebut telah dinyatakan terbebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) oleh Badan Karantina Pertanian serta memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
“Pejabat karantina telah melakukan pemeriksaan fisik berserta pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai permintaan negara tujuan. Harapannya ekspor perdana ini menjadi langkah awal yang baik untuk memacu ekspor di tahun 2023," ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy seperti dilansir ANTARA.
Menumbuhkan Padi Dayang Rindu yang Dirindukan Masyarakat Musi Rawas
Produktivitas Tinggi
Tidak perlu heran apabila Indonesia mampu menjadikan produk olahan kelapa seperti santan sebagai komoditas ekspor. Kenyataannya, Indonesia memang negara penghasil kelapa yang produktif.
Laporan World Atlas yang terbit pada 2021 mencatat bahwa Indonesia adalah negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Total produksi kelapa Indonesia adalah 17,13 juta ton.
Menariknya lagi, kelapa juga merupakan komoditas perkebunan terbesar di Sulawesi Utara. Berdasarkan data BPS yang diwartakan oleh DataBoks KataData.com, Sulawesi Utara memasok kelapa sebanyak 242,5 ribu ton pada tahun 2020.
Angka tersebut sebetulnya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Pada tahun tersebut, kelapa yang diproduksi lebih banyak 7,9 persen.
Produksi kelapa yang pada tahun 2020 tersebut dihasilkan dari perkebunan seluas 260,8 ribu hektare. Dengan lahan seluas itu, perkebunan kelapa di Sulawesi Utara juga menjadi yang terbesar di antara komoditas lainnya.
Memulihkan Eksistensi Padi Lokal Rojolele Delanggu Lewat Ekowisata dan Pemberdayaan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
