Ingat! Susu Kental Manis Bukan Pengganti Susu

Ingat! Susu Kental Manis Bukan Pengganti Susu
info gambar utama

Susu kental manis. Sudah tidak asing di telinga Kawan GNFI bukan? Akhir-akhir ini sering diperbincangkan, bayi usia 16 bulan mengalami obesitas karena diberi susu kental manis.

Lantas, susu kental manis itu sebenarnya apa, sih? Kok bisa sampai menyebabkan kegemukan parah? Kawan jangan bingung dulu. Yuk kita simak penjelasannya di sini!

Susu Kental Manis (SKM)

Susu kental manis adalah produk olahan dari susu.

Susu diolah dengan cara menghilangkan sebagian besar airnya melalui proses penguapan agar tekstur susu menjadi kental. Produk ini dikenal karena rasanya yang manis dan nikmat.

Menurut Badan POM RI, karakteristik SKM telah sesuai dengan peraturan Badan POM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk (CXS 282-1971 Rev. 2018). Pada aturan itu tertulis SKM memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 8% dan kadar protein tidak kurang dari 6,5%.

Dari kandungannya, SKM terlihat tidak menimbulkan masalah. Namun, permasalahannya ada pada cara konsumsinya. Di masyarakat luas, banyak yang masih menganggap kental manis adalah pengganti susu sapi.

Padahal, kental manis tidak boleh dikonsumsi sebagai sumber gizi tunggal. Hal itu dikarenakan kandungan gulanya yang lebih tinggi dari pada susu sapi. BPOM dan Kemenkes juga mengatakan kalau mau mengonsumsi SKM sebaiknya dijadikan toping, pelengkap, atau campuran pada makanan atau minuman.

Riwayat Susu ‘Mewah’ Asal Malang yang Sering Dikira Produk Luar Negeri

Kandungan Gizi Susu Kental Manis

Kandungan gizi susu kental manis telah dicatat pada Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) yang diterbitkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) tahun 2009. Dalam 100 gram susu kental manis memiliki kandungan gizi sebagai berikut:

Energi: 336 kkal

Protein: 8,2 gr

Lemak: 10 gr

Karbohidrat 55 gr

Kalsium: 275 mg

Fosfor 209 mg

Zat besi: 0,2 mg

Natrium: 150 mg

Kalium: 320 mg

Air: 25 gr

Susu Kental Manis Bukan Pengganti Susu Sapi

Susu kental manis lebih cocok disebut kental manis tanpa embel-embel “susu” agar tidak menimbulkan salah persepsi. Kental manis ini kandungannya jauh berbeda dengan kandungan gizi susu sapi.

Berdasarkan informasi dari Fatsecret, satu sachet kental manis seberat 40 gram mengandung energi 130 kkal, protein 1 gr, lemak 4 gr, dan karbohidrat 23 gr. Sementara itu, kandungan gizi susu sapi satu gelas berdasarkan Fatsecret meliputi energi 146 kkal; protein 7,86 gr; lemak 7,93 gr; dan karbohidrat 11,03 gr.

Dari komposisi tersebut dapat terlihat bahwa susu sapi lebih tinggi proteinnya daripada kental manis. Sebaliknya, kental manis memiliki kandungan karbohidrat yang lebih banyak.

Hal itu karena kental manis memiliki kandungan gula sebanyak 19 gr dalam satu sachet dan jumlah tersebut lebih banyak daripada kandungan pada susu sapi yang kadarnya sekitar 12,83 gr dalam satu gelas.

Kandungan gula tinggi inilah yang berbahaya dan meningkatkan risiko terjadinya berat badan berlebihan atau masalah kesehatan lainnya.

Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah dan Hubungannya dengan Stunting

Bahaya Minum Kental Manis Berlebihan

Mungkin di sekitar Kawan GNFI masih banyak anggapan bahwa minum SKM setiap hari sama dengan mengonsumsi susu sapi. Namun, nyatanya dua produk ini sangat berbeda terlihat dari kandungan gizinya.

Konsumsi kental manis berlebihan, baik itu untuk anak-anak maupun orang dewasa, sangat tidak dianjurkan. Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan berbagai macam risiko masalah kesehatan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bila ingin meminum kental manis menurut Hellosehat.

Kental Manis Bukan Produk yang Cocok untuk Bayi dan Anak-anak

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan paling cocok untuk bayi karena kandungan gizinya sempurna dan tidak dianjurkan untuk menggantinya dengan makanan lain. Oleh sebab itu, SKM bukan produk yang cocok untuk usia tersebut.

Kandungan gizi pada kental manis tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh bayi dan anak. Walaupun berasal dari susu, proses pengolahannya membuat kandungan gizi pada susu banyak yang hilang.

Selain itu, gula tambahan pada SKM yang tinggi dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan pada anak dan akan dibawa ke usia dewasanya. Rasanya yang manis juga dapat menyebabkan anak tidak mau makan makanan yang lebih tawar dan kaya gizi.

ASI sebagai sumber gizi utama bayi | Foto: freepic.diller/freepik.com
info gambar

Jangan Minum Setiap Hari

Anjuran Kemenkes terkait konsumsi kental manis adalah tidak mengonsumsinya setiap hari. Alasannya karena SKM memiliki kandungan gula dan lemak tinggi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Jika ingin mengonsumsi SKM lebih baik digunakan sebagai topping atau campuran pada makanan dan dengan jumlah yang cukup.

Kisah Bandung sebagai Pusat Penghasil Susu Favorit Meneer Belanda
Kental manis sebagai topping pancake | Foto: Monstera/pexels.com
info gambar

Berisiko bagi Kesehatan

Kesehatan tubuh dapat berisiko apabila banyak konsumsi kental manis. Ini dapat terjadi karena kandungan gula yang tinggi pada kental manis. Konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit diabetes mellitus, kerusakan gigi, obesitas, penyakit jantung, bahkan stroke.

Oleh sebab itu, kental manis tidak boleh dikonsumsi setiap hari sebagai pengganti susu dan disarankan untuk tidak diberikan pada bayi ataupun anak-anak.

Obesitas bisa terjadi karena konsumsi banyak gula | Foto: jcomp/freepik.com
info gambar

Itu tadi pembahasan sekilas tentang susu kental manis. Gimana? Kawan GNFI sudah pahamkan kalau kental manis bukan pengganti susu. Dari pembahasan ini semoga Kawan bisa menyebarkan informasi yang benar mengenai susu kental manis.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini