Gua Batu Cermin: Tapak Fosil Bawah Laut di Balik Keindahan Labuan Bajo

Gua Batu Cermin: Tapak Fosil Bawah Laut di Balik Keindahan Labuan Bajo
info gambar utama

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tidak hanya menyajikan keindahan alam di atas permukaan dengan segala pesonanya. Tempat ini juga menyimpan jejak masa lalu masyarakat Flores.

Gua Batu Cermin adalah salah satunya. Objek wisata alam ini terdapat di Kampung Wae Sambi, Desa Batu Cermin, sebuah desa seluas 764 kilometer persegi 5.712 jiwa penduduk yang berada di Kecamatan Komodo.

Gua ini dieksplorasi secara ilmiah untuk pertama kalinya oleh Theodore Verhoven, arkeolog sekaligus misionaris berkebangsaan Belanda pada 1915. Dirinya meyakini gua ini merupakan bagian dari ekosistem purba bawah laut.

5 Peninggalan Zaman Logam, Bukti Kreativitas Peradaban Purba Masa Lampau

Pada salah satu bagiannya terdapat bentuk mirip seperti penyu sedang merayapi langit-langit gua. Terdapat bentuk kepala, kerapas atau cangkang, dan kaki belakang, salah satu dari ribuan bentuk fosil mirip tumbuhan dan fauna bawah laut di langit-langit gua.

“Ini terjadi ketika seluruh daratan Pulau Flores masih menjadi bagian dari laut purba dan kemudian sebagiannya terangkat menjadi daratan akibat pergeseran yang menyebabkan gempa tektonik besar di Lempeng Indo-Australia di bawah Busur Sunda-Banda yang terjadi 50 tahun silam.” tulis Riza Rahardiawan dan Catur Purwanto dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Menjelajah gua

Gua Batu Cermin berada tak jauh dari kawasan objek wisata Batu Payung. Posisinya cukup strategis karena tak jauh dari pusat kota, seperti Pelabuhan Labuhan Bajo dan Bandar Udara Internasional Komodo.

Ketika ingin menjelajah gua, ada beberapa yang perlu diperhatikan seperti menggunakan pakaian kasual dan alas kaki bersol dengan bahan karet. Wisatawan hanya perlu membayar retribusi Rp20.000 untuk pengunjung domestik dan Rp50.000 bagi turis asing.

Tidak sampai 10 menit berjalan, wisatawan akan sampai di ujung jalan setapak dan di hadapannya akan terbentang susunan batu-batu karang besar warna gelap hingga setinggi 70 meter yaitu Gua Batu Cermin.

Sekilas tentang Pithecanthropus Soloensis: Ciri-Ciri dan Sejarahnya

Setelah menikmati aneka fosil kehidupan bawah laut di ruang utama, wisatawan bisa beranjak ke ruang lain. Wisatawan perlu berjuang untuk merunduk agar bisa mencapai ruang yang lebih luas.

Terdapat bias sinar matahari yang masuk dari sebuah celah besar dan sangat tinggi, tepat di atas kepala kita, menerobos masuk sehingga membuat suasana di dalam gua menjadi terang membuat gua ini jadi lebih indah.

Pendaran sinar matahari yang terkena dinding batu-batu stalaktit dan stalagmit akan tampak seperti berkilauan dan memantul, persis seperti sebuah cermin. Ini disebabkan oleh karakternya yang berupa batu karang purba serta berpori.

Dikunjungi Presiden Jokowi

Karena keistimewaan gua ini membuat Presiden Jokowi menyempatkan berwisata ke sana pada 11 Juli 2019. Usai berkunjung, Presiden meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menata kawasan Gua Batu Cermin.

Dari lama www.pu.go.id, pemerintah membantun ruang terbuka atau amphitheatre di halaman luar gua, jalur baru berbentuk trekking point menuju gua, dan membangun kantor pengelolaan.

Pemerintah juga membuat bangunan penjualan tiket masuk yang baru, kafe dan kantin, serta memperluas area parkir. Pekerjaan infrastruktur itu, termasuk menata sistem sanitasi, penataan kawasaan, jalan, penyediaan air bersih dan perbaikan hunian warga.

Benarkah Masih Ada Manusia Purba yang Hidup di Pulau Flores? Ini Kata Ilmuwan

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono untuk menampilkan objek wisata yang mampu menarik minat turis, maka yang perlu disiapkan adalah perbaikan infrastruktur penunjang, selain promosi besar-besaran.

“Kalau hal itu tidak siap, turis hanya datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini