Pemasangan Kabel Listrik Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 80 Persen

Pemasangan Kabel Listrik Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 80 Persen
info gambar utama

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan bahwa progres pemasangan overhead catenary system (OCS) atau jaringan listrik aliran atas dari Stasiun Halim di Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah mencapai lebih dari 80 persen.

Pemasangan OCS ini diperlukan untuk operasional Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). KCIC juga mengungkapkan bahwa untuk rute Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar, pemasangan OCS sudah mencapai 100 persen.

"Saat ini, KCIC bersama seluruh kontraktor sedang melakukan percepatan pemasangan OCS di beberapa stasiun, depo, dan ruas tertentu. Ini adalah komitmen kami untuk bergegas menyelesaikan to do list yang masih ada jelang operasional KCJB," ucap General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Diperlukan kekuatan hingga 246,3 megavolt ampere (MVA) untuk mengoperasikan KCJB, stasiun, dan peralatan di sepanjang trase KCJB dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar. Seluruh tenaga listrik KCJB akan disalurkan melalui jaringan listrik aliran atas (OCS). KCIC akan terus memantau pemasangan OCS untuk memastikan keamanan dan koordinasi dengan seluruh stakeholder.

Rahadian menambahkan bahwa penggunaan tenaga listrik di KCJB diharapkan dapat mengurangi emisi karbon di wilayah yang dilalui oleh kereta dari Jakarta hingga Bandung.

"KCJB turut serta dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi listrik dalam operasionalnya. Pasalnya, polusi yang dihasilkan dari kereta api dengan bahan bakar listrik adalah nol atau tidak ada sama sekali jika dibandingkan dengan kereta api bertenaga diesel," ujarnya.

Ke Bandung Pakai Kereta Cepat Bisa Sampai ke Pusat Kota, Tinggal Manfaatkan Kereta Feeder!

Diresmikan 18 Agustus 2023

KCIC menginformasikan bahwa berdasarkan laporan dari Department for Transport (DfT) Britania Raya, emisi karbon per mil penumpang pada kereta listrik lebih rendah hingga 35 persen dibandingkan dengan kereta diesel.

"Ini merupakan bukti salah satu sumbangsih dan manfaat kehadiran KCJB di Indonesia. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada konferensi G20, di mana Indonesia turut berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan," kata Rahadian.

Menurut pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Presiden Joko Widodo akan meresmikan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung pada tanggal 18 Agustus 2023. Pada saat yang sama, peresmian KCJB juga dijadikan sebagai hadiah untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia.

"Tadi kita sudah melihat Stasiun Halim di mana nanti penumpang yang dengan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung transit ke LRT itu ke mari di (Stasiun) Dukuh Atas. Di Dukuh Atas, ini nanti juga bisa transit dari LRT ke bus TransJakarta," kata Luhut saat memberikan keterangan pers di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini