Apa itu Outsourcing? Ketahui Jenis, Manfaat, dan Risikonya

Apa itu Outsourcing? Ketahui Jenis, Manfaat, dan Risikonya
info gambar utama

Indonesia berencana menggantikan tenaga kerja honorer menjadi tenaga kerja outsourcing. Perusahaan dikatakan dapat mengatasi masalah kekurangan sumber daya manusia (SDM) dengan sistem outsourcing. Sistem ini pun dapat mengurangi biaya operasional. Lalu, apa sih, istilah ini?

Outsourcing adalah praktik bisnis di mana suatu perusahaan atau organisasi mempekerjakan perusahaan atau individu lain untuk melaksanakan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh karyawan mereka sendiri. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan cara mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.

Outsourcing bisa diterapkan pada banyak jenis tugas, mulai dari produksi, keuangan, TI, pemasaran, hingga sumber daya manusia. Perusahaan dapat memilih untuk outsourcing secara penuh atau hanya beberapa bagian dari tugas tersebut.

Keputusan untuk melakukan outsourcing biasanya didasarkan pada beberapa pertimbangan, seperti biaya produksi yang tinggi, kesulitan untuk menemukan karyawan yang kompeten, dan adanya kebutuhan untuk mengakses teknologi terbaru.

Baca juga: 5 Keuntungan Ikut Franchise SPKLU Listrik

Jenis-jenis Outsourcing

Outsourcing dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Business Process Outsourcing (BPO)

BPO adalah jenis outsourcing di mana suatu perusahaan mempekerjakan perusahaan lain untuk melaksanakan proses bisnis tertentu. Contoh BPO adalah outsourcing pelayanan pelanggan, pemasaran, dan administrasi keuangan.

2. Information Technology Outsourcing (ITO)

ITO adalah jenis outsourcing di mana suatu perusahaan mempekerjakan perusahaan lain untuk melaksanakan layanan IT tertentu. Contoh ITO adalah outsourcing pengembangan perangkat lunak, dukungan teknis, dan manajemen data.

3. Knowledge Process Outsourcing (KPO)

KPO adalah jenis outsourcing di mana suatu perusahaan mempekerjakan perusahaan lain untuk melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan keahlian khusus atau pengetahuan teknis. Contoh KPO adalah outsourcing analisis data, riset pasar, dan konsultasi manajemen.

Manfaat Outsourcing

Outsourcing
info gambar

Outsourcing dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, yakni:

1. Mengurangi Biaya Produksi

Dengan outsourcing, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi karena mereka tidak perlu membayar gaji, tunjangan, dan asuransi bagi karyawan mereka sendiri. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu membeli peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut.

2. Meningkatkan Efisiensi

Outsourcing dapat meningkatkan efisiensi karena perusahaan dapat memilih penyedia layanan outsourcing yang memiliki keahlian khusus dan pengalaman dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Hal ini dapat mempercepat waktu produksi dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.

3. Mengakses Sumber Daya Terbatas

Outsourcing juga dapat membantu perusahaan mengakses sumber daya terbatas seperti teknologi terbaru, keahlian khusus, dan tenaga kerja yang sulit dicari. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar.

Baca juga: Indonesia Ajak ASEAN Jadi Pusat Industri Kendaraan Listrik di Tingkat Dunia

Risiko Outsourcing

Namun, outsourcing juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Kehilangan Kontrol

Outsourcing dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan kontrol atas proses bisnis tertentu. Hal ini dapat menjadi masalah jika penyedia layanan outsourcing tidak mengikuti standar atau prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Risiko Keamanan Data

Outsourcing dapat meningkatkan risiko keamanan data karena perusahaan harus membagikan informasi rahasia mereka dengan penyedia layanan outsourcing. Hal ini dapat menjadi masalah jika penyedia layanan sistem tersebut tidak dapat menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

3. Konflik Budaya

Outsourcing juga dapat mengakibatkan konflik budaya jika perusahaan dan penyedia layanan outsourcing berasal dari negara yang berbeda. Perbedaan bahasa, kebiasaan, dan nilai budaya dapat menyebabkan kesalahpahaman dan ketidakcocokan.

Baca juga: Mengapa Gambar Pahlawan Selalu Ada di Mata Uang Rupiah?

Memilih Penyedia Layanan Outsourcing yang Tepat

Untuk menghindari risiko yang terkait dengan outsourcing, perusahaan harus memilih penyedia layanan yang tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih penyedia layanan outsourcing adalah:

1. Pengalaman

Perusahaan harus memilih penyedia layanan outsourcing yang memiliki pengalaman dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Hal ini dapat menjamin kualitas layanan yang diberikan.

2. Kompetensi

Perusahaan harus memilih penyedia layanan outsourcing yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu. Hal ini dapat mempercepat waktu produksi dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.

3. Keamanan Data

Perusahaan harus memilih penyedia layanan outsourcing yang dapat menjamin keamanan data mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan penyedia layanan outsourcing memiliki sistem keamanan yang memadai dan prosedur yang ketat dalam mengelola data rahasia.

4. Harga

Perusahaan harus memilih penyedia layanan outsourcing yang menawarkan harga yang sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan. Harga yang terlalu murah dapat menjadi tanda penyedia layanan outsourcing tidak berkualitas atau tidak dapat menjamin keamanan data.

Nah, sekarang Kawan tentu sudah mengetahui apa itu outsourcing beserta jenis, manfaat, dan risikonya. Semoga artikel ini semakin menambah pengetahuan Kawan, ya!

Referensi: kitalulus.com | cnbcindonesia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini