Mengenal Diabetes Pada Anak dan Penyebabnya

Mengenal Diabetes Pada Anak dan Penyebabnya
info gambar utama

Diabetes adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi dalam diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Diabetes pada anak bisa ditandai dengan banyak gejala yang bisa terlihat jelas di tubuhnya, dan biasanya diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang paling umum muncul pada anak-anak. Meskipun diabetes tipe 1 lebih umum pada anak-anak, diabetes tipe 2 juga dapat terjadi terutama pada remaja dengan faktor risiko tertentu.

Baca juga: Khasiat Buah Sirsak, Ampuh Cegah Kanker dan Diabetes
Pengukur Diabetes | Foto: Alodokter
info gambar

Jenis diabetes pada anak:

Diabetes Tipe 1 pada Anak

Dilansir dari ekahospital.com, diabetes tipe 1 biasanya terdiagnosis pada masa kanak-kanak atau remaja. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh anak menyerang sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin.

Karena itu, tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Insulin diperlukan untuk mengatur kadar gula darah, sehingga anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin sepanjang hidup mereka. Faktor risiko untuk diabetes tipe 1 pada anak termasuk faktor genetik dan kemungkinan adanya faktor pemicu, seperti infeksi virus tertentu.

Diabetes Tipe 2 pada Anak

Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada usia dewasa, tetapi semakin sering terjadi pada anak-anak dan remaja akibat peningkatan obesitas dan gaya hidup tidak sehat. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin.

Diinformasikan dari ekahospital.com, risiko diabetes tipe 2 pada anak termasuk obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, kekurangan aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat. Pengobatan untuk diabetes tipe 2 pada anak meliputi perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat dan olahraga, dan dalam beberapa kasus, obat-obatan oral atau insulin.

Baca juga:Menilik Upaya Pemerintah Perangi Kasus Diabetes di Indonesia

Gejala Diabetes pada Anak

Gejala diabetes mungkin hampir tidak dirasakan secara pasti oleh anak-anak yang menderitanya. Jika terdapat gejala, diabetes pada anak terbilang sangat umum dan mirip, baik tipe 1 maupun tipe 2. Berikut gejala diabetes pada anak yang mungkin muncul:

  • Sering buang air kecil dan kadang mengompol
  • Sering haus akibat sering buang air kecil
  • Merasa lapar yang berlebihan
  • Penurunan berat badan yang drastis
  • Penglihatan kabur
  • Tubuh lemah dan lesu
  • Kulit menghitam biasanya di bagian leher, ketiak, dan selangkangan
  • Infeksi pada luka yang sulit sembuh

Perawatan diabetes pada anak melibatkan pengelolaan kadar gula darah, penggunaan insulin atau obat-obatan oral sesuai petunjuk dokter, pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan pendidikan yang tepat untuk anak dan keluarga tentang pengelolaan diabetes. Penanganan diabetes pada anak di rumah biasa dilakukan seperti dengan memperbanyak konsumsi air putih, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, hingga mencoba melakukan aktivitas fisik.

Dalam hal ini, tim perawatan diabetes yang terdiri dari dokter, ahli gizi, dan pendidik diabetes dapat membantu mendukung anak dan keluarganya dalam mengelola kondisi ini dengan baik. Hal dikarenakan penting untuk mengikuti perencanaan perawatan yang ditetapkan oleh dokter untuk menjaga kesehatan yang baik dan mencegah komplikasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini