Indonesia Dorong Negara Non-Blok Percepat Pemulihan Ketenagakerjaan Global

Indonesia Dorong Negara Non-Blok Percepat Pemulihan Ketenagakerjaan Global
info gambar utama

Pemerintah Indonesia mendorong negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB) agar mempercepat pemulihan ketenagakerjaan global. Hal ini dipicu oleh adanya dampak pandemi yang masih begitu terasa di sektor ketenagakerjaan.

Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan dan mendorong tiga langkah penting untuk mempercepat pemulihan kondisi ketenagakerjaan global.

Bersumber dari Antara, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriyansyah Noor menyampaikan tiga usulan tersebut dalam Rapat Menteri Gerakan Non-Blok di sela-sela sesi ke-111 Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) di Jenewa, Swiss, Rabu (7/6/2023).

Adapun usulan-usulan tersebut yaitu pertama, memulihkan dan memperkuat kerja sama multilateral yang menjunjung tinggi prinsip persatuan, dialog, dan penghormatan terhadap hukum internasional. Sebab hanya melalui prinsip-prinsip inilah, masyarakat internasional dapat dipersatukan.

Kedua, meningkatkan kerja sama tripartit untuk memulihkan kondisi ketenagakerjaan dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempercepat reskilling dan upskilling, serta menciptakan ruang untuk pembelajaran seumur hidup dan mendorong permagangan yang berkualitas.

Ketiga, Indonesia hendak memastikan perlindungan sosial yang komprehensif dan lebih melindungi pekerja rentan seperti pekerja perempuan, pekerja muda, pekerja migran, dan pekerja penyandang disabilitas.

Tak Hanya ASEAN, Indonesia Juga Dipercaya Pimpin Keketuaan Organisasi MIKTA di 2023

Kerja sama Selatan-Selatan

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Indonesia itu juga menekankan pentingnya penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) agar kerja sama multilateral yang terbangun hingga saat ini dapat menuai keberhasilan.

Pusat Kerja Sama KSS Gerakan Non-Blok di Jakarta juga dikatakan siap membantu penguatan kerja sama melalui berbagai program, mulai dari pengentasan kemiskinan, penguatan kapasitas, hingga penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Seperti diketahui, Kerja Sama Selatan-Selatan merupakan hasil dari pertemuan pertama peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika yang digelar di Jakarta pada 19 April 2023 lalu. Kerja sama ini merupakan manifestasi dari rasa solidaritas di antara negara-negara berkembang.

Bagi Indonesia, Kerja Sama Selatan-Selatan itu sangat penting untuk membangun kemitraan bersama negara berkembang lain, guna merespon tantangan global dalam hal peningkatan pembangunan ekonomi.

Bank Dunia Peringatkan Ekonomi Global Sedang Genting, Terutama Negara Penghasilan Rendah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini