Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berencana memberikan insentif untuk pengusaha bauksit guna mendorong pembangunan smelter bauksit di Indonesia. Hal ini dilakukan demi memastikan pembangunannya tetap berlangsung meski ekspor mineral tersebut telah dihentikan.
Seperti diketahui, pemerintah telah menghentikan ekspor bauksit mulai 10 Juni 2023. Kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter bauksit pun masih kurang menggembirakan. Bahkan, bentuknya dikatakan masih berupa lapangan bola alias belum dibangun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, kondisi tersebut merupakan tantangan industri bauksit, di mana terjadi economic of scale atau menurunnya biaya produksi per unit dari perusahaan seiring dengan meningkatnya jumlah produksi.
“Jadi itu harus dibantu oleh pemerintah untuk diciptakan agar memang economic of scale dari investasi downstreaming bukan hanya untuk bauksit, tapi untuk yang lain-lain itu bisa ada,” kata Menteri Agus, dilansir dari Kompas.com, Senin (12/6/2023).
7 Manfaat Bauksit Untuk Kehidupan Sehari-Hari
Jadi kekuatan ekonomi RI
Sejauh ini pemerintah belum bisa memastikan bentuk insentif yang akan diberikan kepada pengusaha bauksit tersebut. Namun, kemungkinan insentifnya akan berupa kepastian pasar pembeli mengingat insentif di hulu sudah cukup banyak diberikan.
Maka dari itu, pemerintah juga perlu memerhatikan dari sisi pasar industri bauksit. Pihaknya juga akan mengejar perusahaan lain agar mau berinvestasi, termasuk di industri produk olahan bauksit, yakni alumunium.
Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat sektor manufaktur menjadi kekuatan ekonomi terbesar RI. Pertumbuhan ekonomi berbasis manufaktur juga dapat dikatakan memberikan struktur lebih kuat dan lebih dalam.
Lebih lanjut, pemerintah akan memetakan pihak-pihak pemain industri bauksit dunia. Termasuk di antaranya siapa yang menjadi offtaker yang paling besar, untuk kemudian diberikan insentif agar mau pindah ke Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
