9 Seni Mengelola Keuangan ala Mahasiswa

9 Seni Mengelola Keuangan ala Mahasiswa
info gambar utama

Sebagai seorang mahasiwa, kita perlu cermat dan cerdas dalam mengelola keuangan. Sebab semakin dewasa, maka semakin banyak pengeluaran tak terduga yang perlu dipersiapkan. Sebut saja biaya transportasi, iuran kelas, iuran kelompok, cetak berwarna, beli buku rekomendasi dosen, apply exchange, dan kebutuhan lain.

Ditambah lagi memiliki kondisi yang jauh dari orang tua dan harus living in the kos. Dalam posisi ini, sebagai seorang mahasiswa perlu mengelola keuangan dengan teliti, cermat, dan hati-hati. Membedakan dan membuat perencanaan pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Cerdas dalam menggunakan konsep yaitu mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Sekalipun seorang mahasiswa itu kaya dan berada, manajemen atau mengelola keuangan tetap penting untuk dilakukan. Hal ini membantu mengerem diri kepada pemenuhan keinginan semata yang sesungguhnya kurang bernilai.

Baca juga:8 Cara Jitu Mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Anak

Logika sederhananya adalah mahasiswa yang memahami konsep mengelola uang yang baik, akan memahami dan memaksimalkan apa yang ia punya kala berada dalam kondisi ekonomi stabil atau sebaliknya. Sebab setiap dari kita tidak tahu kapan roda berputar, menggerakan diri dalam posisi finansial di atas, tengah, atau bawah. Maka, persiapan dan ilmu adalah jalan kunci tetap bertahan dan memupuk perasaan menghargai keadaan.

Nah, berkaitan dengan ini, berikut penulis sarikan tentang seni mengelola keuangan ala mahasiwa. Lebih kurang ada Sembilan seni dalam mengeloka keuangan ala mahasiswa. Berikut penjelasan berdasarkan informasi dari laman Universitas Multimedia Nusantara.

Uang Foto: Pixabay/stevepb
info gambar

  1. Menabung

Menabung dapat menjadi solusi tatkala diri terhimpit kebutuhan finansial yang mendesak. Menabung melatih konsistensi dalam berbuat, mungkin terdengar kecil Rp1000 atau Rp2000 per hari, namun bila konsisten dan dilakukan terus menerus akan terus bertambah dan berkumpu dalam jumlah nominal yang besar.

  1. Mengatur Pengeluaran Setiap Hari

Mengatur pengeluaran mengerem diri untuk berbelanja atau jajan berlebihan. Setiap nominal yang diatur akan menjadi acuan dalam menentukan konsumsi belanja harian. Aktivitas ini membantu menjadi alert tatkala diri sudah hamper melampau derajat nominal harian yang ditentukan.

Baca juga: Pahami dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian Tubuh, Jangan Asal Kenyang!
  1. Membiasakan untuk Tidak Membeli Air Mineral di Luar (lebih baik bekal sendiri)

Nah, membeli air putih memang hal yang sederhana, namun bila hal ini tidak dibiasakan (memilih senantiasa membawa air mineral mandiri), kita bisa menabung sejumlah nominal yang dialokasikan untuk minum mineral tadi. Sederhana bukan? Apalagi bila membeli minuman di tempat yang eksklusif seperti bandara atau stasiun, di tempat tersbeut harga air mineral bisa melambung menjadi tiga kali lipat harga asli, lho.

  1. Konsisten dalam pembayaran rutin

Jangan menunda suatu tanggung jawab pembayaran. Pendundaan ini akan membuat mahasiswa menumpuk tagihan. Apalagi ada potensi tentang uang yang sudah tersedia dipindah alokasikan yang seharusnya untuk membayar beberapa tagihan seperti WiFi, listrik, dan kos malah digunakan untuk jajan dan hangout di luar keperluan.

  1. Tidak Boros dalam Makan

Seringkali kita mengiyakan keinginan diri untuk makan bermacam-macam jenis makanan dengan brand tertentu yang pricey atau tidak berani menolak ajakan teman untuk kuliner di tempat dengan harga makanan yang mahal. Mungkin sesekali tidak apa, namun bila ketagihan dan dilakukan berulangkali akan menimbulkan keborosan. Nominal yang seharusnya bisa untuk makan tiga kali, hanya dapat digunakan untuk satu kali makan sehari.

  1. Jangan Memaksa Membeli Barang yang Tidak Diketahui Manfaatnya

Bahasa anak sekarang adalah, “jangan latah”. Maknanya: jangan membeli suatu hal yang tidak tahu manfaat dan kegunaannya. Ini akan merugikan diri sendiri sebab uang yang tersebut dapat ditabung atau dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.

Baca juga: Mengenal Dishidrosis: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
  1. Mulai Mencari Pemasukan

Setiap hari uang berkurang sebab untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karenanya, mahasiswa perlu aktif dan energik dalam mencari pundi-pundi pendapatan untuk menambah nominal dalam rekening atau dompetnya.

  1. Jangan Takut Mengambil Pekerjaan Paruh Waktu

Bukankah sudah banyak cerita mengenai mahasiswa yang berjuang menyambung hidup di rantau dengan bekerja paruh waktu? Nah, sebagai mahasiswa kita bisa mengelola waktu untuk mengambil kesemapatan ini. Alih-alih senantiasa meminta kepada orang tua, mahasiswa bisa membantu orang tua minimal untuk kebutuhan makan dan cetak tugas.

  1. Mulai Belajar mengenai Pasar Modal yang Baik

Meski tidak semua mahasiswa berasal dari jurusan ekonomi atau bisnis, Literasi ekonomi mahasiswa perlu kuat untuk melihat peluang dalam rangka mengembangkan diri untuk stabil minimal dalam hal finansial.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini