Cara Meningkatkan Kolaborasi Kelompok dengan Efektif dan Baik

Cara Meningkatkan Kolaborasi Kelompok dengan Efektif dan Baik
info gambar utama

Apakah Kawan merasa stuck dalam bekerja secara kelompok? Hal itu bisa terjadi karena kurangnya kemampuan kolaborasi yang baik. Ditambah, proyek yang dikerjakan mungkin adalah pengalaman baru bagi Kawan. Akibatnya, bisa sering terjadi miskomunikasi atau disinformasi pada tim Kawan.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan kemampuan kolaborasi? Mengapa hal itu begitu penting? Nah, dalam artikel ini, rasa penasaran Kawan akan dijawab dengan beberapa informasi tentang kolaborasi sebagai berikut.

Apa itu Kolaborasi?

Sebelum membahas tentang cara meningkatkannya, kita harus tahu tentang istilah kolaborasi. Mungkin, Kawan mendengar istilah kolaborasi memiliki arti yang sama dengan kerja sama. Hal itu tidaklah salah karena kolaborasi mengandalkan kemampuan komunikasi dan sosial antarsesama.

Diketahui, kolaborasi adalah kemampuan seseorang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan proyek atau tugas. 'Kolaborasi sendiri penting dalam dunia kerja, kampus, dan keluarga. Dengan kata lain, kolaborasi perlu ditanamkan pada diri sendiri sebagai kemampuan dalam bertahan hidup.

Baca juga: Mengenal Kebenaran Mitos Kerja Modern

Jenis-jenis Kolaborasi

Dalam dunia kerja, terdapat beberapa jenis kolaborasi yang dilansir dari glints.com.

  • Kolaborasi Internal: Individu atau grup yang tergabung pada kelompok atau perusahaan yang sama.
  • Kolaborasi Eksternal: Individu atau grup yang bekerjasama dengan individu atau grup yang berbeda.
  • Kolaborasi Tim: Kolaborasi internal yang seseorang atau grup bekerja sama satu sama lain.
  • Kerjasama Departemen: Kolaborasi internal yang seseorang atau grup bekerja sama dengan seseorang atau grup yang bekerja di bawah perusahaan yang sama.
  • Kolaborasi Komunitas: Kolaborasi yang terjadi saat individu saling bekerjasama karena memiliki passion yang sama.
  • Kolaborasi Virtual: Kolaborasi dengan menggunakan perantara teknologi atau aplikasi tanpa berada di satu lokasi yang sama.
  • Kolaborasi Awan: Kolaborasi virtual yang menggunakan software berbasis cloud, contohnya Google Sheets, Google Docs, Google Drive, dan One Drive.
  • Aliansi Strategik: Kolaborasi eksternal dengan dua perusahaan saling berkolaborasi utnuk mencapai tujuan yang sama.
  • Kolaborasi Jaringan: Kolaborasi tentang individu bekerjasama dengan orang lain untuk meraih kepentingan masing-masing.

Itulah beberapa jenis-jenis kolaborasi. Lalu, bagaimana cara meningkatkannya?

Baca juga: 7 Rekomendasi Website Freelance dan Kerja Remote

5 Cara Meningkatkan Kolaborasi

Berikut beberapa cara meningkatkan kolaborasi yang Kawan harus ketahui.

1. Bangun Keterampilan Kolaborasi di Tim Kawan

Kolaborasi
Langkah pertama dalam membangun kolaborasi adalah komunikasi. | Sumber: Pexels.com (RF Studio)

Pertama, Kawan harus membangun sifat kolaborasi pada anggota Kawan. Salah satu cara meningkatkan hal itu adalah komunikasi. Istilah itu terdengar umum di dunia organisasi, perusahaan, atau lembaga. Meskipun begitu, komunikasi begitu penting untuk mencapai sesuatu bersama tim atau kelompok.

Beberapa cara meningkatkan kemampuan komunikasi, yakni sering membaca atau menguraikan isyarat non-verbal, mendengarkan secara aktif, berimprovisasi dengan pembicaraan, dan aktif. Maka dari itu, komunikasi yang baik akan timbul kerjasama yang baik pula. Selain itu, kerjasama yang baik akan mudah terhadap koordinasi kepada anggota, serta kerjasama tim akan menjadi efektif. Dengan kata lain, kolaborasi akan berjalan lancar pada tim Kawan.

2. Tetapkan Kesepakatan Komunikasi Tim

Setelah memupuk rasa komunikasi pada tim, maka Kawan butuh beberapa kesepakatan, nih. Perlu diketahui, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang simpel, jelas, dan mudah dipahami. Maka dari itu, komunikasi juga perlu dijalankan secara cukup sehingga memberikan kenyamanan bagi anggota untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Beberapa hal ini bisa Kawan utarakan kepada tim.

  • Apa yang harus dikomunikasikan via Email, Whatsapp, atau Telegram?
  • Pesan apa yang harus dikirim secara cepat?
  • Informasi apa yang harus dibagikan melalui alat manajemen proyek atau aplikasi komunikasi?
  • Adakah jadwal atau waktu untuk rapat?
  • Jenis pedoman atau aturan komunikasi dan diskusi apa yang harus kita tentukan sebagai tim untuk menciptakan lingkungan yang inklusif?

Selain itu, Kawan juga harus menentukan waktu tidak berkomunikasi. Hal ini untuk mendorong kemampuan fokus para anggota. Jangan lupa beritahu kepada tim untuk fokus terhadap kerja, hindara distraksi, dan hari-hari rapat yang acak.

3. Aktif Mendengar dan Terbuka

Dalam berkolaborasi, Kawan dituntut untuk mendengar berbagai ide, saran, dan kritik dari anggota lain. Bahkan, bukan anggota juga bisa menyampaikan masukan kepada Kawan.

Baca juga: Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi, KBRI Abu Dhabi Gelar Indonesia-UAE Dynamic Week

Namun, apakah harus didengarkan semuanya? Belum tentu. Kawan juga perlu menyaring informasi yang berguna atau tidak bagi Kawan. Selain itu, Kawan perlu mempertimbangkan validasi atau kebenaran informasi tersebut.

4. Mengerjakan Proyek Baru

Untuk kemampuan kolaborasi secara pribadi, Kawan perlu mencari pengalaman baru. Sekali-kali Kawan harus keluar dari zona nyaman dan mencoba passion lain. Nah, dalam dunia organisasi, Kawan perlu mengerjakan proyek atau tugas baru yang mungkin Kawan butuh bantuan dari departemen lain.

Contohnya, Kawan merupakan web developer dari divisi IT. Kawan mendapat tugas untuk mendesain tampilan beranda utama. Nah, Kawan yang merasa stuck idea dan tidak memiliki kemampuan desain grafis secara basic, mungkin akan meminta kepada desain grafis dari divisi kreatif.

5. Jadilah Teladan

Sebagai seseorang yang kolaboratif, Kawan butuh mencintai diri sendiri. Cara mencintai diri sendiri adalah menjadi teladan bagi orang lain. Maka dari itu, Kawna harus melakukan kegiatan produktif, bersikap baik kepada orang lain, dan aktif berkolaborasi.

Dengan hal ini, orang lain akan senang berkolaborasi dengan Kawan. Ditambah, jadi teladan akan membuat Kawan bisa mendorong kreasi dan komunikasi terbuka. Apakah Kawan sudah menjadi teladan bagi orang lain?

Itulah beberapa informasi tentang cara meningkatkan kolaborasi. Tentunya ada banyak tips terkait kemampuan ini. Namun, apakah Kawan sudah melakukan beberapa tips di atas?

Referensi: asana.com | glints.com | freeconference.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini