Jane Birkin, Sosok Desainer di Balik Tas Hermes, Tutup Usia Usai 76 Tahun Berkarya

Jane Birkin, Sosok Desainer di Balik Tas Hermes, Tutup Usia Usai 76 Tahun Berkarya
info gambar utama

INTERNASIONAL - Jane Mallory Birkin, seorang penyanyi dan aktris Inggris yang terkenal di Prancis, meninggal dunia pada usia 76 tahun pada Minggu (16/7/2023). Media lokal melaporkan bahwa ia ditemukan meninggal di rumahnya. Mengutip orang-orang terdekatnya. Birkin mengalami serangan stroke ringan pada tahun 2021 setelah mengalami masalah jantung sebelumnya.

Birkin lahir di London dan pada usia 20 tahun, dia pindah ke Paris untuk berakting dalam film berjudul "Slogan". Sebagai wanita british, ia dikenal di luar negeri atas kesuksesannya pada tahun 1969 dengan lagu hit bersama mantan kekasihnya, almarhum penyanyi dan penulis lagu, Prancis Serge Gainsbourg, yang berjudul "Je t'aime...moi non plus".

Selain kariernya di dunia hiburan, Jane Birkin juga menjadi sumber inspirasi untuk tas Birkin Hermès yang sangat populer dan dianggap sebagai tas yang paling eksklusif di dunia. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menggambarkan sosok Birkin sebagai "ikon Prancis" dan "artis serba bisa."

Baca Juga: Para Rival Dunia Bertemu di Jakarta

Desain dari Atas Pesawat

Kisah terkait Jane Birkin dan tas Hermes bermula ketika pada tahun 1981. Sebelum naik pesawat Air France dari London ke Paris, Birkin kesulitan dengan keranjang anyaman yang ia bawa. Bos dari Hermès, Jean-Louis Dumas, yang juga merupakan penumpang di sampingnya secara tidak sengaja memperhatikan masalah tersebut. Dumas memperkenalkan dirinya kepada Birkin dan meminta Birkin untuk menggambarkan tas impian sesuai dengan imajinasinya.

Dengan selembar kertas yang disediakan di pesawat, Birkin menggambar ilustrasi tas yang ia inginkan: tas yang dapat dijinjing, tetapi lebih besar dari tas Hermès biasa. Mereka kemudian terlibat dalam percakapan yang seru selama satu jam di udara.

Dilansir dari CNBC Indonesia, tiga tahun kemudian, ilustrasi tersebut diwujudkan oleh Dumas dan timnya di Hermès. Tas tersebut memiliki ukuran besar tetapi tetap mempertimbangkan aspek fungsionalitas, estetika, dan tentu saja kemewahan. Tas tersebut kemudian dinamai "Birkin" di mana sesuai dengan inspirasi awalnya.

Tas Birkin menjawab kebutuhan orang-orang kaya yang ingin memiliki tas berukuran besar yang tetap mempertahankan unsur kemewahan. Hal ini membuatnya menjadi simbol kekayaan yang sangat diinginkan kaum sosialita. Hermès membuat tas Birkin dalam berbagai ukuran, mulai dari 25 hingga 40 cm, dan menggunakan berbagai jenis kulit seperti kulit buaya, kulit burung unta, kulit kadal, dan kulit ular. Pembuatannya dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin untuk memastikan standar etika yang ketat.

Tas Birkin dijual dengan harga mulai dari US$7.000 (sekitar Rp100 juta) dan dapat mencapai miliaran rupiah untuk edisi terbatas yang sangat eksklusif. Hermès menerapkan sistem kuota pembelian untuk tas Birkin, sehingga tidak semua orang dapat membelinya secara langsung di gerai Hermès. Namun, jika memenuhi persyaratan kuota, pembeli dapat memilih bahan kulit dan warna tas Birkin. Kebijakan ini menjadikan tas Birkin dianggap sebagai tas paling eksklusif di dunia dan menjelaskan mengapa harganya sangat mahal.

Baca juga: Ponorogo Mewakilkan Indonesia di Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO

Sosok Feminis dengan Persona yang Ikonis

Birkin telah tinggal di Prancis sejak akhir tahun 1960-an dan selain karier bernyanyi dan berakting dalam puluhan film, ia juga dikenal karena sifat hangatnya dan perjuangannya yang teguh untuk hak-hak perempuan. "Wanita paling Parisian dari Inggris telah meninggal dunia. Kita tidak akan pernah melupakan lagu-lagunya, tawanya, dan aksen tak tertandinginya yang selalu menyertai kita," ujar Anne Hidalgo, Wali Kota Paris.

Sebelum berkarier di Prancis pada usia 22 tahun, Birkin mencapai ketenaran lewat film kontroversial tahun 1966 karya Michelangelo Antonioni yang berjudul "Blow-Up". Namun, di Prancis, ia benar-benar menjadi terkenal karena gaya tomboinya dan aksen Inggris yang menggemaskan ketika berbicara dalam bahasa Prancis, yang menjadi ciri khas persona dirinya.

Beberapa album yang dirilis Birkin sebagai penyanyi, antara lain "Baby Alone in Babylone" pada tahun 1983 dan "Amour des Feintes" pada tahun 1990.

Referensi:

  • https://www.nytimes.com/2023/07/16/arts/music/jane-birkin-dead.html
  • https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230716222148-33-454768/jane-birkin-meninggal-ini-kisahnya-jadi-inspirasi-tas-hermes

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini