Mitos Orang Bunian, Makhluk tak Kasat Mata yang Diwaspadai Masyarakat Minang dan Melayu

Mitos Orang Bunian, Makhluk tak Kasat Mata yang Diwaspadai Masyarakat Minang dan Melayu
info gambar utama

Orang Bunian merupakan merupakan makhluk mitologi yang dipercaya menempati hutan-hutan di Sumatra hingga Kalimantan. Berdasarkan mitos, disebutkan Orang Bunian mempunyai kemampuan supranatural dan biasanya gaib.

Orang Bunian dipercaya sering menampakkan diri dan berbaur dengan manusia setempat tanpa ada yang menyadari keberadaannya. Konon, orang Bunian sering memberikan bantuan kepada masyarakat.

Orang Bunian memiliki bentuk menyerupai manusia dan biasanya tinggal di pedalaman hutan atau di gunung-gunung. Orang Bunian kadang juga dikaitkan dengan istilah dewa dalam hal ini tidak sama seperti ajaran Hindu.

Dewa pada istilah orang Minangkabau memiliki arti sebangsa makhluk halus yang bertempat tinggal di wilayah hutan, di dekat bukit-bukit, atau di area pekuburan. Nantinya saat menjelang Maghrib akan tercium aroma yang dikenal “samba dewa”.

“Dari dulu sampai sekarang ibu saya nggak mengizinkan masuk ke dalam ladang kalau sudah sore-sore, takut di bawa Orang Bunian nantinya,” ujar Helmi Mahasiswi Kebidanan di Bukit Tinggi yang dinukil Merdeka.

Baca juga :
Misteri Palasik, Sosok Hantu Pemangsa Bayi dari Ranah Minang

Rumah dan ciri orang Bunian

Meski dipercaya tinggal di hutan atau daerah perbukitan, tak semua orang bisa bertemu langsung dengan orang Bunian. Sebab Orang Bunian mempunyai dimensi lain dari yang ditinggali oleh manusia.

Ada juga yang percaya, orang Bunian tinggal di tempat-tempat sepi dan rumah kosong yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya dalam waktu lama. Konon, orang Bunian hidup dalam komunitas besar yang meniru struktur manusia.

Sedangkan ciri orang bunian biasanya mereka akan menampakkan diri sebagai manusia dengan paras rupawan atau cantik. Saat menampakkan diri, orang Bunian ini sedang jatuh cinta kepada manusia lain.

Biasanya manusia yang disukai itu akan diikuti oleh orang Bunian hingga nanti diajak menikah. Bahkan masyarakat Melayu percaya bahwa orang Bunian bisa menikah dengan manusia sampai punya anak.

Konon pernah ada laki-laki yang dianggap hilang karena dibawa oleh orang Bunian. Ketika laki-laki itu bisa kembali ke kampung halamannya, semua keluarganya telah meninggal sebab dia sudah pergi dalam waktu lama.

Suka menculik dan menyesatkan

Masyarakat cenderung takut dengan orang Bunian karena suka menculik anak-anak dan menyesatkan orang di hutan. Biasanya manusia yang disesatkan oleh orang Bunian sedang berada di hutan menjelang Maghrib.

Manusia ini awalnya akan mencium aroma harum masakan. Hal ini adalah pancingan pertama orang Bunian, sekaligus undangan kepada yang tersesta untuk masuk ke perkampungannya.

Mereka yang disesatkan biasanya akan merasa diterima oleh komunitas masyarakat desa. yang ramah. Tidak jarang, karena sudah nyaman manusia itu akan tinggal lama di alam orang Bunian hingga menikah.

Mereka akan lupa pada dunia asalnya karena kampung Bunian sangat indah dan melenakan. Manusia yang bisa kembali memang sudah dilepaskan oleh orang Bunian. Tetapi mereka akan kembali dengan kondisi tak waras.

Meski demikian ada juga yang percaya Orang Bunian selalu membantu orang saat tersesat di hutan. Namun karena sifat orang Bunian yang sulit ditebak, sehingga manusia disebut harus selalu waspada.

Referensi:

  • Merdeka, Cerita Orang Bunian di Belantara Hutan Sumatra dan Kalimantan https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-orang-bunian-di-belantara-hutan-sumatera-dan-kalimantan.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini