Perpustakaan Universitas Sciences Po, Jadi Rujukan Cari Referensi Ilmu Sosial di Eropa!

Perpustakaan Universitas Sciences Po, Jadi Rujukan Cari Referensi Ilmu Sosial di Eropa!
info gambar utama

Sciences Po atau Paris Institute of Political Science merupakan sebuah universitas yang berdiri di Perancis pada tahun 1872. Seperti namanya, Sciences Po berfokus pada studi ilmu sosial dan politik. Ketujuh kampusnya tersebar di seantero Perancis, yakni kampus Dijon, Le Havre, Menton, Nancy, Paris (kampus pusat), Poitiers, dan Reims. Setiap kampus mewakili satu wilayah di dunia, misalnya kampus Le Havre berfokus pada wilayah Asia sementara kampus Menton berfokus pada wilayah Timur Tengah dan Mediterania.

Universitas ini tergolong tersohor dan elit karena mencetak alumni-alumni yang kompeten. Ketujuh presiden Perancis termasuk Emmanuel Macron menuntaskan studinya di almamater ini. Tak ayal, perpustakaan Sciences Po menjadi salah satu rujukan dunia internasional untuk mencari referensi ilmu sosial dan politik.

Perpustakaan Sciences Po Aktif Berafiliasi dengan Banyak Badan Penting

LIBER | Foto: Research Data Alliance
info gambar

Perpustakaan Sciences Po merupakan anggota aktif dari CollEx-Persée, sebuah infrastruktur penelitian di Perancis. CollEx-Persée memiliki visi untuk mengembangkan koleksi hybrid perpustakaan sehingga memenuhi kebutuhan para peneliti. Visi tersebut sejalan dengan komitmen perpustakaan Sciences Po untuk melayani kebutuhan para mahasiswa, fakultas, dan peneliti dalam lingkup komunitas Sciences Po.

Selain CollEx-Persée, perpustakaan kampus tersohor ini juga berafiliasi dengan Perpustakaan Nasional Perancis. Hal ini membuat perpustakaan Sciences Po mampu menyediakan banyak informasi saintifik dengan akses yang mudah. Perpustakaan Sciences Po menyediakan informasi literasi pada audiensnya dalam segala bentuk sumber, mulai dari teks, arsip, hingga gambar cetak maupun digital. Terakhir, perpustakaan Sciences Po juga secara aktif berperan pada asosiasi-asosiasi besar Eropa, seperti LIBER (Asosiasi Perpustakaan Riset Eropa) dan COAR (Koalisi Repositori Akses Terbuka).

Baca juga: Perpustakaan Pataba, Semangat Literasi dari Blora

Koleksi Perpustakaan Sciences Po Mencapai Satu Juta

Koleksi perpustakaan Sciences Po. | Foto: SciencesPo/Twitter
info gambar

Sebagai perpustakaan dengan koleksi terkaya di bidang sosial politik, perpustakaan Sciences Po menyediakan satu juta dokumen yang terdiri dari 650.000 buku. Apabila semua rak bukunya disejajarkan, maka panjangnya akan mencapai 25 kilometer.

Selama masa belajar-mengajar, sebelas ruang baca di perpustakaan pusatnya yang ada di Paris menampung sekitar 3.500 pengunjung per hari. Lebih lanjut, perpustakaan Sciences Po juga menyediakan 480.000 e-book, 70.000 jurnal elektronik full text, dan melanggankan lebih dari 90 database daring.

Selain dalam format bacaan, perpustakaan ini memiliki 1.000 DVD dan CD yang memuat buku-buku fiksi, non fiksi, buku audio, serta 5000 film streaming. Seluruh koleksi tersebut tersedia dalam 40% bahasa Perancis, 40% bahasa Inggris, dan 20% berbahasa Eropa lain.

Baca juga: Alasan Perpustakaan Kawan Sulit Berkembang, Apa Saja?

Gedung Perpustakaan Sciences Po yang Terkenal

Gedung perpustakaan Sciences Po di Reims yang terkenal. | Foto: Sciences Po
info gambar

Perpustakaan Sciences Po juga tersebar di ketujuh kampusnya. Sebagai perpustakaan bertaraf internasional, setiap gedungnya tentu indah dan nyaman. Perpustakaan yang berlokasi di Bordeaux, misalnya, memiliki atrium dengan lebar lebih dari 100 meter.

Ada pula perpustakaan Sciences Po di Reims yang desain interiornya seringkali mengingatkan orang dengan latar film Harry Potter. Bangunan kampus Reims sendiri ternyata sudah berdiri sejak masa pemerintahan Henry IV pada tahun 1606. Tak heran bila nuansa historis sangat kental terasa di setiap sudut kampus, terutama tampilan perpustakaannya yang terkenal.

Aksesibilitas Ketat Perpustakaan Sciences Po

Perpustakaan Sciences Po di Menton. | Foto: Sciences Po
info gambar

Mahasiswa maupun akademisi Sciences Po yang menunjukkan kartu perpustakaan memiliki akses penuh terhadap koleksi perpustakaan. Apabila seorang mahasiswa menghilangkan kartu perpustakaan tersebut maka harus mengurus kehilangan kartu dengan biaya €30.

Pihak perpustakaan memang sangat ketat mengenai regulasi pihak yang mampu mengakses koleksinya. Pihak eksternal hanya mampu mengakses koleksi perpustakaan Sciences Po setelah memenuhi beberapa syarat, salah satunya harus melewati wawancara dengan pustakawan untuk mengetahui maksud dan tujuan mengakses koleksi perpustakaan.

Baca juga: Mengunjungi Perpustakaan Umum di Kota Kecil Pemalang

Demikianlah sedikit cerita tentang salah satu perpustakaan kampus elit di dunia. Rasanya jadi termotivasi untuk belajar sebanyak mungkin ya, Kawan?

Sumber referensi:

  • https://www.chatillonarchitectes.com/en/portfolio/campus-sciences-po-de-reims/
  • https://www.sciencespo.fr/bibliotheque/en/visit/library-access.html
  • https://www.sciencespo.fr/bibliotheque/en/about-us/our-collections.html
  • https://www.sciencespo.fr/bibliotheque/en/about-us/our-missions.html
  • https://www.usm.com/en/office/inspirations/sectors/libraries/library-of-sciences-po/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini