Fosil Gajah Purba dan Komodo Usia Ratusan Ribu Tahun Ditemukan di Flores NTT

Fosil Gajah Purba dan Komodo Usia Ratusan Ribu Tahun Ditemukan di Flores NTT
info gambar utama

Badan Geologi Kementerian ESDM RI menemukan fosil gajah purba dan komodo di Situs Mala Huma, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ahli Paleontologi dari Pusat Survei Geologi melakukan penggalian di wilayah tersebut dan mendapatkan gigi geraham gajah serta rahang komodo. Semua fosil itu diperkirakan berusia ratusan tibu tahun.

Eksplorasi situs prasejarah di NTT sebetulnya bermula sejak 1950-an, ketika Theodore Verhoeven, seorang warga negara Belanda, menemukan fosil gajah purba.

"Penemuan fosil ini adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan telah dilakukan dari sejak zaman Belanda," kata Hermansyah, Kepala Pusat Survei Geologi, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/7/2023).

Dia menjelaskan, sebelum fosil diangkat, terlebih dahulu dilakukan pelapisan tulang dengan perban yang dilapisi gipsum. Hal ini penting agar fosil tidak mengalami kerusakan selama proses pengangkutan ke Kantor Badan Geologi di Bandung.

“Di kantor Badan Geologi dilakukan beberapa tahapan proses untuk bisa segera direkonstruksi kemudian dipajang di Museum Geologi,” tambahnya.

Fosil Purba Berumur Jutaan Tahun dari Jembarwangi Berhasil Direkontruksi

Proses penggalian situs, kata Hermansyah, melibatkan puluhan penduduk lokal yang sudah mendapat pelatihan terlebih dahulu.

“Saking sudah terbiasa membantu Badan Geologi, ketika mereka sedang menggembala ternak, matanya mencari-cari sekiranya ada fosil yang bisa mereka temukan di sekeliling mereka,” selorohnya.

Sementara itu, tak jauh dari situs Mala Huma, terdapat situs Mata Menge di Kabupaten Ngada, NTT. Survei dan eskavasi di sana dilakukan secara berkala oleh Badan Geologi bekerja sama dengan Universitas Wollongong, Australia.

Hingga kini, fosil gajah purba tercatat paling banyak ditemukan di dua wilayah ini. Selain itu, ditemukan juga artefak berupa batu inti dan serpih.

Untuk menampung dan mengumpulkan seluruh artefak purbakala yang ditemukan di Pulau Flores, Badan Geologi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, memanfaatkan bangunan atau ruang milik Pemda untuk membangun site museum geologi.

"Bupati Ngada menyetujui rencana Badan Geologi untuk melakukan site museum di lokasi penemuan fosil tersebut. Site Museum diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan di daerah-daerah terpencil terutama daerah yang memiliki potensi geologi,” pungkas Hermansyah.

Pegunungan Sewu Sebagai Kawasan Industri Alat-Alat Batu Zaman Purba

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini