Hidup Sehat dengan TOGA ala Dusun Kejambon Lor

Hidup Sehat dengan TOGA ala Dusun Kejambon Lor
info gambar utama

Tanaman obat keluarga atau disingkat TOGA merupakan kelompok tanaman yang dibudidayakan di sekitar rumah untuk dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman yang termasuk tanaman obat ialah jahe merah, kunyit, kemangi, sereh wangi, lengkuas, kencur,daun salam, sirih merah, rosemary, kumis kucing. Tanaman obat memiliki ciri umum, yaitu punya akar rimpang, bisa berupa daun, buah, batang, dan biji.

TOGA dan Masyarakat Kejambon Lor

TOGA tidak lagi asing dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kejambon Lor. TOGA dapat ditemukan hampir di tiap sudut pekarangan rumah warga Kejambon Lor. Usaha penanaman ini tidak hanya menjadi sebuah bentuk kewajiban tetapi juga sebagai bentuk usaha pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan keluarga, serta tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional.

Tak hanya itu, penanaman TOGA di Dusun Kejambon Lor juga berperan sebagai perwujudan program PKK berupa pemanfaatan lahan pekarangan rumah agar lebih asri dan hijau.

Jenis tanaman obat keluarga yang ditanam di pekarangan rumah di antaranya adalah jahe, kunyit, kencur, sereh, serta tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Sebagian besar jenis tanaman obat yang ditanam di Dusun Kejambon Lor merupakan jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan umbinya atau rimpangnya.

Tanaman obat yang ditanam ini memiliki berbagai manfaat antara lain sebagai pelengkap obat-obatan keluarga, menambah nilai estetika, keasrian dan kesejukan di pekarangan rumah, serta dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari hasil penjualan TOGA itu sendiri.

Melihat Beragam Manfaat Kebun Raya Mangrove Surabaya, Apa Saja?

Signifikansi TOGA bagi Kehidupan Masyarakat

Secara spesifik, masyarakat Kejambon Lor memutuskan untuk menanam TOGA karena didorong oleh beberapa faktor, seperti

  • Kesehatan masyarakat: Penanaman tanaman obat keluarga memberikan akses mudah dan terjangkau terhadap obat-obatan alami yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit ringan dan gejala umum. Tanaman obat biasanya lebih aman dan berpotensi mengurangi risiko efek samping yang terkait dengan obat kimia.
  • Pemberdayaan masyarakat: Mengembangkan dan menanam tanaman obat keluarga dapat menjadi peluang bagi penduduk desa untuk terlibat dalam kegiatan pertanian dan pengolahan produk herbal. Hal ini meningkatkan keterampilan dan penguasaan pengetahuan tradisional di antara warga desa, serta memberikan sumber penghasilan tambahan.
  • Konservasi lingkungan: Penanaman tanaman obat keluarga berkontribusi pada pelestarian lingkungan karena mempromosikan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara tepat, desa dapat mengurangi tekanan pada ekosistem alam.
  • Kemandirian pangan: Mengandalkan tanaman obat keluarga dapat membantu desa menjadi lebih mandiri dalam hal penyediaan kebutuhan pangan dan obat-obatan, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.

Tips Penanaman TOGA

Selain didorong oleh manfaat TOGA, kemudahan budidayanya menjadi alasan lain mengapa masyarakat Kejambon Lor membudidayakan TOGA. Meskipun tergolong mudah dibudidayakan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya TOGA bagi masyarakat umum. Misalnya seperti pemilihan tanaman obat yang cocok dengan kondisi lingkungan tempat kita tinggal atau tanaman obat yang cenderung mudah ditanam di pekarangan rumah.

Ketika menanam TOGA, pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang subur dan memiliki drainase baik agar bibit yang ditanam dapat langsung tumbuh. Beri cukup ruang antar tanaman saat melakukan penanaman. Tidak ada perawatan khusus dalam menanam TOGA, selain perlu melakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin.

Harapan Terkait Budidaya TOGA bagi Masa Depan Kejambon Lor

Kejambon Lor memiliki harapan untuk mengembangkan penanaman tanaman obat (TOGA) di wilayah mereka dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memfasilitasi akses mudah terhadap tanaman obat, memiliki beragam varietas bibit TOGA, serta menjadikan Dusun Kejambon Lor sebagai contoh terdepan dalam upaya tersebut.

Selain bermanfaat untuk penanaman, kegiatan ini juga didedikasikan untuk menjaga kelestarian lingkungan agar semakin indah dan lestari. Masyarakat didorong untuk aktif berpartisipasi dan berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan kegiatan ini. Jika dapat berlangsung secara berkelanjutan,

Dusun Kejambon Lor berpotensi menjadi model dusun yang menarik perhatian dalam praktik penanaman TOGA. Keberhasilan ini berpotensi menarik perhatian banyak pihak dan menjadi contoh inspiratif dalam pengembangan taman TOGA. Selain itu, pencapaian positif dalam proyek ini juga dapat membuka peluang untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah guna pengembangan yang lebih lanjut.

Per Hari Ini, Penumpang KAI Tak Turun Sesuai Tiket Kena Denda-Dilarang Naik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini