Water Toren, Penyalur Air Bersih Warga Magelang yang Berusia 100 Tahun

Water Toren, Penyalur Air Bersih Warga Magelang yang Berusia 100 Tahun
info gambar utama

Sebuah bangunan menyerupai kompor raksasa berdiri kokoh di sudut di sudut kota Magelang. Bangunan bernama Water Toren ini masih kokoh tak terkikis meski usianya sudah lebih dari 100 tahun.

Dimuat dari Detik, bak penampungan air ini mulai beroperasi sejak 2 Mei 1920 ini hingga sekarang masih dipakai dan berfungsi normal. Keberadaannya telah menjadi ikon budaya dari Kota Magelang.

Maksimalkan Potensi Budaya dan Pangan Lokal, Desa Giritengah Selenggarakan Pasar Budaya

Bangunan ini cukup megah dengan total ketinggian 26,140 meter, mampu menampung air 1.750 meter kubik. Sementara itu memiliki diameter bak menara airnya mencapai 22,46 meter kubik air.

Bangunan ini terdapat 32 tiang penyangga dan di bawahnya ada 16 ruangan yang dulunya digunakan untuk laborat maupun ruang pelayanan. Bangunan ini cukup sempurna dibandingkan dengan bak penampungan air lainnya di Tegal ataupun Medan.

Dibuat untuk atasi penyakit

Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang Bagus Priyana menjelaskan water toren ini dibangun oleh Genie atau Zeni dari militer Belanda sejak 1916 hingga 1920. Sebelum water toren ini dibangun, kebutuhan air untuk warga Magelang diambil dari sumur atau Kali Manggis.

“Dulu airnya masih bersih,” jelasnya yang dimuat Tempo.

Namun pada 1915, ada bencana saat Kali Manggis di bagian Pincol runtuh. Karena itu membuat suplai air bersih dari Kali Manggis kepada warga terhambat yang berujung munculnya banyak penyakit.

Kampung Lebah Multiflora: Dari Wisata Kuliner Hingga Wisata Alam Edukasi

Karena itulah pemerhati kesehatan dari Semarang memberi masukan kepada Pemerintah Kota Magelang agar membuat sistem air bersih dengan mendirikan menara air minum. Akhirnya lokasi yang dipilih adalah tempat tertinggi di Magelang.

“Air bersih dari sumber itu dialirkan menggunakan sistem gravitasi,” katanya.

Bangunan megah

Bagus mengungkapkan bahwa bangunan ini dibandingkan dengan di Tegal, Palembang, Medan, Grobogan terlihat sangat megah. Selain itu bangunan ini masih mampu melayani masyarakat Magelang.

“Tiap kota ada menara air minum, tapi ini termegah, terbagus, dilihat dari sudut manapun bentuknya sama,” jelasnya.

Embung Gumeleng di Magelang Dibangun, Akan Jadi Tempat Konservasi Air dan Wisata

Dirinya berharap agar Pemkot Magelang mau terus merawat sehingga water toren ini terus berfungsi. Selain itu dirinya juga meminta kesadaran dari masyarakat untuk memperdulikan bangunan bersejarah di daerahnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Sugeng Priyadi mengatakan water toren telah tercatat sebagai bangunan cagar budaya sejak 2020.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini