Maksimalkan Potensi Budaya dan Pangan Lokal, Desa Giritengah Selenggarakan Pasar Budaya

Maksimalkan Potensi Budaya dan Pangan Lokal, Desa Giritengah Selenggarakan Pasar Budaya
info gambar utama

Desa Giritengah terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa ini terbagi menjadi 6 dusun, yaitu Dusun Kamal, Dusun Mijil, Dusun Onggosoro, Dusun Kalitengah, Dusun Ngaglik, dan Dusun Gedangsambu.

Setiap dusun dalam Desa Giritengah memiliki ciri khas baik dalam kesenian budaya maupun dalam makanan khas dan minuman khas. Keanekaragaman kesenian dan potensi pangan lokal di desa ini membuat masyarakat Desa Giritengah menginginkan adanya suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan desa Giritengah kepada masyarakat luar.

Pasar Budaya desa Giritengah merupakan salah satu kegiatan masyarakat desa Giritengah untuk membantu menunjang dan mempromosikan potensi desa, makanan khas, kesenian desa, dan budaya Desa Giritengah kepada wisatawan atau pengunjung. Pada awalnya, Pasar Budaya diadakan 1 tahun sekali pada tahun 2022 lalu.

Melihat Keunggulan Garam Kusamba yang Telah Diakui Dunia
Aneka macam makanan dan sambal yang disajikan dalam acara Pasar Budaya desa Giritengah © KKN-PPM UGM JT-162
info gambar

Namun, seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat desa, mereka menginginkan suatu wadah bagi perkembangan desa yang harus ditampilkan kepada wisatawan dalam jangka waktu tertentu. Oleh sebab itu, pada tahun 2023, Pasar Budaya dijadikan sebagai event rutin bagi masyarakat desa Giritengah dan diadakan setiap 35 hari sekali.

Kegiatan Pasar Budaya yang diadakan pada tanggal 30 Juli 2023 ini bertemakan “Peken Tani lan Jajanan Sambel”. Pasar Budaya kali ini menyuguhkan beragam kuliner asli masyarakat desa Giritengah, diantaranya adalah jajanan lokal, sambal lokal, dan produk UMKM lokal. Panitia pasar budaya terdiri dari daya desa, daya warga, masyarakat sekitar, dan berkolaborasi dengan mahasiswa KKN PPM UGM Unit JT-162.

Jajanan lokal yang terdapat pada kegiatan Pasar Budaya ini ialah Jenang Mbirut, Lemet, Geblek, Clorot, Tawonan, Gathot, Cothot, Tiwul, dan Carabikan serta minuman lokalnya, yaitu, Dawet, Jamu, dan Kopi. Sambal Lokal khas desa Giritengah yang disajikan, yaitu Sambal Welut, Sambal Teri, Sambal Rese, Sambal Pindang, Sambal Wader, Sambal Lotis, dan sebagainya.

Terdapat 22 jenis Sambal yang disajikan oleh 6 dusun di Desa Giritengah. Produk UMKM Desa Giritengah yang dipamerkan dalam kegiatan Pasar Budaya, di antaranya ialah Madu Kaliandra dan Jahe Jempol yang berasal dari Dusun Kamal.

Merawat Tabob, Hewan yang Disakralkan oleh Masyarakat Kepulauan Kei
Koin Kayu bertuliskan “Peken Tani lan Jajanan Ndeso” pengganti Uang pada kegiatan Pasar Budaya © Eksotika Desa
info gambar

Transaksi Jual-Beli pada kegiatan Pasar Budaya tidak menggunakan uang sebagai sistem pembayaran, melainkan menggunakan koin kayu khusus yang sudah disediakan untuk keperluan transaksi pada Pasar Budaya. Satu koin kayu memiliki nominal setara dengan Rp 2000,00.

Penggunaan koin kayu dalam kegiatan Pasar Budaya ini bertujuan agar pengunjung tidak merasa bahwa dagangan yang dijual di Pasar Budaya itu mahal dan tidak memikirkan berapa jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membelanjakan baik pangan lokal maupun produk UMKM lokal.

Pasar Budaya desa Giritengah diawali dengan sambutan dari kepala desa Giritengah, Bapak Sunakin. Bapak Sunakin, memberikan respon positif terkait adanya event Pasar Budaya dan menyampaikan potensi-potensi hasil tani dan pangan lokal desa Giritengah.

Kesenian Tari Gambyong dari Kelompok Seni Abhinaya dan Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 © Eksotika Desa
info gambar

Setelah pemberian sambutan oleh kepala desa, acara dilanjutkan dengan pentas kesenian dalam kegiatan Pasar Budaya yang diawali dengan penampilan tari dari sanggar tari Abhinaya. Penampilan tari ini menampilkan tari Sumamburat, tari Gembira, tari Angujiwat, tari Nawung sekar, dan tari Gambyong. Pada penampilan tari Gambyong. Pengunjung Pasar Budaya dapat berinteraksi dan ikut secara langsung, termasuk mahasiswa KKN PPM UGM yang ikut berinteraksi secara langsung dalam tari Gambyong.

Setelah penampilan tari, kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni Jathilan dari kelompok seni Cungkir Panaragan, Dusun Gedangsambu, Desa Giritengah. Kesenian Jathilan tersebut menampilkan dua jenis tarian, yaitu Kuda Lumping dan Topeng Buto atau Tari Blendrong.

Mengenal Ikan Layar, Hewan Laut yang Bergerak Secepat Cheetah
Kesenian Tari Blendrong dari Kelompok Seni Cungkir Panaragan © Eksotika Desa
info gambar

Kesenian selanjutnya yang ditampilkan dalam Pasar Budaya yaitu Kesenian Gatholoco. Gatholoco adalah kesenian khas desa Giritengah yang menyuguhkan penampilan pembacaan syair-syair yang berkaitan dengan mangsa tani (pranata-mangsa) dalam bahasa Jawa dan bahasa Sanskerta (Jawa Kuno). Disertai dengan tarian-tarian yang berbeda sesuai dengan syair yang dibacakan.

Kesenian Gatholoco ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam 30 menit dengan menyanyikan syair sebagai berikut, yaitu syair mangsa kasa, sukrominangkoro (jatuhnya penanggalan 1 muharram), sulang sunu (adat istiadat sebagai anak ke orang tua), dan sebagainya.

Kesenian Gatholoco dari Kelompok Seni Madya Pitutur © Eksotika Desa
info gambar

Berbagai kesenian yang ditampilkan dalam event Pasar Budaya tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Acara Pasar Budaya diharapkan dapat diselenggarakan secara optimal setiap 35 hari sekali seperti yang telah disepakati oleh masyarakat dan pengelola desa. Tujuannya agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menunjang serta mempromosikan kesenian, budaya, pangan lokal, dan produk UMKM Desa Giritengah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

K
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini