Harmoni Tradisi: KKN-PPM UGM Ambangun Rahayu Promosikan Budaya Daerah dan Potensi UMKM

Harmoni Tradisi: KKN-PPM UGM Ambangun Rahayu Promosikan Budaya Daerah dan Potensi UMKM
info gambar utama

Dalam rangka mengenalkan potensi budaya dan UMKM di Kelurahan Banaran dan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Tim Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) UGM Ambangun Rahayu menggelar festival budaya dan UMKM pada Jumat (28/7/2023) lalu.

Bertajuk “Harmoni Tradisi”, acara yang bertempat di Kantor Kelurahan Banaran ini mengangkat Tarian Bujang Ganong sebagai sajian utama. Bujang Ganong sendiri merupakan tarian khas Padukuhan Trisik yang dikembangkan oleh guru-guru di SD Negeri Trisik.

Dr. Wiwik Sushartami, M.A., Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa Bujang Ganong merupakan tokoh penting dalam repertoar Reog Ponorogo yang digambarkan sebagai patih dengan sifat energik, baik, dan setia pada pemimpinnya.

“Bujang Ganong merupakan pendukung dalam pementasan Reog, jadi penarik minat, dan ditampilkan energik, akrobatik, bahkan juga melibatkan salto. Karena sifat koreografi yang dinamis, saya kira menjadi bagus untuk diajarkan pada anak SD” terangnya ketika diwawancara Jumat lalu.

Baca juga: Kain Tenun Baduy, Menjalin Identitas Budaya dan Memulai Kemandirian Ekonomi

Berawal dari sebuah desa di wilayah Pantai Trisik, tarian yang masih memiliki kekerabatan dengan seni Reog Ponorogo ini bercerita tentang upaya para Ganong dalam melawan Barong Naga yang muncul sebagai perusak sistem kehidupan, pengganggu sumber daya alam yang merupakan penghasilan warga setempat.

Tarian Bujang Ganong lantas disesuaikan dengan kondisi sosial warga setempat di daerah pesisir. Barong Naga sebagai perusak kehidupan lebih diarahkan pada konteks pencemaran air hingga limbah plastik yang berdampak buruk bagi kehidupan pesisir.

“Bujang Ganong atau Reog ini sangat populer, merupakan seni kerakyatan sehingga bersifat cair. Akan menarik untuk melihat ketika kemudian diadaptasi dengan koreografi yang melibatkan kebudayaan, tentang bagaimana pola kehidupan masyarakat setempat, misal di pesisir” ungkap Wiwik mengenai adanya penyesuaian Bujang Ganong di masyarakat pesisir yang sejatinya berakar dari kesenian Reog.

Dengan tagline "Nguri-uri Kabudayaan, Ambangun Rahayuning Desa," Tim KKN UGM Ambangun Rahayu tidak hanya mengangkat kesenian tradisional, tetapi juga turut mempromosikan potensi UMKM dengan menghadirkan 10 stand selama berlangsungnya acara.

Naufal Brilian Siambaton, mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota yang berkontribusi sebagai ketua pelaksana acara ketika diwawancara mengungkapkan, “latar belakang diadakannya acara bermula dari didapatinya banyak potensi UMKM dan budaya di Kelurahan Banaran dan Tirtorahayu selama proses observasi.” Ketika observasi selesai, perencanaan acara pun dimulai dengan berkoordinasi bersama Lurah serta Kepala Dusun di kelurahan terkait.

Baca juga: Tidak Hanya Kopi, Teh Artisan Juga Berpotensi untuk Berkembang

Naufal berharap supaya festival budaya dan UMKM “Harmoni Tradisi” ini mampu menonjolkan dan mengembangkan tidak hanya budaya daerah, tetapi juga potensi UMKM yang ada di dua kelurahan. “Dapat memunculkan serta mempromosikan identitas dari kedua wilayah tersebut dan dapat menimbulkan potensi-potensi ekonomi maupun wisata yang baru,” ujarnya dalam wawancara pada Sabtu (29/7).

Senada dengan Naufal, Ibu Idayanti, salah satu pelaku UMKM dari Padukuhan Derpoyudan, Kelurahan Tirtorahayu juga berharap supaya acara ini berdampak bagi pengenalan khalayak terhadap produk-produk UMKM di kedua kelurahan. “Semakin ditingkatkan, perbanyak acara seperti ini, untuk membantu UMKM” ungkapnya ketika di wawancara seusai dilaksanakannya festival

Sebagai salah satu pelaku UMKM yang mengisi stand, Ibu Idayanti mengapresiasi langkah tim mahasiswa KKN UGM Ambangun Rahayu dalam mengadakan “Harmoni Tradisi”. Kedepannya, beliau berharap supaya acara-acara serupa terus diadakan untuk semakin memperkenalkan UMKM setempat.

Festival Budaya dan UMKM “Harmoni Tradisi” menjadi acara puncak dalam serangkaian program kerja mahasiswa KKN-PPM UGM Ambangun Rahayu 2023 yang telah berlangsung sejak penerjunan pada Jumat (23/6) lalu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini