Penguatan Sektor Pariwisata Desa Dieng Kulon Melalui Pemilahan Sampah & Masterplan Wisata

Penguatan Sektor Pariwisata Desa Dieng Kulon Melalui Pemilahan Sampah & Masterplan Wisata
info gambar utama

Pariwisata merupakan fenomena sosial, ekonomi, dan budaya yang melibatkan mobilisasi perpindahan orang dari satu daerah ke daerah lainnya.

Orang yang melakukan pariwisata biasa disebut sebagai wisatawan/turis/pelancong. Para wisatawan ini melakukan perpindahan daerah untuk sementara waktu dan tidak menetap, sehingga seringkali mereka lebih memilih untuk mempertimbangkan bawaan barang habis pakai selama perjalanan.

Tantangan Sampah di Sektor Pariwisata

Barang-barang habis pakai ini menjadi perhatian utama karena turut menyumbang sampah yang cukup signifikan di tempat pariwisata, terutama ketika weekend.

Desa Dieng Kulon sebagai desa pariwisata tentu memiliki pekerjaan tambahan perihal pengelolaan sampah ekstra yang dihasilkan oleh para wisatawan yang singgah sementara menikmati keindahan alam dan budaya Dieng Kulon.

Pengolahan sampah juga turut mempengaruhi citra Desa Dieng Kulon sebagai desa pariwisata. Keberhasilan Desa Dieng Kulon mempertahankan atau bahkan menaikkan jumlah wisatawan bisa ditinjau dari bagaimana Desa Dieng Kulon mengolah sampahnya.

Beberapa tempat wisata di Desa Dieng Kulon telah menyediakan tempat sampah di beberapa titik yang menjadi tempat padat pengunjung.

Akan tetapi, tempat sampah yang disediakan masih bercampur antara sampah organik dan anorganik sehingga kembali lagi pada tujuan besar pemerintah Desa Dieng Kulon: perlu adanya pemilahan sampah sejak dari hulu.

Selain itu, saat ini belum ada peraturan desa yang mengatur perilaku wisatawan terhadap sampah yang mereka miliki. Masih banyak dijumpai wisatawan yang membuang sampah sembarangan dan luput dari perhatian pengelola tempat wisata.

Dengan begitu, diperlukan pengawasan dan regulasi yang ketat untuk menjaga keasrian tempat wisata sekaligus menyukseskan misi besar pemerintah Desa Dieng Kulon untuk mengolah sampah di wilayah administrasinya.

Mulai Menambah Fasilitas Pengelolaan Sampah

Sosialisasi Pemilahan Sampah di Balai Desa Dieng Kulon | Dokumen Pribadi
info gambar

Untuk mulai meng-highlight benang merah antara pariwisata dengan isu sampah, Tim KKN UGM JT-045 telah melakukan beberapa program kerja yang mengintegrasikan hal tersebut.

Tim KKN UGM JT-045 telah melakukan observasi tempat-tempat wisata andalan Desa Dieng Kulon, seperti Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Museum Kailasa, serta Telaga Balaikambang.

Dari kegiatan tersebut dilakukan pencatatan dan evaluasi pengadaan serta penempatan fasilitas tempat sampah di beberapa titik kritis tempat berkunjung wisatawan.

Sebagai bentuk dukungan, tim KKN UGM JT-045 juga membangun purwarupa tempat sampah dengan tiga macam sampah: organik, plastik, dan ‘jenis lainnya’. Nantinya, purwarupa ini dapat direplika dan dikembangkan oleh pemerintah desa serta pengelola tempat wisata setempat supaya pemilahan sampah dapat dilakukan sejak awal.

Peta Objek Wisata dan Booklet Desa Wisata Dieng Kulon | Dokumen Pribadi
info gambar
Baca juga: Mahasiswa KKN UGM Berkolaborasi dengan BPBD Kab. Gorontalo, Galakkan Mitigasi Bencana

Mengembangkan Fitur Desa Wisata

Selain dukungan di aspek pemilahan sampah, tim KKN UGM JT-045 juga turut membantu pembuatan media promosi Desa Dieng Kulon. Salah satunya ialah pembuatan video promosi yang berisikan kekayaan alam, budaya, serta potensi yang tersimpan pada diri Desa Dieng Kulon.

Video berdurasi 2 menit 50 detik ini telah mendapat persetujuan dari perangkat desa dan akan ditampilkan pada situs desa mereka sebagai media promosi dan pengenalan Desa Dieng Kulon.

Selain video promosi, tim KKN UGM JT-045 juga menyusun booklet dan memperbaharui situs Desa Dieng Kulon berisikan informasi mengenai peta persebaran tempat-tempat wisata dengan cerita sejarah, jajanan khas Dieng Kulon, serta informasi terhadap tempat penginapan.

Kemudian sebagai upaya keberlanjutan, tim KKN UGM JT-045 juga mengadakan pembuatan akun instagram resmi Desa Dieng Kulon yang terintegrasi dengan website dan platform digital lainnya serta pembuatan guidelines produksi konten instagram yang berkelanjutan.

Masterplan Pengembangan Wisata Telaga Balaikambang | Dokumen Pribadi
info gambar

Kemudian terkait pengembangan serta pembangkitan potensi wisata alam yang terletak di Dieng Kulon, Tim KKN UGM JT-045 juga membantu menyusun masterplan terkait pengembangan wisata di Telaga Balaikambang.

Masterplan ini berisikan identifikasi dan analisis kondisi eksisting, meliputi masalah dan potensi kawasan untuk dijadikan acuan perumusan strategi pengembangan kawasan.

Harapannya, masterplan wisata yang telah disusun ini dapat menjadi inisiasi awal dan acuan stakeholder terkait dalam melakukan pengembangan kawasan di Telaga Balaikambang.

Baca juga: Harmoni Tradisi: KKN-PPM UGM Ambangun Rahayu Promosikan Budaya Daerah dan Potensi UMKM

Dengan segala upaya yang dikerahkan oleh seluruh tim KKN UGM JT-045 subunit Desa Dieng Kulon untuk meningkatkan potensi wisata Desa Dieng Kulon, diharapkan Desa Dieng Kulon menjadi desa percontohan yang mampu mengintegrasikan segala aspek pariwisatanya dengan kebersihan lingkungan melalui pemilahan dan pengolahan sampah.

Cita-cita besar Desa Dieng Kulon perlu didukung dengan sumber daya serta komitmen yang tinggi dari para warga, wisatawan, hingga pemerintah desa. Kehadiran tim KKN UGM JT-045 selama 50 hari hanya membantu untuk meningkatkan perhatian masyarakat serta menyusun rencana jangka panjang tersebut.

Selebihnya kita percayakan kepada seluruh masyarakat, pemerhati lingkungan, dan bahkan tim pengabdian-pengabdian selanjutnya untuk menyukseskan Desa Dieng Kulon sebagai desa pariwisata yang asri dan bersih.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini