Wujudkan Masa Depan yang Lebih Cerah di Papua Barat melalui Pendidikan

Wujudkan Masa Depan yang Lebih Cerah di Papua Barat melalui Pendidikan
info gambar utama

Pendidikan menjadi salah satu aspek kunci dalam pembangunan suatu negara. Tidak hanya tentang memberi pengetahuan, tetapi juga memberikan setiap warga negara kesempatan yang adil untuk mewujudkan setiap mimpinya lewat pendidikan. Sayangnya, tidak semua anak di negeri ini beruntung, untuk bisa mendapat pendidikan yang layak.

Nasib pendidikan anak-anak yang ada di Pulau Mansinam menjadi contoh nyata, bagaimana pendidikan di negeri ini masih kurang dari kata merata. Berjarak sekitar 8 kilometer dari ibu kota provinsi Manokwari, Papua Barat, Pulau Mansinam sebenarnya bukan daerah terpencil. Namun, jarak yang jauh dan letak geografis yang dipenuhi pegunungan, menjadi dinding penghalang antara anak-anak dengan pendidikan.

Selain itu, di Pulau Mansinam masih minim sarana dan prasarana pendidikan. Masih banyak pendidikan di daerah pedalaman Papua yang masih sangat kurang. Bahkan, anak-anak disana belum menguasai pelajaran dasar seperti menulis, membaca, dan berhitung.

Baca juga: Kisah Kampung Berseri Astra Layana Indah yang Bangkitkan Kemandirian Warga
Kegiatan mengajar di Papua Barat | Sumber foto Instagram Papua Future Project
info gambar

Bhrisco Jordy Dudi Padatu, seorang pemuda asal Papua yang menginginkan masa depan yang lebih cerah untuk tanah kelahirannya, menyaksikan sendiri bagaimana timpangnya pendidikan di Indonesia. Mungkin, Kawan bisa bayangkan, Pulau Mansinam hanya berjarak beberapa kilometer dari ibu kota provinsi Manokwari, hanya memiliki satu sekolah. Itupun hanya sekolah dasar.

Selama kurang lebih 22 tahun lahir dan tumbuh di Papua, ia mengakui itu bukanlah perjalanan hidup yang mudah. Mulai dari terbatasnya akses pendidikan, profesionalisme guru, dan akses pendidikan yang kurang baik. Bahkan, ketika ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi selama tiga tahun, dan kembali lagi ke Papua, masih belum ada perubahan signifikan di bidang pendidikan.

Berawal dari kekhawatirannya tersebut, Jordy akhirnya mengajak beberapa anak muda lainnya untuk mulai mengajar di Pulau Mansinam. Dan di akhir 2020, ia pun menggagas sebuah program belajar yang diberi nama Papua Future Project.

Papua Future Project (PFP) hadir untuk berupaya dalam mendukung pemerataan fasilitas literasi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar.) Tidak hanya mengajar anak-anak saja, PFP juga turut melatih tenaga pendidik lokal terkait pembelajaran holistik.

Baca juga: Generasi Muda Bisa Berperan Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Ketika Volunter ikut berfoto bersama anak-anak di Papua Barat | Sumber foto: Instagram Papua Future Project
info gambar

Banyak kendala yang dialami oleh Jordy selama perjalannya menjalankan Papua Futuru Project ini, salah satunya adalah susahnya mengajak anak muda untuk menjadi volunteer, menurut Jordy itu adalah salah satu tantangan terberatnya karena masih sedikit anak muda yang mau berkontribusi tanpa dibayar untuk memajukan pendidikan di wilayah pedalaman Papua.

Awalnya PFP hanya bergerak di kolom saja. Namun, berkat kegigihan dan ketulusannya untuk terus mendukung literasi di Papua Barat, akhirnya Jordy dan Kawan-kawan di Papua Future Project mendapatkan penghargaan Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Award ke-13 di bidang pendidikan.

Setelah memenangkan penghargaan Satu Indonesia Award, PFP akhirnya berhasil menjangkau 14 kampung di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, ada sekitar 8 Kabupaten Kota dan juga ada sekitar 725 anak yang sudah mendapatkan hasil dari program-program yang diadakan Papua Future Project.

Untuk kedepannya sendiri Papua Future Project berharap untuk bisa memperluas target literasi hingga 100 kampu pada 2025 nanti. Bahkan, Jordy berupaya untuk menjadikan komunitas literasi ini menjadi sebuah lembaga. Hal ini diharapkan Papua Future Project bisa memberikan dampak yang baik demi masa depan yang lebih cerah di Papua Barat.

Dengan adanya Papua Future Project diharapkan seluruh pemuda Indonesia bisa ikut andil dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. Ini menjadi fondasi yang harus Kawan bangun untuk masa depan yang lebih baik. Dengan memberikan setiap anak kesempatan yang sama untuk belajar dan tumbuh, tidak hanya memberi semangat di media sosial, tetapi juga ikut terjun langsung untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini