Kue Padamaran khas Jambi, Si Hijau Manis nan Lembut yang Menjadi Kudapan Bangsawan

Kue Padamaran khas Jambi, Si Hijau Manis nan Lembut yang Menjadi Kudapan Bangsawan
info gambar utama

Di Sumatra, ada berbagai kuliner menggugah selera yang wajib Kawan GNFI cobam termasuk pula di daerah Jambi.

Mungkin, kuliner khas Jambi masih kalah populer dari makanan Sumatra Barat, Sumatra Selatan, atau Sumatra Utara. Tetapi, sebenarnya Jambi juga menyimpan kekayaan kuliner yang besar.

Satu di antaranya adalah sebuah kudapan berwarna hijau yang bernama kue padamaran. Di Jambi, makanan yang satu ini jadi sebuah kudapan favorit orang-orang, apalagi ketika ada acara tertentu, kue ini tidak ketinggalan hadir sebagai hidangan.

Tak Menggunakan Cuko, Pempek khas Jambi Ini Menggunakan Sambal

Dari makanan bangsawan hingga pelengkap acara

Pada masa lalu, kudapan kue legit menjadi keharusan bagi kalangan berduit di Jambi ketika menyelenggarakan acara tradisional. Sampai sekarang, adat memberi hidangan kue padamaran di luar bulan Ramadan tetap terjaga.

Tradisi menghidangkan kue tersebut juga bertahan sebagai pilihan ringan dalam perhelatan pernikahan, syukuran untuk warga yang akan menunaikan ibadah haji, atau saat berkumpul dalam acara keluarga.

Lezatnya kue ini juga menjadi pilihan ketika pemerintah daerah menerima tamu-tamu resmi, karena diakui sebagai salah satu jajanan tradisional khas Jambi.

Dalam bulan puasa, makanan tradisional Jambi ini lebih mudah ditemui sebagai takjil Ramadhan. Teksturnya yang lembut memudahkan konsumsi, dengan rasa manis gurih yang menggugah selera, dan ukurannya yang sedang cocok sebagai makanan pembuka bagi orang yang sedang berpuasa.

Meskipun demikian, beberapa penjual juga menawarkan makanan ini di luar bulan puasa, meskipun tidak sebanyak pada bulan Ramadan. Tetap, kesenangan ini masih bisa ditemui di berbagai tempat.

Ingin Berkunjung Ke jambi? Simak 4 Rekomendasi Objek Wisata Jambi Berikut Ini!

Si hijau lembut

Kue ini memiliki warna hijau dengan tekstur lembut dan dikemas menyerupai bentuk perahu. Proses pengukusan kue padamaran dilakukan dengan menggunakan daun pisang yang dibentuk menjadi wadah persegi panjang yang disebut takir.

Tampaknya, bentuk takir yang berbentuk persegi panjang dengan panjang diameter antara 10 hingga 15 sentimeter, lebar 5 cm, dan tinggi 5 cm, memiliki kemiripan dengan perahu mungil. Warna hijau pada takir ini bukanlah hasil pewarna buatan, melainkan berasal dari daun suji dan pandan yang keduanya menghasilkan pewarna hijau alami.

Rasa manis diperoleh dari irisan gula merah, sementara rasa gurih dihasilkan dari santan kelapa yang merupakan bahan kunci dalam pembuatan Kue Padamaran ini.

Namun, perbedaan mencolok adalah warna yang dihasilkan dari daun suji lebih pekat daripada pandan. Tetapi, aroma khas pandan mampu menciptakan sensasi yang mengundang selera dan memberikan aroma khusus dari tumbuhan bernama ilmiah Pandanus amaryllifolius.

Kelembutan tekstur kue padamaran berasal dari bahan utama yaitu tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa yang memberikan rasa gurih. Terkadang, kue ini disamakan dengan bubur sumsum karena memiliki tekstur yang serupa.

Merawat Candi Muaro Jambi, Menjaga Jejak Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini