Kehadiran PM Cina dan Jepang di KTT ASEAN ke-43 Jadi Momentum Penyelesaian Beberapa Isu

Kehadiran PM Cina dan Jepang di KTT ASEAN ke-43 Jadi Momentum Penyelesaian Beberapa Isu
info gambar utama

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta mendapatkan perhatian besar karena kedatangan para delegasi yang tidak sedikit dari negara anggota ASEAN dan negara rekan kerjasama ASEAN. Di antara yang hadir, ada Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang dan PM Jepang Fumio Kishida yang dipastikan hadir selama KTT yang berlangsung pada tanggal 5-7 September 2023.

Cina hadir di KTT ASEAN ke-43 atas undangan Presiden Joko Widodo yang akan memimpin 12 pertemuan pada KTT kali ini di Jakarta Convention Center (JCC).

Pada KTT ASEAN kali ini, PM Li Qiang yang ditunjuk sebagai delegasi Cina dan bukan Presiden Xi Jinping. Alasan penunjukkan PM Li Qiang disebabkan oleh pembagian tugas di antara kedua PM dan Presiden Cina, demikian ungkap Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Di sisi lain, PM Kishida yang ikut hadir di KTT ASEAN ke-43 juga dipastikan akan hadir di KTT G20 di India, menurut sumber Pemerintah Indonesia pada Jumat (31/9).

Menurut Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, sebagaimana diwartakan oleh Kyodo, PM Kishida diperkirakan akan menjalani tur selama sepekan sejak 5 September untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin negara di sela-sela KTT. Di antara negara-negara tersebut, ada Indonesia dan India.

Baca juga: KTT ASEAN 2023, RI Mau Tarik Investasi Besar di Sektor Pariwisata

Membuka Ruang Dialog Terkait Pembuangan Limbah Radioaktif PLTN Fukushima

Satu hal yang patut digarisbawahi adalah terbukanya ruang dialog antara PM Kishida dan PM Li Qiang untuk membicarakan hubungan kedua negara yang tengah memanas. Belum lama ini, hubungan Jepang dan Cina sedang tidak harmonis karena kontroversi pembuangan limbah nuklir PLTN Fukushima ke laut lepas oleh Pemerintah Jepang.

Pembuangan itu dikhawatirkan akan menjadi polusi radioaktif yang berbahaya bagi lingkungan dan negara-negara di sekitarnya. Salah satu negara yang melayangkan protes adalah Cina. Oleh karena itu, PM Kishida menjadikan dialog bilateral dengan Cina sebagai fokus perjalanan diplomasi nya kali ini.

Selain itu, kedatangan Kishida kemungkinan bertujuan untuk menegaskan harapan Jepang dalam mensukseskan KTT selanjutnya dalam rangka memperingati 50 tahun persahabatan negara Jepang dengan ASEAN.

Baca juga: Hutan Kota GBK Lokasi Ideal untuk Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN 2023

Inisiatif Percepatan Negosiasi Kode Etik Laut Cina Selatan

Sementara itu, periode keketuaan Indonesia kali ini menjadi momentum yang tepat untuk menyelesaikan sengketa Laut Cina Selatan antara sebagian negara ASEAN dan Cina. Pada periode keketuaannya kali ini, Indonesia menginisiasi percepatan negosiasi kode etik atau Code of Conduct (COC) yang berhasil disepakati oleh ASEAN dan Cina.

Selain menginisiasi percepatan tersebut, Indonesia juga ingin membuat guidelines untuk merangkum aspirasi ASEAN dan Cina dalam menyelesaikan kode etik dalam tiga tahun atau kurang.

Selain mempercepat negosiasi, inisiatif Indonesia dalam bentuk Guidelines itu dapat menjadi pedoman praktis yang juga berisi materi substantif untuk menjaga agar COC terus efektif dan actionable,” ujar Rolliansyah Soemirat, Direktur Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri, pada Jumat (1/9/2023) di Jakarta.

Proses pembicaraan guidelines ini dilakukan secara intensif dan hati-hati dengan usulan working method agar negosiasi berjalan lebih cepat dan efektif.

Harapannya, kode etik tersebut menjadi aturan tata perilaku yang merefleksikan norma, prinsip, dan aturan internasional yang selaras dengan merujuk pada hukum internasional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini