Berkunjung ke Gunungkidul, Ada Pohon Besar dalam Gua yang Berumur 3 Abad

Berkunjung ke Gunungkidul, Ada Pohon Besar dalam Gua yang Berumur 3 Abad
info gambar utama

Gunungkidul, DI Yogyakarta masih menyimpan banyak hal yang menarik dalam gua gua yang mempesona. Salah satu hal yang unik adalah Gua Rancang Kencono dengan pohon besar di dalamnya.

Dimuat dari Detik, pohon ini bukan hanya besar tetapi diperkirakan memiliki umur 300 tahun. Diketahui pohon tersebut mempunyai nama latin Terminalia edulis atau yang disebut klumpit oleh masyarakat sekitar.

Hingga kini tidak ada catatan atau ingatan masyarakat mengenai asal usul pohon tersebut. Menurut arti katanya, Gua Rancang Kencono berasal dari kata rancang yang berarti merancang dan kencono yang berarti emas.

Pesona Desa Jurangjero: Keajaiban Alam dan Budaya di Gunungkidul

Mashudi menyebutkan pohon klempit berbuah tiap musim penghujan. Menurut warga sekitar itu, buah pohon berumur ratusan tahun itu bisa dimakan. Sehingga warga masih bisa memanfaatkan pohon itu.

“Bentuk buahnya seperti juwet atau melinjo. Buahnya rasanya enak,” kata Mashudi yang dimuat Merdeka.

Gua bersejarah

Bukan hanya pohon, Gua Rancang Kencono juga memiliki sejarah yang menarik untuk disimak. Pasalnya tempat ini digunakan sebagai markas pengaturan strategi prajurit Mataram di tahun 1720-an.

Selain pernah digunakan sebagai markas prajurit Mataram, Gua Rancang Kencono juga pernah dijadikan sebagai tempat pertapaan. Walau praktek pertapaan ini kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

Warga sekitar menyebut ada tiga ruangan di dalam gua. Gua dengan panjang 50 meter itu pada ruangan pertama panjangnya 20 meter diberi nama ruang aula. Ruangan kedua disebut persembahan.

Ide Inovatif Pengembangan UMKM berupa Lilin Aromaterapi Berbasis Virgin Coconut Oil (VCO)

Dalam ruangan kedua terdapat dupa dan minyak wangi sebagai persembahan. Dan ketiga bernama ruang semedi. Ruangan ketiga inilah yang dahulu dijadikan semedi oleh para peziarah.

“Tujuannya macam-macam. Dulu dilakukan pada malam hari selama 40 hari,” katanya.

Dikunjungi wisatawan

Fenomena keberadaan pohon di dalam gua itu membuat wisatawan penasaran. Hal inilah yang membuat hampir tiap hari ada orang yang datang ke gua tersebut hanya untuk melihat dan berfoto di bawah pohon.

Karena mulai ramai dikunjungi wisatawan, dalam beberapa tahun terakhir Gua Rancang Kencana dijadikan objek wisata. Pengelola objek wisata adalah warga desa setempat. Karena adanya wisatawan, para peziarah pun dibatasi.

Hidden Culture: Paguyuban Reog di Baturturu, Gunungkidul

Setelah menjadi objek wisata, ruangan gua yang disebut sebagai aula bahkan menjadi tempat rapat warga yang tengah melakukan outbound. Bahkan, seringkali ruangan aula gua dijadikan tempat acara.

“Kami sediakan lampu dan listrik jika ada acara di gua ini. Karena mereka digunakan untuk rapat dan acara-acara lain,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini