Kisah Xanana Gusmao yang Cium Tangan Iriana Jokowi di KTT ASEAN: Dulu Lawan, Kini Kawan

Kisah Xanana Gusmao yang Cium Tangan Iriana Jokowi di KTT ASEAN: Dulu Lawan, Kini Kawan
info gambar utama

Ada sebuah momen menarik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN. Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao terlihat mencium tangan Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo.

Momen itu terjadi saat Xanana datang ke Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa (5/9/202). Saat tiba di JCC, Xanana berjalan menghampiri Iriana yang berdiri bersama Jokowi untuk bersalaman. Saat bersalaman dengan Iriana itulah Xanana membungkukan badan dan mencium tangan.

Hal itu pun menjadi perbincangan publik Indonesia. Perlu diketahui, Xanana tidak hanya mencium tangan Iriana, namun juga perempuan lain. Misalnya saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten sehari sebelumnya, ia juga mencium tangan penyambut tamu negara.

Momen ini menjadi lebih menarik dibahas mengingat Xanana dulunya adalah musuh besar Indonesia. Siapa sangka, kini Xanana dan Indonesia jadi begitu bersahabat.

11 Tahun Menanti, Ini Perjalanan 'Caper' Timor Leste Gabung ASEAN

Kisah Xanana Gusmao

Bernama lengkap José Alexandre Gusmão, Xanana lahir di Manatuto pada 20 Juni 1946. Saat ia lahir, negara Timor Leste belum resmi terbentuk dan wilayahnya masih menyandang nama Timor Portugis.

Seperti anak-anak lain pada umumnya, Xanana menempuh pendidikan di sekolah meski sempat berhenti karena masalah keuangan. Ia kemudian bekerja di sektor publik serta bergabung dengan tentara Portugis.

Kisah awal mula permusuhan Xanana dengan Indonesia dapat dirunut sejak terjadi gejolak politik di Timor Portugis pada era 1970-an. Revolusi Anyelir di Portugal membuat pengaruh negara Eropa tersebut terhadap wilayah-wilayah koloninya menjadi tidak sekuat sebelumnya. Karena itu pula, masyarakat Timor Portugis jadi perlu menentukan sendiri nasib negara mereka ke depannya.

Terbentuklah berbagai kelompok dengan misinya masing-masing di Timor Portugis. Panji Mega Kurniantoro dalam Dari Vorstenlanden saimpai Timor Timur: Bunga Rampai Artikel Populer Sejarah Indonesia mencatat bahwa beberapa kelompok tersebut di antaranya adalah Associação Popular Democratica Timorense (Apodeti) yang menginginkan Timor Portugis bergabung dengan Indonesia, serta União Democrática Timorense (UDT) dan Frente Revolucionária de Timor Leste Independente (Fretilin) yang pro kemerdekaan.

Xanana memutuskan bergabung dengan Fretilin yang sebelumnya bernama Associação Social-Democrata Timorense. Saat Indonesia menganeksasi Timor dan menjadikannya provinsi dengan nama Timor Timor pada 1976, Xanana ikut angkat senjata dan berperang melawan Indonesia.

Sebagaimana dicatat Brittanica, Xanana berperang bersama sayap militer Fretilin yang bernama Forças Armadas da Libertaçao Nacional de Timor-Leste (Falintil) dan menjadi pemimpinnya. Bertahun-tahun berperang, ia pernah tertangkap oleh tentara Indonesia pada 1992 dan dipenjara dan baru dibebaskan menjadi tahanan rumah pada Februari 1999 setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan.

Saat Timor Leste merdeka lewat referendum pada 2002, Xanana menjadi presiden pertama negara itu. Ia kemudian menjabat perdana menteri pada 2007-2015 dan terpilih kembali tahun ini.

Kini saat memimpin Timor Leste yang telah masuk ASEAN sejak 2022, Xanana yang dulunya musuh menjadi kawan bagi Indonesia. Di KTT ASEAN tahun ini pun ia mewakili negaranya untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.

Jembatan BJ Habibie, Penghargaan dari Timor Leste untuk Habibie

Referensi:

  • Kurniantoro, P. M. (2023). Relawan Pramuka di Tengah Konflik Timor Timur pada Tahun 1979. dalam Dari Vorstenlanden saimpai Timor Timur: Bunga Rampai Artikel Populer Sejarah Indonesia. Lakeisha.
  • https://www.britannica.com/biography/Xanana-Gusmao



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini