Mengenal Paundra Noor Baskoro; Penggagas Teknologi Sensor Kualitas Air Untuk Petani Udang

Mengenal Paundra Noor Baskoro; Penggagas Teknologi Sensor Kualitas Air Untuk Petani Udang
info gambar utama

Untuk beberapa orang sudah tak asing dengan sosok Paundra Noor Baskoro. Dia merupakan lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang yang pernah viral dikarenakan penemuannya bersama sahabatnya Vian Dedi Pratama.

Penemuannya adalah alat maticgator, automatic turtle eggs incubator. Alat penetas telur penyu itu mampu mempengaruhi kecenderungan jenis kelamin penyu jantan atau betina.

Alasan mereka menciptakan alat tersebut adalah berbagai penelitian yang menyebutkan bahwa pemanasan global mempengaruhi jenis kelamin tukik yang menetas. Pantai Taman Kili-Kili menjadi satu dari enam lokasi penelitian dan pengembangan alat penetas otomatis telur penyu. Ini juga dikarenakan kepedulian masyarakat sekitar yang peduli dengan penyu.

Di samping projek diatas ternyata Puandra juga melakukan riset tambak udang. Hal ini berawal warga sekitar rumahnya yang kebanyakan merupakan petani udang vaname (udang putih Pasifik atau udang raja, adalah sebuah jenis udang dari timur Samudra Pasifik. Udang tersebut umumnya ditangkap atau dibudidayakan untuk dijadikan makanan) hasil budidayanya tak menentu kadang hasil sangat melimpah dan terkadang juga hasilnya gagal panen.

Pelayanan Media Center KTT ASEAN ke-43 Diapresiasi Para Jurnalis Asing
Jenis udang vaname by freepik
info gambar

Disaat gagal panen, para pembudidaya udang ini mengalami kerugian hingga dapat mengalami kebangkrutan karena tidak mampu melanjutkan usaha tambaknya.

Paundra merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dengan latar belakang keluarga PNS (Pegawai Negeri Sipil). Namun semenjak sekolah di SMA Negeri 1 Pacitan, dia senang menekuni bidang kelautan perikanan karena tempat tinggalnya berada di wilayah pesisir ujung timur bagian selatan Pulau Jawa.

Dan hal ini pula yang melatarbelakangi dirinya melanjutkan pendidikan dari SMA di tahun 2010 menuju perguruan tinggi dengan arah kelautan dan perikanan.

Berbekal ilmu yang didapatnya semasa kuliah, Paundra memulai riset kolam bundar ukuran diameter tiga meter. Lalu dirinya menabur bibit udang vaname dan mengidentifikasi jenis penyakit yang diderita. Serat mengirimkan sempel untuk uji laboratorium.

Tidak ada keberhasilan yang dilalui dengan instan. Hasil penelitian selama 3 tahun mengalami kegagalan. Baru pada 2021 ia menemukan satu formula racikan serbuk dan monitoring menjaga kualitas air berbasis pencatatan data secara digital (IoT).

Sistem Internet of Things yang dikembangkan dengan teknologi sensor monitoring kualitas air laut 4 in 1 – 1 produk mendeteksi 4 parameter salinitas, DO, suhu dan PH – yang kemudian ditampilkan di layar PC yang terintegrasi ke sistem data monitoring secara real time.

Tampilkan "Wonderful Nusantara", RI Bawa Misi Perdamaian di World Culture Festival 2023

Tambak Udang by Mediatani.co

Atas kerja keras dan ketulusan Paundra, dia di umur yang masih tergolong muda ini telah menerima penghargaan dari Astra SATU Indonesia di tahun 2022 lalu. Dari inisiatifnya dalam membantu masyarakat di daerahnya membuahkan hasil yang luar biasa.

Dari penghargaan itu Paundra menyebut "Penghargaan ini menjadi oase atau penyemangat saya dan temen-temen untuk bisa konsisten, istiqomah untuk di bidang ini" ujar Paundra di Acara penerima Apresiasi Astra SATU Indonesia.

"Sehingga bisa memberikan kemajuan yang bagus untuk industri ini dan lingkungan sekitar saya." Lanjut Paundra dengan wajah penuh bangga.

Dengan kegigihannya dan keinginannya yang kuat untuk membantu petani udang, dia mampu menjadi orang yang bermanfaat dan membanggakan kedua orang tuanya.

Memang pantas Paundra mendapatkan penghargaan tersebut karena dari dedikasinya selama ini merupakan bantuan untuk memajukan Indonesia di bidang teknologi kelautan dan perikanan.

Pemuda-pemudi Indonesia patut meneladani semangat dari beliau ini untuk membantu Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju di bidang apapun.

Bambu Air, Tanaman Hias Keluarga Paku-pakuan yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Referensi:

  • https://www.liputan6.com/tv/read/2518676/potret-menembus-batas-menjaga-sang-penjelajah-samudera
  • https://www.youtube.com/live/5udsom3Jxf0?si=66f55GLrbqh4d-3b

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini