Teknologi Jadi Solusi, Program Pengelolaan Sampah

Teknologi Jadi Solusi, Program Pengelolaan Sampah
info gambar utama

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menampilkan hasil input data jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton yang berasal dari 202 kab/kota se-Indonesia (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2019). Berdasarkan total produksi sampah nasional tersebut, diketahui bahwa sebanyak 65.71% (13.9 juta ton) sampah dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) sampah belum terkelola dengan baik. Telah terdapat banyak kegiatan penanganan sampah yang dilakukan meliputi pemilahan sampah, pengumpulan pada tempat pengolahan residu, pengangkutan sampah menuju TPA, pengolahan sampah, dan pengembalian sampah (residu) hasil pengolahan pada media lingkungan secara aman. Namun, penanganan sampah yang telah banyak dilakukan belum mampu meminimalisir jumlah timbunan sampah secara maksimal.

Pada era perkembangan teknologi ini, ide rekayasa atau engineering dapat dimulai dari tempat yang kecil lalu berkembang menjadi lebih besar sehingga mampu memberikan dampak pada jutaan orang di sekitarnya. Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia, bahkan dengan kemajuan teknologi mampu menciptakan peluang untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru. Hal tersebut yang juga turut dirasakan oleh Siti Salamah asal Tengerang Selatan, Banten. Beliau merasa bahwa kemajuan teknologi saat ini seharusnya dapat ikut andil dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Dengan adanya keyakinan bahwa teknologi dapat menjadi solusi permasalahan sampah, Siti Salamah akhirnya menggagas Waste Solution Hub pada pertengahan tahun 2019.

Keindahan Pulau Tawale, Sekeping Surga di Halmahera Selatan
Siti Salamah - Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi
info gambar

Pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan keterlibatan multi-pihak mampu menjadikan Program Waste Solution Hub sebagai pendorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah. Tidak hanya memberikan solusi terkait permasalahan sampah, Program Waste Solution Hub juga terarah pada kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung. Kegiatan aktivitas sosial untuk turut serta memperhatikan kehidupan para pemulung menjadi nilai tambah dan pembeda Program Waste Solution Hub dengan program pengelolaan sampah lainnya. Kegiatan inovasi sosial ini berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban.

Aktivitas Waste Solution Hub terbagi dalam beberapa program kegiatan antara lain:

  1. Pengelolaan Sampah Event dan Cluster Perumahan

Pengelolaan sampah ini dilakukan dengan proses end-to-end dengan tujuan untuk menambah nilai berkelanjutan.

  1. Pelatihan Intensif Pemulung

Pelaksanaan pelatihan yang ditujukan untuk para pemulung ini bertujuan agar dapat memberikan peluang tambahan dan keterampilan.

  1. Program Konsultan Keberlanjutan

Program ini berfokus pada proyek #lesswaste atau bahkan #zerowaste dengan tujuan untuk menghilangkan risiko dan tetap berkelanjutan.

Beragamnya program yang dilakukan oleh Waste Solution Hub tentu dikarenakan terdapat target yang juga ingin dicapai selama melaksanakan aktivitas tersebut. Program Waste Solution Hub memiliki beberapa target diantaranya bermitra dengan 10.000 pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang, dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia.

Singapura Sepakat Impor Listrik Rendah Karbon dari Indonesia

Sejak awal dibentuk hingga saat ini, Waste Solution Hub telah meraih banyak pencapaian diantaranya mengedukasi lebih dari 23.435 pengunjung, mengelola sampah sebanyak 4.388 kilogram, dan memberdayakan pemulung lebih dari 1.222 orang di wilayah Tangeran Selatan, lebih dari 171 sukarelawan terlibat, serta donasi untuk Pekerja Informal (Pemulung) sebanyak 5006 paket sembako yang telah didistribusikan. Harapan kedepannya Waste Solution Hub mampu menjangkau lebih banyak masyarakat serta mencapai target yang lebih tinggi dengan berbagai program-program kegiatan sehingga permasalahan sampah dan kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung dapat teratasi secara maksimal.

Referensi: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Ebook 14th Satu Indonesia Awards 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini