Singapura Sepakat Impor Listrik Rendah Karbon dari Indonesia

Singapura Sepakat Impor Listrik Rendah Karbon dari Indonesia
info gambar utama

Indonesia dipastikan akan melakukan ekspor listrik ke Singapura. Kerja sama ini diresmikan setelah Otoritas Pasar Energi (EMA) memberikan persetujuan bersyarat kepada lima proyek untuk mengimpor 2 gigawatt (GW) listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura.

Kelima proyek itu bakal memfasilitasi pendirian pembangkit listrik tenaga surya fotofoltaik (PV) dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) di Indonesia. Proyek-proyek ini secara bertahap memasang sekitar 11 GWp pembangkit listrik PV dan sekitar 21 GWh BESS. Semua itu bertujuan untuk memulai operasi komersial pada akhir 2027.

“Target Singapura adalah mengimpor empat gigawatt listrik rendah karbon pada 2035. Fakta bahwa setengah dari jumlah tersebut akan berasal dari Indonesia merupakan bukti kemitraan komprehensif dan jangka panjang kami,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng dalam Indonesian Sustainability Forum di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).

Indonesia Ekspor Ayam Hidup ke Singapura, 23 Ribu Ekor Mendarat pada Kiriman Pertama

EMA merilis, Singapura semakin dekat dengan ambisinya untuk mengimpor hingga 4 GW listrik rendah karbon pada 2035. Persetujuan Bersyarat kali ini mengikuti Persetujuan Bersyarat sebelumnya yang diberikan kepada Keppel Energy pada Maret 2023 untuk mengimpor 1 GW listrik rendah karbon dari Kamboja. Jadi, total listrik bersih yang akan diimpor berjumlah 3 GW.

Setelah EMA menyatakan persetujuan bersyarat, lima perusahaan tadi akan menjalani survei kelautan guna mencari rute kabel listrik bawah laut untuk proyek mereka.

Lebih lanjut, Persetujuan Bersyarat ini merupakan kelanjutan dari tiga Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Singapura di bidang kerja sama energi, antara lain:

  1. MoU Energi Rendah Karbon dan Interkoneksi Listrik Lintas Batas, ditandadangani pada 8 September 2023
  2. MoU Kerja Sama Energi Terbarukan, 16 Maret 2023
  3. MoU Kerja Sama Energi diteken pada 25 Januari 2022

“MoU ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memfasilitasi proyek perdagangan listrik lintas batas dan interkoneksi antara Indonesia dan Singapura, serta investasi dalam pengembangan industri manufaktur energi terbarukan, seperti PV dan BESS di Indonesia,” demikian bunyi keterangan resmi EMA yang diperoleh GNFI pada Jumat (8/9/2023).

Singapura Mengambil Langkah Berani: MAS Mendorong Inisiatif Penghapusan Batu Bara

Lima perusahaan yang menggarap proyek ekspor listrik 2 GW Indonesia ke Singapura

Nama PerusahaanKapasitas Ekspor
Konsorsium Pacific Medco Solar Pte Ltd (dibentuk oleh Pacific Light Renewables Pte Ltd, Medco Power Global Pte Ltd, dan Gallant Venture Ltd)0,6 GW
Adaro Solar International Pte Ltd. (dibentuk oleh PT Adaro Clean Energy Indonesia)0,4 GW
EDP ​​Energi Terbarukan APAC0,4 GW
Vanda RE Pte Ltd. (dibentuk oleh Gurin Energy Pte Ltd dan Gentari International Renewables Pte Ltd.)0,3 GW
Keppel Energi Pte Ltd0,3 GW

Sumber tabel: Energy Market Autority Singapore

Mengapa Singapura Menjadi Kekuatan Terdepan dalam Inovasi Teknologi?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini