Cerita Arca dari Zaman Hindu yang Ditemukan di Bumi Para Wali

Cerita Arca dari Zaman Hindu yang Ditemukan di Bumi Para Wali
info gambar utama

Pada 2019 lalu, para peneliti arkeologi dikejutkan dengan penemuan benda sejarah di Demak, Jawa Tengah. Benda bersejarah yang berbentuk candi dengan ukiran wajah orang ini ditemukan di Dukuh Kadilangon, Kebonbatur, Mranggen, Demak.

Batu ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Katmo pada tahun 1980 silam. Tetapi ketika itu warga masih mengabaikan candi tersebut karena dianggap sebagai batu biasa.

4 dari 472 Benda Bersejarah Indonesia Dikembalikan Belanda

Dimuat dari RMOL, Batu yang tertanam di dalam tanah areal persawahan tersebut merupakan media yang digunakan sebagai tempat ibadah pada zaman Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha masih berkuasa di tanah Jawa.

“Kami kira itu cuma batu biasa. Lha kemaren waktu mencari air, kami gali lagi, ternyata batu itu sangat besar. Kira-kira dalamnya 3 meter, dan anehnya ada ukiran bentuk wajah manusia,” ujar Muhammad Ihsan, Ketua RT.

Jejak Hindu Buddha di Demak

Bukan hanya di Dukuh Kadilangon, di Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak juga ditemukan empat arca, yaitu Patung Ganesha, batu lingga yoni, batu ukuran kecil seperti prasasti dan batu berbentuk kerucut namun susah dikenali.

Hingga saat ini, arca itu masih berada di petak lahan persegi di tengah sawah. Lokasinya hanya dipagari bambu setengah lingkaran, dan di sekitar arca terdapat bekas sesaji dan dupa atau kemenyan.

Karena itulah Kepala Plt UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Achmad Widodo menuturkan keberadaan arca itu menjadi petunjuk adanya jejak Hindu di wilayah Demak.

Mengenal Rsi Agastya: Murid Pertama Dewa Siwa dan Penyebaran Agama Hindu di Nusantara

Walau hingga kini belum diketahui kerajaan Hindu apa yang ada di Demak, tetapi dari catatan Belanda arca ini sudah ditemukan sejak tahun 1910. Karena sudah tercatat sejak zaman Belanda, situs ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Belanda.

“Iya, arca itu memang asli ditemukan di Desa Blerong karena dicatatkan yang kami peroleh dari Belanda tahun 1910 ada arca di Blerong itu. Dan di tahun 1914 nomor register 193 bahwa di Demak Desa Blerong ada sebuah arca berupa Ganesha, Yoni, dan Nandi. Diperkirakan ada sebelum Kerajaan Islam di Demak,” ujarnya yang dimuat Detik.

Disimpan di Museum

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Afiv Taufiq R menambahkan arca itu merupakan benda cagar budaya yang harus dijaga. Dia menyatakan benda ini perlu dijaga.

“Demak sendiri sebenarnya banyak ditemukan benda cagar budaya, sehingga perlu dijaga,” tuturnya.

Kini beberapa benda Hindu di Demak itu tersimpan di Museum Glagah Wangi di Jalan Sultan Fatah No 53, Kecamatan Demak. Di museum itu terdapat benda-benda kuno yang sering ditemukan oleh warga di wilayah Kota Wali.

Penemuan Arca Terbesar di Dataran Tinggi Dieng

Sebagian dari benda-benda itu diyakini memberikan informasi tentang sejarah Kabupaten Demak atau kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak. Selain itu ada juga peninggalan agama Islam dan Tiongkok.

“Di sini terdapat benda-benda yang merepresentasikan agama Islam, Hindu, dan Budha dan juga kebudayaan Tiongkok,” Muh Sudadi, petugas Museum Glagah Wangi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini