Apresiasi SATU Indonesia Awards: Progam Membantu Korban Kekerasan Seksual

Apresiasi SATU Indonesia Awards: Progam Membantu Korban Kekerasan Seksual
info gambar utama

PT Astra International Tbk menghadirkan sebuah program bernama 14th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2023.

Program ini ditujukan kepada anak muda generasi penerus bangsa untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam 5 bidang, yaitu teknologi, lingkungan, pendidikan, kewirausahaan, dan kesehatan.

Dalam program ini para penerima apresiasi tingkat nasional dari Astra akan menerima dana bantuan kegiatan sebesar Rp 65.000.000 (enam puluh lima juta rupiah).

Program Membantu Korban Kekerasan Seksual

Salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2022 adalah Justitia Avila Veda. Wanita yang kerap di panggil Veda ini membuat sebuah program bernama "Sahabat Korban Kekerasan Seksual KAKG (Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender)".

Sebagai pengacara dan ketua kolektif advokat keadilan gender, Veda menjelaskan dirinya ingin membuat program ini karena banyaknya aduan kekerasan seksual yang diterima dirinya di media sosial.

Justitia Avila Veda | Foto: Nia Haryanto
info gambar

Bahkan angka kekerasan seksual di masa pandemi pada saat itu mengalami peningkatan dibanding dengan sebelum pandemi. Fenomena tersebut dimanakan sebagai KBGO (Kekerasan Seksual Berbasis Gender Online).

Menurut populis.id KBGO adalah sebuah tindakan kekerasan seksual melalui perantara teknologi online yang merugikan salah satu gender, khususnya perempuan.

Walaupun istilah KBGO ini masih terdengar asing di telinga orang awam, banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi lewat perantara teknologi.

Biasanya kekerasan seksual tersebut bukanlah kekerasan secara fisik, melainkan secara verbal seperti menyebarkan gambar-gambar porno.

Dilansir dari LM Psikologi UGM, pada masa covid 19 tingkat kekerasan berbasis gender meningkat sampai 63% dan kasus KBGO naik hampir 300%.

Berawal dari tweet tentang kekerasan seksual yang sempat viral di Twitter, Veda mendapat sekitar 200 DM (Direct Message) dalam waktu 2 hari saja. Hal itulah yang mengawali Veda untuk memberikan bantuan kepada korban kekerasan seksual lewat program ini.

Output yang Diharapkan

Korban-korban kekerasan seksual bukan hanya perdampak pada fisik korban saja, melainkan juga bisa secara psikis. Secara fisik, korban bisa mendapatkan luka atau bahkan kehilangan nyawa. Dari segi psikis, korban bisa mendapatkan depresi, ketakutan, atau bahkan stres pasca trauma.

Selain fisik dan psikis, dampak psikososial seperti stigma dan penolakan dari keluarga atau masyarakat sering kali juga menjadi masalah yang harus dihadapi korban akibat kekerasan seksual.

Veda menjelaskan bahwa output atau luaran dari program ini adalah dirinya ingin agar akses untuk bantuan bagi korban kekerasan seksual bisa dipermudah.

Bantuan-bantuan tersebut seperti bantuan hukum, bantuan kesehatan baik secara fisik dan mental, dan yang tidak kalah penting yaitu mengurangi stigma sosial.

Tantangan yang Dihadapi

Salah satu tantangan yang harus di hadapi Veda untuk membantu para korban kekerasan seksual lainnya adalah bahwa tidak semua daerah siap untuk memberikan respon atau infrastruktur bagi pelaporan kasus kekerasan seksual dengan proper apalagi di daerah-daerah di luar pulau Jawa.

Bahkan di luar pulau Jawa seperti di Indonesia bagian timur seringkali tenaga medis dan tenaga psikolog yang ada berbanding jauh dengan populasi di daerah tersebut.

Dan kalau pun pendamingan psikolog bisa dilakukan dengan online atau daring, akses internet yang sulit juga menjadi penghambat. Jadi memang cara satu-satunya adalah dengan melakukan nya secara tatap muka atau bertemu langsung.

Justitia Avila Veda | Foto: idntimes.com
info gambar

Perlu diingat bahwa kekerasan seksual terutama pada wanita bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja. Pentingnya bagi kita untuk meningkatkan kesadaran bahwa korban kekerasan seksual butuh support agar mereka bisa mendapatkan penanganan yang layak.

Selain dari masyarakat, bantuan dari pemerintah seperti dengan adanya fasilitas pelaporan yang lebih proper hingga bantuan fasilitas kesehatan dan psikologi juga tidak kalah penting nya.

Justitia Avila Veda sebagai salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards sudah memulai langkah awal untuk membuat masyarakat sadar akan penting nya pendampingan bagi korban kekerasan seksual. Dan kedepannya giliran kita untuk bisa menjadi seperti mereka.

#kabarbaiksatuindonesia

Sumber referensi:

  • https://lm.psikologi.ugm.ac.id/2021/03/satu-tahun-pandemi-meningkatnya-kekerasan-basis-gender-online/
  • https://populis.id/read25291/apa-itu-kekerasan-berbasis-gender-online-kbgo-kasusnya-meningkat-selama-pandemi-covid-19

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini