Eksklusif: Pria Ini Merubah Kulit Ceker Ayam Menjadi Karya Seni

Eksklusif: Pria Ini Merubah Kulit Ceker Ayam Menjadi Karya Seni
info gambar utama

Siapa sangka kulit ceker ayam dapat diubah menjadi sebuah sepatu? Kawan tentunya sudah mengenal bahwa ceker ayam biasa dihidangkan dalam sebuah sajian untuk disantap. Perpaduan gurihnya ceker ayam menjadikannya hidangan yang digemari banyak orang. Namun, hal ini berbeda dengan ide yang terlintas dalam kepala seorang pria bernama Nurman Farieka Ramdhany. Ia berhasil membuat sebuah langkah inovatif di bidang industri fashion khususnya sepatu yang terbuat dari kulit ceker ayam.

Awal mula Nurman Farieka Ramdhany menggeluti bidang fashion dimulai pada tahun 2015. Perjalanan yang ia jajaki untuk mendapatkan sepatu dengan kualitas terbaik tidaklah mudah. Ia berkata bahwa "proses bagaikan tangga yang perlu dilalui, dari setiap proses kita akan mendapatkan sesuatu hal yang baru". Bahkan, Nurman memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya untuk research pasar produksi dan proses produksinya. Ide membuat sepatu dari kulit ceker ayam tercetus ketika ia melihat bahan baku yaitu kulit ceker ayam seringkali dibuang karena dianggap tidak menguntungkan. Padahal apabila dibandingkan antara kulit ceker ayam dengan kulit hewan reptil seperti ular memiliki beberapa kemiripan pada teksturnya.

Dilarang Mengambil Gambar: Patung Merlion dalam Perbaikan Hingga Desember

Pada awalnya, banyak orang mengira bahwa usaha Nurman untuk membuat sepatu dari kulit ceker ayam akan sulit untuk dilakukan. Namun, Nurman tidak pernah menghiraukan hal tersebut karena dirinya sangat penasaran dengan ide yang tercetus di kepalanya saat itu. Proses produksi dan pemasaran terus Nurman upayakan dari tahun ke tahun. Sehingga pada akhirnya sepatu karyanya berhasil menembus pasar internasional karena dinilai sangat unik dan memiliki eksotisme tersendiri. Bahkan di pasar internasional karya Nurman diapresiasi oleh banyak orang.

Nurman menilai bahwa sepatu yang ia produksi kualitasnya tidak kalah dengan sepatu yang diproduksi oleh pabrik-pabrik besar, dengan kata lain Nurman masih mempertahankan kualitas bukan hanya mempertahankan eksotisnya saja. Meskipun persaingan industri sangat ketat, Nurman mematok harga untuk sepatunya sekitar Rp. 450.000 hingga 2.000.000 lebih sepasangnya.

Beberapa konsumen masih ada yang mengeluhkan bahwa harga sepatu tersebut masih tergolong mahal sama seperti sepatu yang menggunakan kulit sapi sebagai bahan bakunya. Bahkan beberapa konsumen merasa jijik ketika sepatu yang dibuat berasal dari kulit ceker ayam. Meskipun begitu, hal tersebut tidak membuatnya menyerah karena sasaran pembeli yang ia cari merupakan masyarakat dewasa yang memiliki penghasilan tetap dan peminat industri fashion.

Nurman telah membuktikan bahwa limbah dapat menjadi barang yang bernilai guna. Meskipun kulit ceker ayam sangat tipis yaitu sekitar 2 milimeter. Namun, dapat dijual dengan harga yang tinggi. Nurman menerangkan bahwa produknya layak untuk dijual karena ia juga menggunakan material lain seperti kanvas untuk menjamin kekuatan dan kualitas sepatu dari kulit ceker ayam. Disamping itu, terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan bagi Nurman untuk memproduksi sepatunya seperti kurangnya bahan baku dan sumber daya manusia sedangkan permintaan pasar terus naik.

Pada awalnya, Nurman hanya memasarkan sepatu kulit ceker ayam melalui instagram. Namun, Nurman mencoba untuk membuat postingan di media sosial tiktok meskipun ia tahu bahwa marketnya bukan media sosial tersebut. Ketika pemerintah memberikan regulasi baru terkait pelarangan berjualan di akun tiktok. Hal tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap Nurman. Karena tanpa adanya hal tersebut, bisnisnya tetap dapat maju di kancah internasional.

Ide Nurman membuat sepatu dari kulit ceker ayam tentunya mendapat banyak apresiasi. Adanya ide tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar karena pada proses produksinya sendiri homemade. Selain itu, produksi sepatu dari kulit ceker ayam dapat mengurangi penggunaan kulit hewan yang seharusnya dilindungi seperti rusa, buaya dan ular.

#kabarbaiksatuindonesia

Alat Musik Gondang yang Jadi Prantara Orang Batak dengan Dunia Roh

Referensi:

[1] Talk Show Good Movement: Inspirasi dari Kisah Sukses Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards

[2] Nurman Farieka Ramdhany: Penyulam Sepatu Kulit Kaki Ayam

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini