Mengulik Kisah Sukses Yudi Efrinaldi Membereskan Brand Ikonis ‘Es Gak Beres’

Mengulik Kisah Sukses Yudi Efrinaldi Membereskan Brand Ikonis ‘Es Gak Beres’
info gambar utama

Pernah enggak kawan GNFI nonton drakor yang judulnya ‘Itaewon Class’? Nah, Yudi Efrinaldi punya kisah yang sama inspiratifnya saat mendirikan brand ‘Es Gak Beres’. Kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis menjadikannya founder sebuah brand yang unik dan mudah diingat. Siapa sangka, usahanya yang sukses itu berawal dari jualan es di pinggir jalan. Ia bahkan menerima penghargaan SATU Indonesia Award bidang kewirausahaan di tahun 2021.

Eits, kesuksesan tidak serta merta mendatangi Yudi Efrenaldi. Tanpa usaha yang gigih, tak mungkin ia sampai di titik ini. Lalu, bagaimana perjalanan Yudi Efrenaldi menggapai kesuksesannya hingga mampu menerima penghargaan SATU Indonesia awards di tahun 2021?

Mengunjungi Gua Payudan, Tempat Raja-Raja Madura hingga Ir Soekarno Bertapa

Perjalanan awal Yudi membereskan Es Gak Beres

Bisnis es yang Yudi kembangkan saat ini berawal dari jualan es pinggir jalan saat bulan Ramadhan tahun 2019. Ia menjual jus buah yang di blender dan dimasukkan ke dalam wadah besar, jualannya itu laku keras meski buka hanya dari jam 3 hingga jam 6. Saking larisnya sering kali beberapa konsumen jarang kebagian.

Dalam talkshow good movement, Senin (02/10) Yudi menyampaikan jenama yang ia gunakan saat ini berawal dari salah satu kawannya yang selalu kehabisan dan mengatakan ‘es kau ini memang nggak beres.’ Perkataan tersebut kemudian memicu ide kreatifnya untuk menjadikan ‘Es Gak Beres’ sebagai brand.

Setelah nama Es Gak Beres tercipta, Yudi kembali berjualan di saat hari raya Idul Fitri dari pagi hingga sore. Sayangnya, usahanya saat itu gagal dan mengalami kerugian karena es yang dijualnya basi saat menjelang siang. Tak menyerah, Yudi memutar otak dan mengubah konsep produk yang ia jual dengan brand yang sama.

Dengan bermodalkan resep dari internet, lahirlah es kekinian dengan merek ‘Es Gak Beres’ yang telah memiliki sekitar 500 mitra. Ia juga telah mematenkan jenama tersebut ke Dirjen Hak Kekayaan Intelektual. Kini mitranya telah tersebar di berbagai provinsi terutama pulau Sumatera, meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Aceh, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Kisah Kutukan Dewi Ambarsari, Benarkah Pejabat yang Masuki Desa Ini Akan Celaka?

Untuk berkembang harus siap membereskan tantangan

Mengawali bisnis sebagai pedagang kecil tidaklah mudah, ia sempat kewalahan dalam menangani produk yang harus disalurkan ke kemitraan yang dikembangkannya. Selain itu Yudi juga menerima kritikan yang tidak mengenakkan di awal ia merintis bisnisnya. Berbagai rintangan lain Yudi lewati, mulai dari kekurangan SDM, usaha ditiru kompetitor, hingga ditipu karyawan kepercayaan.

Banyaknya rintangan yang dihadapi tidak menjadikan Yudi pasrah dengan keadaan, justru ia jadi semakin berinovasi agar usahanya dapat berkembang dan terus bertahan. Misalnya ketika Es Gak Beres mulai viral dan ramai di sosial media, banyak kompetitor yang mencoba untuk meniru produknya. Tak gentar, Yudi mengatasinya dengan meningkatkan kualitas rasa dan bahan dari produk es yang dijualnya. Sehingga Es Gak Beres ini tetap exist di masyarakat hingga kini karena meskipun namanya ‘gak beres’, rasa dan produknya mampu mengikat pelanggan.

Inovasi Yudi Efrinaldi membereskan ekonomi masyarakat

Inovasi cemerlang Yudi dalam mendirikan jenama Es Gak Beres ini juga telah membantu banyak orang. Usaha kemitraan yang didirikannya itu telah membantu perekonomian masyarakat di berbagai provinsi. Melalui usahanya pula ia dapat membantu siswa, ibu rumah tangga maupun orang-orang yang ingin menjadi wirausahawan namun memiliki modal yang terbatas.

Selain kemitraan, Yudi Efrinaldi juga membuka banyak lapangan kerja melalui usaha-usahanya yang lain, seperti, Es Gak Beres café & resto, dan EGB mart. Bahkan ia merambah ke bidang sosial dengan mensponsori beberapa unit ambulans. Melalui inovasinya yang memberikan banyak manfaat ini menjadikan Yudi sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia awards di tahun 2021.

Cerita Arwah Bosscha yang Kerap Sambangi Para Pekerjanya di Perkebunan Malabar

Meski dulunya sempat gagal di beberapa usaha, kegigihan Yudi dalam berinovasi dan mewujudkan kreativitas mampu memberikan manfaat pada masyarakat luas. Sekalipun banyak rintangan yang ia hadapi, Yudi selalu menghadapinya dengan pikiran yang positif dan menjadikannya sebagai batu pijakan untuk melangkah ke rintangan yang lebih tinggi.

Baginya, menjadi pengusaha bukan hanya untuk menghasilkan uang saja tetapi juga memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitarnya. Hebat, ya? Kita sebagai generasi Z sepatutnya menjadikan Yudi Efrinaldi sebagai sosok role model yang mendorong kita untuk selalu berusaha, gigih, dan pantang menyerah. #kabarbaiksatuindonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini