Bhrisco Jordy : Literasi dan Pendidikan di Ujung Timur - Kisah Papua Future Project

Bhrisco Jordy : Literasi dan Pendidikan di Ujung Timur - Kisah Papua Future Project
info gambar utama

Provinsi Papua yang terletak di ujung timur Indonesia merupakan sebuah wilayah yang kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alamnya. Papua sering kali memicu perbincangan tentang sejarah perubahan namanya, geografinya yang menakjubkan, dan kota-kota yang menarik perhatian.

Kenali Pulau Mansinam: Kota Injil di Ujung Timur Papua

Papua memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia dan memiliki keunikan geografis yang menakjubkan. Salah satu di antaranya adalah Kota Manokwari yang sering dijuluki Kota Injil karena injil disebarkan pertama kali di Tanah Papua melalui Pulau Mansinam yang terletak di Kabupaten Manokwari. Nama Manokwari itu sendiri berasal dari bahasa Biak Numfor dan berarti "Kampung Tua". Kota ini menawarkan pesona geografis yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan dan pegunungan yang kaya akan sumber daya alam.

Pulau Mansinam, salah satu pulau kecil yang berdekatan dengan Manokwari memiliki peran penting dalam sejarah Injil di Papua. Pulau ini adalah tempat pertama kali Injil masuk ke Papua Barat. Menurut penduduk setempat, Pulau Mansinam adalah tempat di mana Injil tiba pertama kali dan tempat ini menjadi penting dalam sejarah dan budaya Papua.

Mengenal Brischo Jordy Dudi Padatu dan awal terbentuknya Papua Future Project

Sumber: https://www.instagram.com/papuafutureproject/
info gambar

Delegasi Indonesia di Busan International Film Festival Dapat Fasilitas dari Pemerintah

Bhrisco Jordy Dudi Padatu, seorang pemuda asal Manokwari, Papua Barat, telah mengalami perjalanan inspiratif dalam misi untuk meningkatkan pendidikan di wilayah yang sangat membutuhkan. Lahir dan besar di Papua selama 20 tahun, Bhrisco Jordy memiliki kisah yang memotivasi tentang bagaimana dia memulai gerakan untuk meningkatkan pendidikan di daerahnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Bhrisco Jordy memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional di President University, Jakarta, dengan bantuan beasiswa. Tiga tahun berlalu, dan dia kembali ke Papua Barat dengan harapan bahwa perubahan positif dalam pendidikan akan segera terlihat.

Sayangnya, kenyataan yang dihadapi jauh dari harapan. Angka buta huruf di daerah tersebut masih tinggi, dan kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedalaman Papua sangat mencolok. Namun, perjalanan perubahan yang signifikan dimulai ketika Bhrisco Jordy memutuskan untuk mengunjungi Pulau Masiman, yang hanya berjarak 15-30 menit dari Kabupaten Manokwari. Di sana, dia menemui pemandangan yang menghentak hatinya: banyak anak-anak di usia SMP di pulau tersebut yang belum mampu membaca bahkan menulis nama mereka sendiri dan hal itulah yang memotivasi Bhrisco Jordy untuk bertindak.

Bhrisco Jordy menyadari bahwa berharap kepada pemerintah saja tidak akan membawa perubahan signifikan. Hal ini membukakan matanya dan memicu pertanyaan dalam dirinya, "Mengapa kita harus menunggu pemerintah? Mengapa tidak kita memulai perubahan dari diri sendiri?" Sehingga ia memutuskan untuk memulai gerakan untuk perubahan pendidikan dari dirinya sendiri dengan memanfaatkan semangat dan dedikasinya yang masih muda. Dari situlah terlahir Papua Future Projet (PFP), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menyinari jalan menuju literasi di Papua.

Semangat Anak Muda Jaga Eksistensi Penghayat Parmalim di Sumut

Gagasan yang Membawa Perubahan

Sumber: https://www.instagram.com/papuafutureproject/
info gambar

Komunitas Papua Future Project (PFP) yang dibangun oleh Bhrisco Jhordy ini bertujuan mendukung pemerataan kualitas literasi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) khususnya di wilayah pedalam Papua yang tidak memiliki akses literasi. Fokus PFP adalah aksesibilitas terhadap sumber daya pendidikan yang sangat terbatas dimana ini menjadi salah satu langkah utama yang diambil untuk membentuk sudut membaca sehingga menciptakan akses yang lebih baik bagi anak-anak untuk membaca dan meningkatkan keterampilan literasi mereka.

PFP juga melatih guru dan pendidik lokal dengan pelatihan terkait kurikulum baru (merdeka) dan pendidikan holistik, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mempersiapkan guru-guru yang lebih berkualitas. Dari gagasan gagasan yang telah dilakukan tersebut anak-anak dan remaja di Pulau Mansinam yang awalnya masih belum bisa membaca dan menulis perlahan mulai bisa menuliskan nama mereka dan membaca kata-kata sederhana.

Harapan, Berkat dan Apresiasi Papua Future Project

Sumber: https://www.instagram.com/papuafutureproject/
info gambar

Papua Futere Project (PFP) telah berkolaborasi dengan stakeholder setempat, seperti kepala sekolah, guru, dan masyarakat, untuk memahami kebutuhan anak-anak. Mereka juga memiliki program pembelajaran online yang dikembangkan oleh relawan dari berbagai daerah untuk mengatasi kekurangan literasi dan mereka mengajarkan anak-anak yang tidak akrab dengan teknologi dan memahami kurikulum yang lebih modern.

Papua Future Project telah berhasil menjangkau 14 kampung di wilayah Papua Barat dan 8 kabupaten kota di Papua Barat Daya, mereka telah memberikan manfaat langsung bagi sekitar 725 anak melalui program-program yang mereka jalankan serta saat ini PFP telah mampu melibatkan lebih dari 250 pemuda dari seluruh penjuru Indonesia sebagai relawan baik secara online maupun offline.

Bhrisco Jordy Dudi Padatu memiliki harapan besar untuk membangun kerja sama yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat. Tujuannya adalah untuk memahami lebih dalam setiap permasalahan dan kebutuhan yang ada di pendidikan Papua.

Komunitas Papua Future Project juga sedang berupaya untuk bisa menjadi sebuah lembaga berbadan hukum sehingga dengan status lembaga yang lebih resmi, Brischo Jordy berharap dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan menjangkau banyak wilayah dalam dunia pendidikan di Tanah Papua

Bhrisco Jhordy juga ingin melihat komunitas PFP mereka berkembang lebih jauh. Saat ini mereka telah berhasil mencapai 14 kampung dan target mereka adalah mencapai 100 kampung pada tahun 2025 dengan fokus pada pembangunan pojok literasi dan akses literasi. Mereka berharap untuk memperkuat pondasi literasi, pemahaman teknologi, bahasa Inggris, pendidikan karakter, dan mendukung solusi pendidikan yang praktis bagi masyarakat serta dapat menjadi wadah aktif bagi pemuda.

5 Rekomendasi TED Talk untuk Tingkatkan Skill Komunikasi

Tahun 2022, Astra memberikan penghargaan kepada Bhrisco Jordy Dudi Padatu sebagai pemuda inspiratif atas dedikasinya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Panggilan dari hati yang tulus untuk mengabdian kepada masyarakat ternyata mendapatkan penghargaan. Ia menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2022 Bidang Pendidikan atas dedikasi, usaha, dan kerja kerasnya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Bhrisco Jordy Dudi Padatu pun berpesan “Meskipun kita hidup di tengah keterbatasan itu tidak akan memusnakan mimpi”

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini