Dalam menjelaskan sesuatu, terkadang kita perlu menjelaskannya dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan tertentu. Misalnya saja mendeskripsikan benda mati dengan sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup.
Supaya bisa menggunakan perumpamaan dengan baik, kita harus menggunakan majas-majas tertentu. Salah satunya yang bisa digunakan adalah majas personifikasi. Majas ini cocok untuk mendeskripsikan benda mati dengan sifat-sifat makhluk hidup.
Lalu, apa sebetulnya majas personifikasi dan apa saja contohnya?
Pengertian Majas Personifikasi
Seperti halnya majas hiperbola, majas personifikasi juga merupakan salah satu majas yang kerap digunakan. Terutama dalam media penulisan fiksi maupun non fiksi.
Adapun pengertian majas personifikasi sendiri adalah suatu majas yang menjadikan benda mati seolah-olah bisa melakukan hal-hal yang dilakukan makhluk hidup atau memiliki sifat tertentu layaknya makhluk hidup.
Dalam konteks majas personifikasi, makhluk hidup yang dimaksud adalah manusia. Hal ini sesuai dari dasar kata majas personifikasi itu sendiri, yaitu person yang berarti orang atau manusia.
Penggunaan majas ini membuat benda mati seolah-olah bernyawa dan bisa melakukan apa pun atau memiliki sifat tertentu layaknya manusia. Seperti beberapa majas lainnya, majas personifikasi juga bersifat kiasan dan termasuk kedalam kategori majas perbandingan.
Ada beberapa kelebihan yang bisa Kawan dapatkan saat menggunakan majas ini, yaitu:
- Bisa membuat benda mati menjadi lebih hidup dan terlihat keberadaannya. Sehingga rasa kepemilikan kita terhadap benda mati itu jadi lebih besar.
- Dalam konteks penulisan sastra, penggunaan majas personifikasi bisa membuat pembaca lebih terhanyut saat membaca tulisan kita.
Beberapa Contoh Majas Personifikasi
Setelah kita tahu seperti apa pengertian majas personifikasi, kini kita akan cari tahu apa saja yang termasuk majas personifikasi. Pada artikel ini, kami akan membagikan beberapa contoh majas tersebut yang bisa disimak sebagai berikut!
- Angin berbisik di telingaku dengan lembut.
Pada contoh di atas, angin yang merupakan makhluk tidak bernyawa digambarkan tengah berbisik kepada tokoh “aku/ku”. Seolah-olah bahwa angin tersebut adalah manusia yang tengah berbisik kepada manusia lainnya.
- Bulan sabit melengkungkan senyumnya padaku.
Pada contoh diatas, bulan yang merupakan satelit bumi tidak bernyawa digambarkan tersenyum layaknya manusia kepada tokoh “aku/ku”. Ini bisa dilihat dari frasa melengkungkan senyumnya yang ada pada kalimat tersebut.
- Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Bersahaja merupakan salah satu sifat positif pada diri manusia. Namun, pada contoh kalimat di atas, bersahaja justru diasosiasikan kepada embun yang merupakan benda mati. Dan bagi Kawan yang suka mendengarkan lagu Letto, tentu tahu 'kan kalimat ini ada pada lagu apa?
- Sinar mentari di siang bolong menusuk tubuhku
Tidak hanya membuat sinar mentari di siang bolong jadi bernyawa dan berwujud, personifikasi menusuk tubuhku pada contoh di atas juga menyiratkan makna lain. Adapun makna tersebut adalah sinar mentari di siang bolong yang dimaksud sangat panas. Saking panasnya si penulis merasa seperti ditusuk oleh sinar mentari tersebut.
- Dan matahari pun pulang ke tempat peraduannya
Kalimat di atas memiliki arti bahwa matahari sudah terbenam ke ufuk barat. Namun, supaya terkesan lebih indah dan membuat pembaca terhanyut, kalimat di atas pun menggunakan personifikasi berupa matahari yang seolah-olah pulang ke rumah atau tempat peraduannya.
Sebetulnya, masih banyak contoh dari majas personifikasi. Namun, hanya itu saja yang bisa GNFI bagikan untuk saat ini. Semoga contoh dan penjelasan pada artikel ini bisa membuat Kawan lebih memahami apa itu majas personifikasi.
Baca juga : Pengertian Majas Metafora dan Contohnya
Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/majas-personifikasi/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6435269/contoh-majas-personifikasi-pada-kalimat-dan-puisi-serta-penjelasannya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
