Bacarita Kespro : Wujudkan Pendidikan Kespro Yang Komprehensif Bagi Anak Remaja NTT

Bacarita Kespro : Wujudkan Pendidikan Kespro Yang Komprehensif Bagi Anak Remaja NTT
info gambar utama

Mariana Yunita Hendriyani Opat atau hangat disapa Tata adalah seorang founder salah satu komunitas yang ada di Nusa Tenggara Timur, Tenggara Youth Community. Komunitas ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi (kespro), karena pendidikan seksualitas yang komprehensif adalah hak segala remaja. Dikutip dari E-Book 14th Satu Indonesia Awards 2023 oleh Grup Astra, selaku founder Tenggara Youth Community, Tata menemukan bahwa dari 500 remaja di NTT sebagian besarnya tidak memiliki akses terhadap sumber informasi pendidikan seksual dan tidak adanya komunitas utuk menceritakan persoalan pendidikan seksual bagi remaja. Angka yang ditemukan tersebut, sejalan dengan banyaknya persoalan seperti kasus pelecehan seksual, kehamilan diluar nikah di kalangan remaja, dan remaja yang melakukan aborsi ilegal. Dalam Talkshow Good Movement yang diselenggarakan GNFI, Tata juga mengatakan bahwa tidak semua sekolah di NTT memasukkan pendidikan terkait seksualitas yang komprehensif ke dalam mata pelajarannya.

SUMAN: Sulam Angkinan x Modern Fashion, Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan 20

Kalau pun ada di Biologi atau di Pendidikan Jasmani, teman-teman itu hanya diajarkan terkait dengan organ reproduksinya seperti apa, tapi kemudian tidak diajarkan bahwa teman-teman akan mengalami proses perubahan seperti apa saat masuk fase remaja, resikonya apa, atau temen-temen harus merawat organ reproduksi temen-temen seperti apa.” Ungkap Tata dalam Talkshow Good Movement.

Hal ini yang mendorong Tata dan Tenggara Youth Community membentuk suatu program untuk dapat memberikan wadah yang aman dan nyaman untuk edukasi terkait dengan seksualitas dan organ reproduksi remaja yang komprehensif. Salah satu program yang tercipta dalam komunitas ini adalah Bacarita Kespro. Program ini dibentuk karena adanya sebuah keresahan yang dirasakan terkait dengan bagaimana menciptakan bentuk edukasi atau pendidikan seksualitas yang komprehensif, tidak hanya untuk remaja dan anak, tapi juga untuk orang tua dan pendamping, yang mana seharusnya pendidikan ini sudah disiapkan mulai dari dalam rumah, sekolah sampai pada lingkungan lebih besar dan menciptakan akses pendidikan seksualitas yang lebih baik untuk anak dan remaja.

Bacarita sendiri diambil dari bahasa Melayu Kupang yang berarti Bercerita. Lewat program Bacarita Kespro ini, Tata ingin menggambarkan bahwa belajar terkait seksualitas atau kesehatan reproduksi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak susah, serta ingin mengubah perspektif bahwa belajar terkait seksualitas tidak sama dengan belajar terkait dengan pornografi dan tidak juga mengajarkan anak untuk melakukan seks bebas. Program ini dibentuk dengan tujuan untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi untuk anak dan remaja dengan metode pembelajaran inovatif seperti mendongeng, permainan edukasi dan penggunaan alat peraga.

Output yang diharapkan dari program ini yaitu terciptanya pendidikan seksualitas remaja yang bisa dibicarakan dimulai dari level keluarga dan sekolah. Anak remaja di NTT diharapkan bisa mendapatkan akses pendidikan seksualitas yang komprehensif tidak hanya di dalam sekolah, tetapi juga orang tua dan pendamping anak memiliki komunikasi dan keterbukaan yang baik dengan anak terkait dengan informasi atau isu ini.

Debut Perdana, Kerajinan Kulit khas Garut Mejeng di Catwalk New York Fashion Week

Dalam perjalanannya yang telah dimulai sejak tahun 2016 silam, Bacarita Kespro saat ini sudah memiliki dampak yang cukup luas. Saat ini, program Bacarita Kespro sudah menjangkau kurang lebih empat ribu remaja di lebih dari tiga puluh komunitas di NTT. Tata juga mengungkapkan bahwa, program ini sudah memiliki modul sederhana yang sekarang dipakai oleh beberapa teman-teman komunitas di NTT. Salah satu desa dampingan mereka sudah secara mandiri memiliki inisiatif dalam melakukan pelatihan kepada orang tua, ke ibu dan ayah remaja, secara terpisah berkaitan dengan isu kesehatan reproduksi dan isu kesehatan seksual.

Tata mengungkapkan, rencana ke depan yang sedang dipersiapkan adalah pembuatan modul kedua dengan menggunakan konteks lokal. Hal ini dikarenakan modul sederhana yang sebelumnya telah dibentuk dirasa belum memiliki konteks lokal. Kemudian, Tata juga mengatakan adanya rencana terkait pembicaraan dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk penyempurnaan kurikulum di sekolah tentang pendidikan seksual di sekolah dan keinginan adanya pelatihan untuk guru supaya guru juga dapat menggunakan modul dan mengetahui lebih lanjut pengaplikasian pendidikan seksualitas komprehensif bagi anak remaja.

Semangat perjuangan Tata terkait dengan pentingnya kesadaran kesehatan seksual dan reproduksi remaja ini, berhasil meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020. Menurutnya, isu terkait kesehatan seksual dan reproduksi akan terus ada dan kita tidak pernah bisa membayangkan kapan isu itu akan berhenti. Hal ini yang membuatnya terus semangat dan berjuang melalui program Bacarita Kespro untuk meningkatkan kesadaran kesehatan seksual dan reproduksi anak remaja. Tata juga mengajak untuk masyarakat sama-sama menyediakan wadah agar semua punya akses yang setara dan adil di isu kesehatan reproduksi dan seksualitas.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini