Inovasi Pembuatan Sepatu Dari Kulit Ceker Ayam

Inovasi Pembuatan Sepatu Dari Kulit Ceker Ayam
info gambar utama

Sering kali kita temui bahwa pembuatan sepatu kulit secara umum menggunakan bahan dasar kulit sapi, ular, buaya, ataupun jenis kulit sintetis lainnya. Dalam industri pabrik pembuat sepatu sendiri juga biasannya menggunkan bahan tekstil buatan sebagai dasar pembuatan sepatu. Namum bagaimana jadinnya jika bahan dasar yang digunakan itu berasal dari kulit ceker ayam. Memang pada sebagian besar orang menganggap hal tersebut seperti asing ditelinga, karena tidak umum seperti lainnya. Senhingga dari rasa asing tersebut memicu dan memuculkan berbagai pertanyaan mengenai produk inovasi tersebut yang ditawarkan.

Dari rasa penasaran tersebut yang muncul pada khalayak umum, ternyata memang benar adannya. Terdapat salah satu pengusaha sepatu lokal yang mempunyai gagasan dan mencoba menerapkan pembuatan inovasi sepatu kulit yang menggunakan bahan dasar kulit ceker ayam. Beliau ialah Mas Nurman Farieka, sosok dibalik pembuatan sepatu berbahan dasar kulit ceker ayam.

Hal tersebut dimaksudkan karena beliau merasa miris dengan banyaknya perburuan hwan liar khususnya yang menargetkan ular dan buaya untuk diambil kulitnnya sebagai bahan dasar pembuatan industri fashion seperti sepatu. Hal tersebut ia sampaikan saat sesi webinar berlangsung "Saya cukup miris dengan kasus perburuan liar seperti buaya dan ular yang sering terjadi saat ini" tuturnya saat itu (02/10/2023). Sehingga dari keresahan tersebut memunculkan suatu ide inovasi baru yang menarik untuk diterapkan nantinnya secara berkelanjutan.

Bandara di Pulau 3TP Mentawai Selesai Dibangun, Habiskan Rp 547 Miliar

Penambahan nilai kreativitas berupa karya juga dijadikan sebagai landasan mengapa beliau memanfaatkan kulit ceker ayam sebagai bahan utama. Karena menurut beliau sendiri bahwa "Saya mencari value lain dengan mengkariakan tidak hanya sepatu saja tetapi juga bentuk karya sendiri" kata mas Nurman saat itu (02/10/2023). Dalam pengelolaan produk sepatu yang berbahan dasar kulit ceker ayam ini sendiri tidak hanya berfokus pada produk yang ditawarkan.

Namun juga terdapat nilai seni kreativitas yang terdapat didalamnya. Dari posisi tersebut dapat meningkatkan nilai tambah berupa value produk menjadi lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya sebatas sepatu secara umum saja yang ditawarkan tetapi juga pengaplikasian kulit ceker ayam sebagai bahan utama pembuatan. Dalam prosesnya sendiri juga membutuhkan ketelitian serta komposisi yang tepat untuk menjaga kualitas kulit agar tetap kuat.

Awal mula percobaan inovasi tersebut juga tidak dapat berjalan dengan mulus sesuai dengan apa yang diharapkan. Dimana terdapat beberapa hambatan dan permasahan yang muncul saat itu. Mulai dari penempatan posisi market/penargetan market yang susah, keraguan dalam diri pribadi yang cemas akan kegagalan, sampai faktor omongan keluarga/teman dekat yang kurang mendukung inovasi tersebut. Dari beberapa permasalahan tersebut terkadang akan menjadikan kita untuk jauh lebih kuat dalam mengembangkan potensi.

Saat produk pertama kali ditawarkan pun juga cukup kesulitan dalam memasarkannya. Dimana sebagian besar costumer yang melihatnya merasa kaget, bahkan ada juga yang j*jik karena bahan dasar yang digunakan. Tantangan penempatan harga juga menjadi problematika yang di alami oleh Mas Nurman sendiri. Costumer menganggap sebelah mata produk yang ditawarkan tersebut, dan menganggap nilai harga yang ditawarkan terlalu mahal. Namun dari permasalahan dan tantangan yang dialami tersebut pastinya terdapat hikmah yang muncul didalamnya. Terdapat salah satu media luar negeri yang tertarik untuk meliput inovasi pembuatan sepatu dari kulit ceker ayam tersebut.

Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 Kembangkan Sirup dari Daun Pisang di Pulau Enggano

Dari perjalanan tersebut akhirnya Mas Nurman Farieka mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program yang diadakan oleh ASTRA Indonesia. Beliau mendapatkan nominasi sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (Astra).

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini