Melalui Baduycraft Membawa Baduy Dikenal Luas

Melalui Baduycraft Membawa Baduy Dikenal Luas
info gambar utama

Sebagai negara yang kaya akan keberagaman, dari budaya, suku, ras, agama, dan sebagainya, Indonesia merupakan negara yang sungguh sangat beragam dalam kehidupannya. Terdiri dari ribuan suku yang menetap di Indonesia tentu menambah keragaman di Indonesia. Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia. Baduy merupakan suku di Indonesia yang masih kental atau sarat dengan keasrian budayanya. Terletak di provinsi Banten suku Baduy merupakan suku yang masih sangat terjaga dengan kearifan atau kealamian budayanya.

Suku Baduy terbagi menjadi dua bagian, yaitu Baduy luar dan suku Baduy dalam. Kedua bagian suku Baduy ini memiliki perbedaan yaitu suku Baduy dalam yang masih sangat menjaga adat istiadat dan menolak teknologi yang masuk ke Baduy dalam. Berbeda dengan Baduy luar yang sudah terbuka dan menerima teknologi dari luar.

Ketika mendengar kata Baduy tentu pasti yang terlintas dipikiran kawan adalah tentang keasli dan keasrian sukunya. Namun taukah kawan bahwa ada salah satu tokoh inspiratif yang berhasil membawa produk Baduy di pasarkan keluar Baduy. Yaitu Narman, yang menjadi penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2018 di bidang kewirausahaan.

Narman menginisiasi program yang tujuannya untuk membantu memasarkan produk lokal yang di produksi oleh masyarakat adat, yang mana program ini dimulai sejak 2016. Hal ini dikarenakan letak Baduy yang berada di pendalaman sehingga menyulitkan dalam akses jual-beli hasil produksi para masyarakat adat Baduy, padahal pengrajin cukup banyak dan hasil produksinya cukup banyak dan beragam. Di mulai dari 2016 adalah dimana sedang tranding pembuatan akun insagram dan berhasil membangun sebuah brand yaitu Baduycraft, sehingga memudahkan produk yang sebelumnya sulit dipasarkan menjadi lebih mudah dipasarkan karena cakupan pemasaran yang luas pula, hal ini juga dilakukan melalui marketplace juga melalui berbagai pameran yang diselenggarakan. Dan hal ini juga menginspirasi anak-anak adat Baduy yang lainnya.

Narman dalam menjalankan programnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam adat Baduy, dimana sebenarnya penggunaan teknologi masih cukup terbatas di dalam suku Baduy. Hal ini Narman tidak bermaksud untuk menghancurkan adat namun untuk melihat sesuatu yang dapay di maksimalkan namun masih dalam ketentuan adat. Narman awalnya mendapatkan teguran di karenakan menggunakan teknologi yaitu HP, dirinya menyadari betul tidak boleh namun dirinya mengatakan dalam ini ada sisi positifnya, dan dirinya mencoba untuk memanfaatkan hal tersebut. Namun dibalik itu harapannya juga hal ini untuk membantu masyarakat adat tetap dalam adat dan tradisinya tetapi juga mampu untuk mencukupi segala kebutuhan, ketika program ini berhasil tembus pada ranah Indonesia maupun luar Indonesia yang akhirnya adat Baduy lebih berdampak bagi keseluruhan masyarakat Baduy.

Dalam menjalakan sebuah program tentu terdapat sebuah tantangan yang harus atau pasti dilalui. Tantangan yang di hadapi Narman dalam menjalankan program ini adalah terkendala dengan jaringan pada saat berada kampung Marengo hal ini menyebabkan kesulitan dalam memposting hingga melayani para peminat produk. Akhirnya Narman memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke perbatasan yaitu kampung Cibolenger yang merupakan pintu masuk ke Baduy dan akhirnya mendapatkan jaringan.

Tantangan lain adalah dari manajemen produksi dimana tidak terdapat rumah produksi khusus dimana hal ini asli berasal dari para pengrajin masing-masing yang acak, hal ini sering didapatkan pesanan dengan kuantiti tertentu hal ini menyebabkan kesulitan berbeda-beda setiap pengrajinnya. Dan juga Narman yang mengelola hal tersebut sendiri, dirinya berperan sebagai admin marketplace, content creator, dan juga manajemen yang menjadi sebuah tantangan juga bagi dirinya. Tantangan yang belum dapat dipecahkan dimasa sekarang adalah algoritma sosial media yang terus berkembang, dimana hal ini banyak yang kurang sesuai dengan adat yang berkembang di Baduy.

Narman mengatakan respon setelah berjalannya program Baduycraft ini dari masyarakat adat adalah sangat positif, dimana masyarakat baduy merasa terbantu dan mengucapkan terimakasih atas adanya program atau ide gagasan ini. Dalam hal ini rencana kedepannya atau kelanjutan dari program ini adalah tetap terus menjalankan program dan mencari ide-ide baru untuk meningkatkan program Baduycraft ini. Secara bersamaan terdapat pula hal baru yaitu di samping meningkatkan produknya juga membuat paket-paket wisata yang dibantu oleh pihak luar yang bertujuan untuk menarik pengunjung dan untuk menyerap tenaga kerja bagi masyarakat Baduy.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini