Jejeran Candi Hindu yang Terhampar di Sekeliling Sungai Rokan

Jejeran Candi Hindu yang Terhampar di Sekeliling Sungai Rokan
info gambar utama

Rokan ternyata telah disebut-sebut dalam sumber sejarah Majapahit. Pada abad ke 14, diperkirakan di sepanjang Sungai Rokan tersebar agama Hindu. Karena itulah banyak ditemukan candi di sekitar tempat itu.

Candi itu dinamakan Candi Sintong, letaknya di Kampung Sintong, Kabupaten Rokan Hilir. Jaraknya sekitar 250 meter dari sungai. Namun, batu bata candi sudah rusak, tidak begitu banyak yang tersisa karena pernah diambil masyarakat untuk fondasi bangunan modern.

Walau telah dipagari, situs di tengah hutan karet itu tak terurus, ditutupi semak belukar yang mulai tinggi. Sisa batu bata yang menjadi tapak candi malah di cengkram akar pohon rambutan yang persis tumbuh di atasnya.

Inilah 3 Infrastruktur Pencegah Banjir Sungai Citarum yang Baru Diresmikan

Di dekat candi terlihat parit kuno selebar satu meter dengan dalam setengah meter terbentang lurus. Di depan Candi Sintong juga masih ada telaga, yang diduga telaga kuno selain itu ada timbunan tanah dengan nama Tapak Mahligai.

Pada zaman Belanda, di atas Tapak Mahligai itu terdapat besi yang ditancapkan setinggi satu meter. Besi itu kemudian dicabut dan dibawa oleh Belanda. Hingga kini warga percaya, Tapak Mahligai adalah bagian penting dari situs Candi Sintong.

“Kami jadi tidak tahu sejarah candi ini. Mereka hanya datang melihat, menggali, dan mengambil barang. Malah ada penduduk yang ikut menggali dan menemukan sekeping emas tapi dibawa sendiri,” jelas Ucok seorang warga Sintong.

Ditemukan orang Belanda

Situs Candi Sintong ini untuk pertama kalinya dilaporkan dalam Oudheidkundig Verslag pada 1914. Dalam laporan itu disebutkan adanya sebuah bangunan Hindu. di Kota Benuwang, Sungai Sintung.

Bambang Budi Utomo, arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sejak dilaporkan keberadaannya, situs itu baru mulai diperlihatkan pada 1973, 1976, dan kemudian diekskavasi pada 1993 dan 1994 oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Gelombang Sungai Kampar yang Gahar. Berani?

Ekskavasi yang dilakukan di situs itu berhasil menemukan dua buah runtuhan bangunan bata yang keadaannya sudah rusak (tidak dapat direkonstruksi lagi). Selain itu, ditemukan pecahan-pecahan keramik dan tembikar.

“Adanya runtuhan bangunan di Desa Sintong di tepi aliran Sungai Rokan mengindikasikan bahwa di daerah tersebut terdapat suatu kelompok permukiman,” ujar Bambang.

Beberapa candi

Bambang baru sempat meneliti daerah aliran Sungai Rokan bagian hulu. Di sana terdapat situs Candi Tanjung Medan, Candi Pancahan, dan Lubuk Layang, Menurut dia adanya Prasasti Lubuk Layang menyebut nama Raja Bijayawarmmadari, keturunan Raja Melayu.

“Saya belum pernah melakukan penelitian di daerah aliran Sungai Rokan bagian hilir, tapi saya menduga tentu juga banyak terdapat situs,” katanya.

Sakai, Suku Nomaden Asal Riau yang Bergantung Pada Hutan

Bambang menyatakan Rokan disebutkan dalam Kakawin Negarakertagama pupuh 13:1. Disebutkan tempat-tempat di Sumatra secara terperinci, seperti Melayu, Jambi, Palembang, Toba dan Darmasraya.

Bambang berpendapat dengan disebutkan Rokan dalam sumber sejarah Majapahit, tentunya daerah ini pada abad ke-14 merupakan daerah yang terpenting. Dirinya yakin tempat itu semacam pemerintahan atau sekurang-kurangnya permukiman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini