Kemeriahan Festival Seni Pemuda Surabaya

Kemeriahan Festival Seni Pemuda Surabaya
info gambar utama

Surabaya sebagai kota Jawa Timur memiliki keunikan sendiri dalam memberikan hiburan. Meski digadang sebagai kota metropolitan, Surabaya juga mempersembahkan nilai yang unik dari kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu acara yang menarik perhatian adalah Festival Kesenian yang diadakan oleh Sanggar Merah Putih di alun-alun Surabaya. Acara seni yang digelar di Balai Pemuda Surabaya ini bertujuan untuk mempertahankan dan merayakan kesenian daerah yang kaya dan beragam.

Tidak kalah dengan kota budaya lainnya, festival yang dilangsungkan pada tanggal 6 hingga 15 Oktober ini dihadiri oleh para pegiat seni di penjuru Kota Surabaya. Acara tersebut dimeriahkan dengan adanya pameran seni (Bursa Lukisan) yang diadakan setiap jam 10 pagi hingga 9 malam setiap harinya. Selain itu, para pegiat seni dari seluruh Surabaya dan sekitarnya berkumpul untuk memeriahkan festival budaya.

Acara dalam festival kerap diunggah dalam Instagram @festivalsenibalaipemuda sebagai kanal bagi pemuda pemudi kita di Surabaya dan sekitarnya untuk memberikan informasi terkait acara yang ingin ditonton atau hanya sekadar melihat lukisan dari galeri Balai Pemuda. Sehingga pemuda pemudi ini dapat ikut berpartisipasi meramaikan acara serta menjaga dan melestarikan keberagaman budaya dan seni di kota Surabaya.

Turu' Laggai Mentawai: Memahami Kekayaan Budaya Mentawai melalui Festival Pusako 2023

Festival dimulai dengan pembukaan pada jam 4 sore di halaman Balai Pemuda. Lalu dilanjutkan dengan penampilan musik oleh Duo Ethnicholic pada jam 7 malam. Adapula pemusik lainnya di waktu yang terjadwal untuk ikut meramaikan acara, diantaranya Only Wotah dan Biru Langit yang ditampilkan pada Sabtu (14/10/23). Kegiatan kesenian dengan melibatkan pemain musik daerah ini memainkan peranan penting dalam menarik minat Kawan GNFI yang ada di Surabaya untuk ikut menikmati acara terbuka di Balai Pemuda.

Festival dilanjut di hari kedua dengan adanya pementasan dari Dance Company berjudul "Pengakuan Rahwana" yang disutradarai oleh Winarto Ekram pada malam selanjutnya. Hal-hal menakjubkan yang dapat dilihat dalam pementasan menjadi pengalaman berharga bagi yang memiliki minat untuk mencari hiburan menarik nan memukau.

Jika ingin mencoba pengalaman kesenian Indonesia yang tak kalah seru, Pidato Politik dari Erros Djarot dapat membuka wawasan dari apa yang sudah dipertontonkan. Adanya Erros Djarot yang memeriahkan acara tidak lain dilatarbelakangi bahwa urbanisasi yang kian memuncak di Surabaya, tak hentinya membuat para pegiat kesenian mempertontonkan adegan menarik dan memorial bagi Kawan GNFI yang menyaksikan.

Berkunjung ke Festival Pusako: Melihat Riwayat Mak Itam hingga Mengenal Budaya Mentawai

Tak kalah, ada pertunjukan tari yang ditampilkan oleh Putri Senjani Apriliani dan Angga I Tirta Agung yang memukau penonton dengan gerakan maknawi dan adegan yang menegangkan. Pertunjukan keduanya diselenggarakan pada hari Selasa (10/10/23) dan Jum'at (13/10/23). Yang dilaksanakan pada malam hari sehingga pengalaman yang dipertontonkan dapat dirasakan oleh Kawan GNFI yang hadir di Balai Pemuda.

Teater Crystal juga turut meramaikan acara ini dengan pertunjukan yang memikat hati. Disusul dengan diskusi seni rupa bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang seni rupa. Dalam acara, Ayos Purwoadji dan Agung Tato Suryanto sebagai narasumber memberikan topik menarik hingga mampu membentuk wawasan baru. Tentu saja seluruh kegiatan ini bertujuan untuk merayakan berbagai aspek seni budaya dan menjaga warisan seni daerah yang berharga.

Acara tersebut juga mempersembahkan penampilan puisi dan drama dari lima komunitas sastra yang diundang, acara yang diselenggarakan di di depan gedung Balai Pemuda diikuti oleh Komunitas Rabo Sore, Komunitas Malam Puisi Sidoarjo, Teater Gapus Unair dan mahasiswa dari program pendidikan Sastra Indonesia UINSA maupun Pendidikan Bahasa Indonesia PGRI Adi Buana.

Selain pertunjukan dari para pegiat seni diatas, Kawan GNFI juga dapat melihat siniar yang diunggah di kanal YouTube @Kuputarung_media. Dalam kanal tersebut, pegiat seni yang diundang untuk tampil saling membahas mengenai bagaimana perjalanan dan persiapan atau bahkan cerita di balik pertunjukan.

Festival Seni yang berlangsung selama 10 hari ini juga memberikan peluang bagi siapapun untuk terlibat dan mengapresiasi seni, membantu Kawan GNFi khususnya di wilayah Surabaya memahami dan melindungi warisan nilai budaya yang berharga.

Festival Indonesia di Gwanghwamun Meriahkan 50 Tahun Persahabatan RI-Korea Selatan

Acara diselenggarakan dengan sukses hingga berhasil menciptakan ruang bagi para seniman dan penggemar seni untuk bersatu dan merayakan warisan seni yang kaya di wilayah ini. Sehingga diharapkan pengalaman yang diberikan dalam festival mampu menjadi wahana bagi para seniman dan pegiat seni untuk berbagi inspirasi dan kreativitas khususnya di wilayah urban seperti Surabaya.

#LocalContributors

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini